10 Karyawan Positif Covid-19, Swalayan di Bantul Ditutup Sementara
Merdeka.com - Sebuah swalayan di daerah Banguntapan, Kabupaten Bantul ditutup selama beberapa hari ke depan. Penutupan ini terkait dengan temuan 10 karyawan di swalayan itu yang dinyatakan positif Covid-19.
Panewu (Camat) Banguntapan, Fauzan Muarifin membenarkan penutupan sementara swalayan tersebut. Fauzan menjabarkan awal mula penularan karena ada seorang karyawan yang dinyatakan positif Covid-19.
Berawal dari temuan ini, Satgas Covid-19 Banguntapan pun melakukan tracing. Dari hasil tracing diketahui ada tambahan karyawan yang positif Covid-19.
"Hasilnya sampai hari ini ada 10 orang terkonfirmasi positif, semua karyawan toko swalayan ya. Karena kontak eratnya banyak terus (swalayan) kita tutup sejak Jumat (18/6). Ya mungkin (Swalayan ditutup) 2 sampai 3 hari ke depan," ujar Fauzan saat dihubungi wartawan, Senin (21/6).
Fauzan menyebut hingga saat ini belum diketahui asal penularan Covid-19 di swalayan ini. Meski demikian, Fauzan memastikan bahwa swalayan tersebut telah menerapkan protokol kesehatan selama beroperasi.
"Kalau itu (penularan dari mana) kita juga tidak tahu. Tapi kalau dilihat ya titik lengah. Karena sepertinya di sana (swalayan) juga sudah pakai masker," pungkas Fauzan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data daftar pemilih tetap Pemilu 2024, di Kabupaten Bangka Barat, 1.265 pemilih berkebutuhan khusus yang berada di seluruh kecamatan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya