Simak kisah tentang awal pecahnya Perang Batak
Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang nama Batak? Nama Batak adalah sebuah nama untuk wilayah dan nama untuk suku, seperti Batak Toba, Batak Karo dan yang lainnya. Pada jaman dahulu, masyarakat Batak ini juga memiliki beberapa kerajaan, salah satunya dipimpin oleh Sisingamangaraja XII. Setelah berakhirnya Perang Padri yang berlangsung di Sumatera, Belanda ini mulai memasuki wilayah Batak. Hal ini tentunya menjadi ancaman tersendiri untuk raja Batak. Selain itu, Belanda juga menyebarkan agama Kristen yang ditakutkan akan menghilangkan tradisi yang sudah ada dan mengubah bentuk kesatuan negeri yang sudah turun temurun.
Untuk menghalangi usaha penyebaran Kristen ini, Raja Sisingamangaraja XII melakukan kampanye kepada para rakyat untuk mengusir orang-orang yang mau menyebarkan agama Kristen. Dengan kampanye ini, para rakyat mulai melakukan pengusiran, penyerbuan dan pembakaran ke wilayah Belanda, tepatnya di Silindung. Muncullah kemarahan Belanda sehingga di tahun 8 Januari 1878, mereka mengirimkan pasukannya untuk melakukan perlindungan ke wilayah Silindung. Dengan itu, bisa dikatakan bahwa itu adalah awal dari Perang Batak.
Pasukan itu sebenarnya cuma alibi Belanda karena maksud utama dari Belanda adalah menguasai wilayah kekuasaan Raja Sisingamangaraja XII. Awalnya, Belanda mengirimkan Kapten Schelten dan pasukannya ke Bahal Batu. Rakyat Batak yang dipimpin langsung oleh sang raja melakukan perlawanan kepada masuknya gerakan Belanda ini.
Untuk menghadapi Belanda, rakyat sudah menyiapkan beberapa pertahanan seperti benteng pertahanan alam yang ada di dataran tinggi Toba dan Silindung. Semangat rakyat Batak untuk mempertahankan wilayah dan agamanya tentu saja harus kita apresiasi. Berjuang nggak cuma lewat perang saja, tapi bisa juga dengan belajar yang rajin dan mencontoh perilaku baik para pahlawan.
(mdk/iwe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaBukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Baca SelengkapnyaSisingamangaraja XII juga dikenal sebagai Raja Tuan Marhajan Siregar, adalah seorang pahlawan dari Tanah Batak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaDulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.
Baca SelengkapnyaGambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering
Baca SelengkapnyaTari Serampang XII, kesenian tradisional dari Sumatra Utara yang menggambarkan kisah asmara dengan 12 ragam gerakan berbeda.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPada abad ke-17, Sultan Agung memerintahkan masyarakat Tegal untuk membantu menyediakan makanan murah bagi prajurit Mataram.
Baca Selengkapnya