130 Pengungsi Gunung Agung yang alami gangguan kejiwaan sudah dievakuasi
Merdeka.com - Dari puluhan ribu warga yang dievakuasi dari zona rawan gunung Agung tercatat ada 130 orang di antaranya yang alami gangguan kejiwaan. Bahkan dari jumlah tersebut lebih dari 11 orang alami kejiwaan akibat depresi bencana erupsi gunung Agung saat ini.
Bahkan diperkirakan masih ratusan orang yang memilih bertahan tinggal di rumah kendati desanya sudah sunyi tanpa penghuni. Pemerintah pun mengambil langkah jemput bola dengan mengutamakan penyelamatan kepada para Lansia, anak-anak termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Khusus kepada warga yang alami masalah kejiwaan, dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama bahwa dari 130 orang yang sudah dievakuasi, 114 ODGJ di antaranya harus menjalani rawat inap di RSJ Bangli.
"Kemungkinan masih ada yang belum dievakuasi, mohon diinformasikan bila masih ada warga khususnya anak-anak dan lansia serta yang alami Kejiwaan masih berada di zona rawan agar dilaporkan," kata Gusti Bagus di Karangasem Bali, Rabu (27/12).
Laporan terakhir yang diterimanya pagi hari ini tim evakuasi gabungan dari TNI/Polri, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem telah mengevakuasi seorang dengan gejala ODGJ dari zona merah.
ODGJ yang dievakuasi tersebut belakangan diketahui bernama Ni Made Swasti (40), warga Banjar Gula, Desa Buanagiri, Kecamatan Bebandem.
Swasti yang alami masalah kejiwaan akibat depresi didapati berada di rumahnya bersama suami dan anaknya yang masih belia. Lokasi rumah tempatnya tinggal hanya berjarak 8 km dari kawah gunung Agung.
Suaminya, I Wayan Kembar (42) mengaku sempat tinggal di pengungsian sebelumnya. Lantaran kondisi istrinya tersebut, tidak memungkinkan dirinya tinggal lama di posko pengungsian.
"Begitu sempat dikatakan status Gunung Agung turun, saat itu kami kembali lagi pulang ke rumah. Saat ini saya justru tidak tau jika sudah kembali lagi naik status. Saya tidak mungkin diam lama di pengungsian dengan kondisi istri saya seperti ini," tutur Kembar.
Namun dirinya kini sedikit lega lantaran istrinya langsung mendapat penanganan di RSJ Bangli. Sementara, ia dan anaknya mengungsi di posko yang tidak jauh dari tempat istrinya rawat inap.
"Untuk penanganan terhadap warga pengungsi yang alami kejiwaan akan ditanggung semua melalui BPJS Kesehatan. Premi dibayar melalui program Penerima Bantuan Iur (PBI) darah. Saat ini baru 80 orang yang dapat kartu dari program PBI itu, sisanya masih proses administrasi," kata Gusti Bagus, Kadis Kesehatan Pemkab Karangasem.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendaki Tanpa Pemandu, WNA Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung
Padahal, di hari ini ada larangan pendakian ke Gunung Agung karena ada upacara keagamaan "Ida Batara Turun Kabeh".
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Bakal Bikin Satgas Khusus, Diyakini Penanganan Perkara Korupsi Timah Kian Terang
Kejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI-Polri Turun Gunung Menangkan Ganjar-Mahfud di Jatim, Ada Eks Kapolri dan Mantan Anak Buah Prabowo
Ganjar mengapresiasi dukungan diberikan pensiunan jenderal TNI maupun Polri tersebut.
Baca SelengkapnyaKejagung Gandeng Ahli Lingkungan, Kerugian Kasus Korupsi Timah Ditaksir Rp271 Triliun
Kerugian juga dapat dihitung dari total biaya kerusakan di kawasan hutan dan non-hutan.
Baca SelengkapnyaPolisi Gelar Rekonstruksi Kasus Panca Bunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Pekan Depan
Panca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaNahas, Pendaki Gunung Cikuray Meninggal Tersambar Petir saat Berteduh
Anas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca Selengkapnya