Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang sekarang cuma berani bicara di Medsos

Orang sekarang cuma berani bicara di Medsos Komedian Soleh Solihun. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebelum 2010, tidak banyak yang mengenal nama Soleh Solihun di jagad hiburan tanah air. Aksi lucunya di panggung ketika menjadi pembawa acara mengantarkannya pada sebuah ranah dunia hiburan sebagai komedian.

Berawal dari iseng mendokumentasikan aksi Stand Up Comedy-nya melalui youtube, akhirnya Soleh Solihun kerap mendapat kesempatan untuk untuk mengisi sejumlah acara televisi. Sebagai komedian, pria jangkung berumur 36 tahun itu kerap mengeluarkan lawakannya yang dikenal ceplas-ceplos.

Lalu bagaimana Soleh bisa menjadi seorang komedian saat ini? Semua bermula dari kegemarannya bercanda. "Suatu kali pada tahun 2010, ada produser dari sebuah radio lokal yang minta saya mengisi Stand Up Comedy di acara off air mereka," ujar Soleh Solihun saat berbincang dengan merdeka.com di sela-sela jadwal padat syutingnya, Rabu pekan lalu.

Berikut petikan wawancara Soleh Solihun kepada Mohammad Yudha Prasetya dari merdeka.com soal dunia komedian Indonesia.

Bisa diceritakan sejarah hidup Anda hingga bisa jadi seperti saat ini ?

Saya lulus kuliah tahun 2004, dari Fikom Unpad jurusan Jurnalistik. Begitu lulus langsung jadi wartawan di Trax Magazine selama 1,5 tahun, terus pindah ke Majalah Playboy dari awal sampai bubar. Kemudian setelah bubar, kira-kira 4 bulan kemudian, saya masuk ke majalah Rolling Stone, 3,5 tahun sampai Januari 2012, kemudian saya berhenti.

Nah, waktu di Rolling Stone itu kan sebulan sekali mereka suka bikin konser kecil-kecilan, di situ saya suka jadi MC. Gara-gara saya 'ngemsi' itulah jadi banyak orang tahu kalau saya bisa ngoceh sendirian sambil melawak. Suatu kali pada tahun 2010, ada produser dari sebuah radio lokal yang minta saya ngisi Stand Up Comedy di acara off air mereka. Ya sudah lah saya coba, iseng saja karena penasaran. Jadi saya mulainya itu di 2010, setahun sebelum di Indonesia ramai komunitas Stand Up Comedy.

Pas saya lagi tampil off air di acara radio tersebut, saya minta tolong sama teman saya buat merekam, karena pengen ada di Youtube. Biar gaya saja, jadi kalau mengetik ada nama Soleh Solihun di Youtube. Itu ada tiga video. Kemudian pas salah satu stasiun tv swasta ada yang mau bikin program Stand Up Comedy, akhirnya mereka tahu kalau nama Soleh Solihun itu ada di youtube karena pernah bikin rekaman Stand Up. Terus diajak lah saya. Sudah, tiba-tiba begitu saja sampai jadi Comic sekarang.

Apakah jenis lawakan folklore bernada satir juga ada di ranah Stand Up Comedy tanah air ?

Banyak kok yang masih suka menyindir pemerintah. Misalnya si Sammy, sering. Pandji juga banyak ngomongin soal negara. Terus banyak juga sekarang Comic yang ngomongin aspek budaya mereka, kaya misalnya Ernest yang ngomongin bahwa dirinya Cina, Boris Bokir ngomongin soal Batak. Banyak lah yang kaya gitu dengan karakter masing-masing.

Di barat, Stand Up Comedy bebas bicara apa saja, apakah itu juga bisa dilakukan di Indonesia ?

Bisa. Selama tidak di TV. Kalau di acara-acara off air sih masih bisa. Materi lawakan saya juga begitu, bebas mau ke mana saja, ya selama di acara off air. Kalau di TV kan memang ada batasan-batasan. Jadi kalau ada yang menganggap Stand Up Comedy di kok TV tidak terlalu berani, ya itu kan kebijakan TV. Yang sensor kan TV-nya, bukan Comic-nya.

Meskipun waktu tapping dia berani ngomong segala macam, tetapi pada akhirnya pihak TV yang sensor. Jadi sebetulnya bukan berarti materi Stand Up Comedy di Indonesia tidak berani dan tidak sebebas di luar, tetapi karena ngomongin konteks TV ya mereka yang punya batasan. Ada yang misalnya tidak ditayangkan karena sensitif misalnya. Tetapi kalau ngomongin off air mah masih banyak yang begitu kok.

