Mencari emas di kaki Gunung Halimun
Merdeka.com - Udara dingin menyambut kedatangan para jurnalis di Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor milik PT Antam (Persero) di kaki Gunung Halimun-Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9). Tidak sembarang orang bisa masuk ke area pertambangan. Harus mengantongi izin khusus dan dikawal ekstra ketat. Di kantor UPBE Pongkor yang jaraknya sekitar 500-700 meter dari mulut tambang, semua pengunjung harus mengisi buku tamu, mencantumkan identitas diri dan tujuan kedatangan. Setelah itu, tamu diberi tanda pengenal khusus.
"Semua tamu yang datang harus melaksanakan prosedur seperti ini," kata salah seorang satpam di pintu masuk UPBE Pongkor.
Di kawasan Pongkor, Antam mengantongi izin konsesi lahan 5.000 hektare (ha). Tapi hanya 500 ha yang dieksploitasi. Sebagian besar lahan tambang emas Antam di Pongkor merupakan hutan lindung yang masih dimungkinkan untuk melakukan eksplorasi bawah tanah. Sesuai Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Sebagian lahan Antam masih masuk wilayah konservasi alam taman nasional. Karena itu, tidak boleh dilakukan penambangan secara terbuka maupun tertutup. Di sinilah Antam menggali kandungan emas yang tersembunyi di kaki Gunung Halimun.
Penambangan emas bawah tanah di sini disebut-sebut terbesar di Pulau Jawa. Aktivitasnya dimulai sejak 1974, saat Antam melakukan eksplorasi dan menemukan kandungan emas dan perak di dalamnya. Tapi untuk aktivitas eksplorasi baru dilakukan pada 1988. SVP Corporate Secretary Antam, Trenggono Sutioso mengatakan, Antam mempunyai lima area pertambangan atau terowongan tambang bawah tanah. Yakni Area Gudang Handak, Area Kubang Cicau, Area Ciguha, Area Ciurug Level 450 dan Area Ciurug Level 600. Kedalaman masing-masing tambang bawah tanah ini juga berbeda-beda tergantung kandungan emas yang ditemukan. Panjang terowongan secara keseluruhan bisa mencapai 15 kilometer (15 Km).
Dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, kami hanya diizinkan melihat kondisi salah satu tambang bawah tanah yaitu Area Gudang Handak. Area penggalian emas ini dipilih karena jarak antara pintu masuk atau mulut tambang ke lokasi penggalian cukup dekat. Hanya sekitar 200 meter. Sebelum melangkahkan kaki ke mulut tambang, diberikan gambaran mengenai aspek keselamatan dan keamanan ketika berada di dalam area pertambangan alias Employee Safety Induction. Baju khusus atau warepack disiapkan. Warnanya juga harus mencolok, semisal kuning. Ini untuk memudahkan terlihat di dalam lubang tambang yang gelap. Helm proyek, masker, sepatu safety, senter dan penutup telinga juga wajib dikenakan.
Semua orang yang memasuki mulut tambang harus meninggalkan tanda pengenal yang diperoleh di pintu masuk wilayah UPBE Pongkor. "Ini agar semua yang berada di terowongan diketahui berapa jumlahnya. Para pekerja juga meninggalkan tanda pengenal mereka di sini," kata salah satu pegawai Antam bagian Perencanaan dan Pengembangan Tambang, Sodiek Imam Prasetyo sambil menggantungkan tanda pengenalnya di papan yang telah disediakan di depan mulut tambang.
Mulut tambang cukup lebar, diameternya bisa mencapai 3-4 meter. Pintu masuk lubang penggalian sengaja dibuat lebar sebagai jalan untuk alat berat yang digunakan di dalam lokasi tambang. Pada dinding atas kanan dan kiri dilengkapi jaring pengaman dan konstruksi kayu untuk menjaga agar batuan tidak longsor. Berjalan di lorong bawah tanah harus siap berjibaku dengan lumpur dan jalan becek. Suara bising menemani perjalanan menuju area penggalian. Suhu udara semakin panas jika berjalan lebih dalam. Ada dua pipa cukup besar dipasang di bagian atas. Pertama untuk mengisap udara panas dari area tambang dan pipa kedua menghembuskan udara segar ke lubang pertambangan.
"Setiap area tambang ada tim pemantau udara. Kalau kadar oksigen berkurang maka semua pekerja disuruh keluar dan pindah. Tim ini akan memantau terus. Kita menyiapkan pipa ini seperti ventilasi," kata Sodiek.
Tim ini memiliki peran penting mengingat berkaitan dengan keselamatan para pekerja di lubang tambang. Di lubang tambang emas sepanjang 15 kilometer itu, ratusan bahkan ribuan orang bertaruh nyawa memburu emas. Setidaknya ada 560 orang penambang emas dari PT Antam dan 1.600 penambang lain merupakan rekanan Antam. Saban hari mereka menghabiskan waktu bekerja di perut bumi. Namun mereka tidak bekerja bersamaan. Tambang ini beroperasi selama 24 jam dengan sistem kerja bergantian atau shift.
Setelah berjalan kurang lebih 100 meter dari mulut tambang, mulai terlihat para pekerja pemburu emas. Menurut Sodiek, dalam satu area atau titik penggalian minimal terdapat tiga pekerja. Yakni bagian pengeboran, bagian penolong atau helper dan bagian pengawas. "Di Area Handak ini ada 6 front atau area penggalian. Setiap area beda-beda tergantung kandungan emasnya."
Dalam area tambang juga terdapat trafo untuk mengontrol daya listrik yang menghidupkan seluruh alat yang dibutuhkan. Mulai dari blower sampai pompa air yang berfungsi membuang air keluar terowongan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikabarkan Ada Bongkahan Emas di Puncaknya, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Talamau Pasaman Barat
Gunung Talamau menjadi salah gunung tertinggi di Sumatra Barat yang termasuk dalam kategori tipe gunung api tidak aktif.
Baca SelengkapnyaTukang Ledeng Temukan Emas Batangan Seberat 1 Kilogram Saat Bongkar Kamar Mandi, Nilainya Mencengangkan
Emas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaCadangan Emas Terbesar Dunia Ditemukan Senilai Rp36 Triliun, Di Sini Lokasinya
Cadangan emas di tempat ini diperkirakan sebesar 38 ton.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jukut Harsyan Sup Bebek Jawa Kuno Khas Jawa Timur Ini Pakai Kemenyan sebagai Bumbu, Ini Kisah di Baliknya
Sup bebek ini gunakan kemenyan sebagai bumbu. Gimana ya rasanya?
Baca SelengkapnyaPenampakan Ikan Mas Terbesar yang Pernah Ditangkap, Badannya Mirip Hulk
Penampakan ikan mas terbesar yang pernah ditangkap, beratnya mencapai 50 kg lebih.
Baca SelengkapnyaTerbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaSemeru Erupsi Lagi, Begini Sejarah Letusan Gunung Tertinggi di Pulau Jawa
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Berkemah di Bukit Kanaga Cikijing, Pemandangan Kabut dan Hutan Pinusnya Bikin Nagih
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaSedang Tamasya di Ladang, Pria Ini Temukan Bongkahan Emas Terbesar, Nilainya Fantastis
Bongkahan emas ini terkubur sekitar 13 hingga 15 sentimeter di bawah tanah.
Baca Selengkapnya