Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Paul Tibbets

Profil Paul Tibbets | Merdeka.com

Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi ledakan hebat yang menewaskan ribuan warga Jepang, tepatnya di kota Hiroshima. Ledakan tersebut merupakan ledakan terbesar pertama yang ada dalam sejarah perang di mana sebuah bom, Little Boy, dijatuhkan dari pesawat Enola Gay yang dikemudikan oleh brigadir jenderal Paul Warfield Tibbets.

Dilahirkan di sebuah wilayah dekat dengan sungai Mississippi, Quincy, Illionis, Tibbets menghabiskan masa remajanya dengan mengambil pendidikan formal di Western Millitary Academy dan melanjutkan di University of Florida bidang kedokteran. Saat itu, ia berpikiran untuk menjadi seorang ahli bedah perut dengan menruskan sekolah formalnya di University of Cincinnati. Namun, memiliki sedikit dasar dalam dunia militer rupanya mampu mengubah jalan pikiran mulia Tibbets untuk beralih pada bidang militer. Ia mendaftarkan diri di Army Air Corps setelah sebelumnya telah terdaftar sebagai mahasiswa University of Cincinnati.

Mengawali karir di dunia militer, pada tanggal 25 Februari 1937, Tibbets tergabung dalam US Army Air Corps, Fort Thomas, Kentucky. Misi pengeboman pertama kali ia lakukan pada tahun 1942 saat terjadi peperangan melawan Eropa. Saat itu, ia bertugas sebagai pilot yang mengemudikan bom-bom yang akan dijatuhkan di wilayah Eropa. Tak lama berselang, ia dipindahtugaskan untuk menyelesaikan tur tempurnya yang pada akhirnya menunjukkan dirinya sebagai pilot dengan penerbangan yang baik. Reputasinya perlahan kian meningkat ketika ia ditugaskan ke Bombardment operational Training Wing yang ke-17 di mana saat itu ia dipilih sebagai kandidat utama composite Group 509.

Dipindah-tugaskan di berbagai tempat, membuat nama Tibbets kemudian menjadi kandidat utama pilot pembawa Little Boy pada Agustus 1945 yang dengan suksesnya memporak-porandakan Hiroshima dalam sekejap saja. Dalam perang tersebut sebanyak 10.000 jiwa tewas akibat ledakan yang dihasilkan oleh Little Boy. Menyusul sukses menaklukkan Hiroshima, tiga hari kemudian tentara AS meledakkan bom atom di kota Nagasaki dengan korban tewas sebanyak 40.000 jiwa yang kemudian berhasil menundukkan Jepang dan sebagai tanda berakhirnya perang dunia II.

Pada tahun 1966, Tibbets memilih untuk mengakhiri karirnya sebagai tentara Angkatan Udara AS setelah sebelumnya pada tahun 1960, selang ia diangkat sebagai brigadir jenderal tahun 1959, ia sempat dipromosikan sebagai atase militer di India namun ditolak lantaran ia dianggap kejam akibat ulahnya meledakkan kota Hiroshima yang membunuh banyak orang.

Ketika ditanya komentarnya mengenai film yang memutar kejadian perang dunia II, Above and Beyond, ia tidak pernah menyatakan penyesalannya atas apa yang telah ia lakukan. Ia bahkan merasa bangga dengan pekerjaan yang berhasil ia kerjakan. Pernyataan tersebut kontan menuai banyak kontroversi, sehingga pada tahun 1976, pemerintah AS mengucapkan permintaan maafnya pada Jepang atas apa yang pernah mereka lakukan termasuk pernyataan yang telah dilontarkan Tibbets.

Tibbets meninggal pada tanggal 1 November 2007 akibat serangan jantung dan stroke. Semasa hidup, ia meninggalkan banyak penghargaan yang sempat ia peroleh berkat kepiawaiannya selama bergabung di US Army Air Crops.

Riset dan analisa oleh Atiqoh Hasan.

Profil

  • Nama Lengkap

    Paul Tibbets

  • Alias

    Tibbets

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Quincy, Illionis

  • Tanggal Lahir

    1915-02-23

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Amerika Serikat

  • Istri

    Wingate Lucy, 1955, Andrea Quattrehomme

  • Anak

    Paulus III, Gene, James

  • Biografi

    Pada tanggal 6 Agustus 1945 terjadi ledakan hebat yang menewaskan ribuan warga Jepang, tepatnya di kota Hiroshima. Ledakan tersebut merupakan ledakan terbesar pertama yang ada dalam sejarah perang di mana sebuah bom, Little Boy, dijatuhkan dari pesawat Enola Gay yang dikemudikan oleh brigadir jenderal Paul Warfield Tibbets.

    Dilahirkan di sebuah wilayah dekat dengan sungai Mississippi, Quincy, Illionis, Tibbets menghabiskan masa remajanya dengan mengambil pendidikan formal di Western Millitary Academy dan melanjutkan di University of Florida bidang kedokteran. Saat itu, ia berpikiran untuk menjadi seorang ahli bedah perut dengan menruskan sekolah formalnya di University of Cincinnati. Namun, memiliki sedikit dasar dalam dunia militer rupanya mampu mengubah jalan pikiran mulia Tibbets untuk beralih pada bidang militer. Ia mendaftarkan diri di Army Air Corps setelah sebelumnya telah terdaftar sebagai mahasiswa University of Cincinnati.

    Mengawali karir di dunia militer, pada tanggal 25 Februari 1937, Tibbets tergabung dalam US Army Air Corps, Fort Thomas, Kentucky. Misi pengeboman pertama kali ia lakukan pada tahun 1942 saat terjadi peperangan melawan Eropa. Saat itu, ia bertugas sebagai pilot yang mengemudikan bom-bom yang akan dijatuhkan di wilayah Eropa. Tak lama berselang, ia dipindahtugaskan untuk menyelesaikan tur tempurnya yang pada akhirnya menunjukkan dirinya sebagai pilot dengan penerbangan yang baik. Reputasinya perlahan kian meningkat ketika ia ditugaskan ke Bombardment operational Training Wing yang ke-17 di mana saat itu ia dipilih sebagai kandidat utama composite Group 509.

    Dipindah-tugaskan di berbagai tempat, membuat nama Tibbets kemudian menjadi kandidat utama pilot pembawa Little Boy pada Agustus 1945 yang dengan suksesnya memporak-porandakan Hiroshima dalam sekejap saja. Dalam perang tersebut sebanyak 10.000 jiwa tewas akibat ledakan yang dihasilkan oleh Little Boy. Menyusul sukses menaklukkan Hiroshima, tiga hari kemudian tentara AS meledakkan bom atom di kota Nagasaki dengan korban tewas sebanyak 40.000 jiwa yang kemudian berhasil menundukkan Jepang dan sebagai tanda berakhirnya perang dunia II.

    Pada tahun 1966, Tibbets memilih untuk mengakhiri karirnya sebagai tentara Angkatan Udara AS setelah sebelumnya pada tahun 1960, selang ia diangkat sebagai brigadir jenderal tahun 1959, ia sempat dipromosikan sebagai atase militer di India namun ditolak lantaran ia dianggap kejam akibat ulahnya meledakkan kota Hiroshima yang membunuh banyak orang.

    Ketika ditanya komentarnya mengenai film yang memutar kejadian perang dunia II, Above and Beyond, ia tidak pernah menyatakan penyesalannya atas apa yang telah ia lakukan. Ia bahkan merasa bangga dengan pekerjaan yang berhasil ia kerjakan. Pernyataan tersebut kontan menuai banyak kontroversi, sehingga pada tahun 1976, pemerintah AS mengucapkan permintaan maafnya pada Jepang atas apa yang pernah mereka lakukan termasuk pernyataan yang telah dilontarkan Tibbets.

    Tibbets meninggal pada tanggal 1 November 2007 akibat serangan jantung dan stroke. Semasa hidup, ia meninggalkan banyak penghargaan yang sempat ia peroleh berkat kepiawaiannya selama bergabung di US Army Air Crops.

    Riset dan analisa oleh Atiqoh Hasan.

  • Pendidikan

    • University of Cincinnati
    • University of Florida
    • Western Millitary Academy

  • Karir

    • Executive Jet Aviation, 1976-1987
    • United States Air Force
    • United States Army Air Forces

  • Penghargaan

    - Command pilot

    - Distinguished Service Cross

    - Legion of Merit

    - Distinguished Flying Cross

    - Purple Heart

    - Air Medal

    - Army Commendation Medal

    - European-African-Middle Eastern Campaign Medal

    - Asiatic-Pacific Campaign Medal

    - American Defense Service Medal

    - American Campaign Medal

    - World War II Victory Medal

    - National Defense Service Medal

Geser ke atas Berita Selanjutnya