Publik sebenarnya sudah bisa lah menerima materi lawakan yang begitu. Apalagi kalo misalnya di acara off air atau di event-event khusus Stand Up Comedy, si ini bikin show tunggal misalnya. Itu audience pasti bisa menerima. Kalau di TV mungkin materi itu belum semua rakyat Indonesia bisa terima, belum majemuk mungkin. Tapi kalau misalnya di pertunjukan khusus yang tidak ditayangkan di TV, audience biasanya sudah tahu kalau si Comic memang begitu misalnya.

Para Comic juga lama-lama ngerti bahwa kalau di TV tidak bisa sembarangan, karena kasihan TV-nya kalau sampai di tegur KPI. Rata-rata Comic yang sudah cukup lama itu tahu kalau di TV jangan begini, kalau off air baru bebas. Ada juga orang-orang yang jarang tampil di TV karena misalnya materinya terlalu vulgar. Ada beberapa orang yang memang begitu.

Pernah ada dampak personal dari materi-materi nyeleneh ?

Kalau dampak personal sih tidak ya. Paling juga dulu waktu masih sering di-mention di twitter. Tidak berasa lah karena biasa saja, cuma di social media. Kalau ketemu langsung mah belum pernah ada yang komplain. Mungkin jaraknya terlalu jauh atau kalau udah ketemu mungkin juga tidak berani ngomong langsung. Orang sekarang kan lebih cenderung berani ngomong di social media. Selama cuma marah-marah mah ya biarkan, toh kalau saya tidak fitnah mah tidak usah takut.

Bagaimana cara Anda menjaga eksistensi di kancah Stand Up Comedy tanah air ?

Kalau soal special show itu kan sama saja kaya kita main band. Kalau main musik tetapi tidak pernah bikin album, ya buat apa ? Bikin show tunggal itu bukan cuma menancapkan eksistensi, tetapi mendokumentasikan karya. Perbandingannya sama kalau kita ngeband, masa punya lagu, cuma latihan atau manggung ke mana-mana, tetapi tidak punya album yang direkam ? Ya sayang. Intinya sih kaya begitu. Pertunjukan tunggal itu buat mendokumentasikan karya biar nanti bisa sebagai bukti bahwa kita punya show.

Selain itu, pasti ada motivasi di dalam diri para Comic yang menggelar show tunggal ini, untuk membuktikan ke publik atau bahkan diri sendiri. Misalnya, 'Bisa tidak ya saya selama minimal 1 jam membawakan materi sendiri?'. Ya itu jadi ajang pembuktian buat diri sendiri sih memang pasti ada. Saya rasa semua Comic yang bikin show tunggal juga ada motivasi seperti itu.

Apakah setelah menjadi komedian, orang-orang di sekitar menganggap Anda sebagai pelawak ?

Dari dulu sama saja saya, tidak ada yang berubah. Orang yang sudah kenal saya dari jaman sebelum saya jadi Comic mah pasti menganggapnya memang saya dari dulu begitu. Kalau tanya mereka yang suka datang ke acara konser di Rolling Stone dan melihat saya ngemsi sebulan sekali, setelah mereka lihat saya Stand Up di TV juga akan menganggap ya dari dulu juga begitu. Jadi kalau orang sudah kenal saya dari lama mah tidak bakal bilang si Soleh berubah, makin humoris atau apalah. Ya memang karena mereka tahu kalau saya dari dulu begitu.

Bagaimana dengan kualitas hidup Anda setelah menjadi komedian ?

Sama saja, tidak berpengaruh. Kalau lucu mah ya ketawa saja. Masalah lebih banyak ketawa daripada dulu sebelum jadi Comic mah ya sama saja, tidak ada yang berubah. Kalau ada yang memang lucu ya saya tertawa.

Apakah Anda juga menemukan jika di forum Stand Up ada yang bebas sekali berbicara ?

Biasanya yang acara off air, itu lepas. Yang di pertunjukan tunggal saya juga itu lepas. Off air yang dibikin komunitas atau yang di show tunggal saya itu biasanya saya memang lepas, karena kalau bukan di televisi itu lebih bebas, tidak ada kekhawatiran menyinggung atau apa. Kecuali mungkin acara off air yang di korporat atau perusahaan-perusahaan.

(mdk/arb)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

Blusukan ke Brebres, Ganjar Minta Warga Bijak Pakai Media Sosial

"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit

Dalih Kadinkes Jember soal Viral Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Ditolak Bidan Desa & Prosedur Ambulans yang Berbelit-belit

Peristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Menurut Sofwan pertimbangan perkara tersebut tetap diproses agar status tersangka M memperoleh kepastian hukum yang tetap melalui proses hukum.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.

Baca Selengkapnya
Tampil Beda Tanpa Ajak Bayangkari, Momen Polisi Naik Pangkat Ajak Sang Ibu Ini Viral

Tampil Beda Tanpa Ajak Bayangkari, Momen Polisi Naik Pangkat Ajak Sang Ibu Ini Viral

Polisi ini ajak sang ibu saat pelantikan kenaikan pangka curi perhatian. Aksinya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya