100 Hari lebih tak diguyur hujan, sejumlah daerah di Jateng alami kekeringan
Merdeka.com - Kepala Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Semarang menjelaskan terdapat beberapa daerah di Provinsi Jawa Tengah sudah 100 hari lebih tidak diguyur hujan. Dampaknya, sejumlah daerah mengalami kekeringan.
"Banyak Kabupaten/Kota yang seratus hari lebih tidak hujan, ini menandakan bahwa kemarau panjang," kata Kepala Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas I Semarang, Iis Harmoko saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (18/8).
Dari daerah yang sudah seratus hari lebih tanpa hujan seperti yang dimaksudkan yakni Kecamatan Bangsri di Kabupaten Jepara, dan Wonogiri.
"Untuk Kabupaten Jepara sudah 123 hari tidak ada hujan. Kemudian di Wonogiri, yaitu selama 112 hari. Disusul dua kecamatan lain di Kabupaten yang sama, antara lain Pracimantoro dan Giritontro, di mana masing-masing sudah tak hujan sepanjang 108 hari terakhir," jelasnya
Data tersebut diupdate setelah tanggal 20 Agustus nanti. Sebab kalkulasinya memang hitungan satuan meteorologi. Sedangkan daerah yang mengalami kemarau ini dibagi menjadi beberapa kategori. Pembagian berdasarkan seberapa lama wilayah tersebut tidak ada hujan turun.
"Kami memang ada informasi hari tanpa hujan, ada pos-pos hujan bersama di Jawa Tengah. Melaporkan tiap 10 hari sekali. Berdasarkan laporan itu kriterianya banyak," kata Iis Harmoko.
Seperti diketahui, musim kemarau ekstrem ini memang telah menimbulkan bencana kekeringan di sejumlah daerah. Di mana banyak warganya yang kemudian terdampak kekurangan air bersih.
"Kami analisis kekeringan ini secara meteorologis berdasarkan curah hujannya. Bukan hidrologis, kalau hidrologis itu misalnya kekeringan karena tidak adanya air masuk mengairi sawah," kata Iis Harmoko.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Baca SelengkapnyaTerhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca Selengkapnya