Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Atlet menjerit anggaran SEA Games dipersulit

Atlet menjerit anggaran SEA Games dipersulit Jokowi lepas atlet SEA Games kontingen Indonesia. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Eki Febri Ekawati masih merinding mengingat lagu Indonesia Raya berkumandang di SEA Games 2017 Malaysia. Perjuangannya tak sia-sia. Hingga menetes air matanya. Pada Jumat, 25 Agustus itu dia mencetak sejarah. Berada di atas podium pertama, Eki sukses mempersembahkan medali emas dari cabang olah raga tolak peluru dengan catatan lemparan 15,39 meter. Bangga. Tetapi jalannya tak mudah. Negara belum mendukung sepenuhnya.

Kurangnya dukungan negara dicurahkan melalui akun media sosial Instagram miliknya, @ekifebri. Bikin geger. Dia mengungkapkan kekecewaan. Sebagai peraih medali emas, wanita 25 tahun itu mengaku banyak merogoh kocek pribadi untuk persiapan SEA Games 2017. Carut marut birokrasi dianggap penyebab utamanya.

"Saya atlet peraih emas SEA Games 2017. Uang akomodasi (makan, penginapan, dll) belum juga dibayar dari bulan Januari-Agustus. Padahal SEA Games sudah hampir selesai. Gimana mau maju ? Birokrasi dan sistem olahraga di Indonesia yang ribet," tulis Eki dalam akun Instagramnya.

Ketika dihubungi merdeka.com pada Rabu pekan lalu, Eki menceritakan bagaimana sedihnya menjadi atlet di Indonesia. Terutama dalam persiapan ajang adu gengsi dua tahunan antar negara Asia Tenggara itu. Sejak menerima surat resmi penunjukan sebagai atlet SEA Games, dirinya mulai fokus menjalani Pelatihan Nasional (Pelatnas). Gelanggang Olah Raga (GOR) Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, menjadi lokasi latihan. Selama itu pula dirinya harus tinggal dalam mess atlet.

Jarak antara lokasi latihan dan mess tidak terlalu jauh. Namun, untuk menuju ke lokasi tetap memerlukan transportasi. Hal itu tidak disediakan. Terpaksa harus urunan. Pelatihnya dengan suka rela menalangi pelbagai kebutuhan. Mulai dari sini, Eki merasa ada gelagat aneh dari negara kepada pembinaan olah raga.

Selama masuk Pelatnas, Eki berada di bawa pembinaan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Organisasi olah raga itu disebutnya sempat menalangi biaya akomodasi latihan dari November hingga Desember 2016. Namun, selepas itu, dirinya kembali menggunakan uang pribadinya bersama pelatih.

"Saya sama pelatih inisiatif untuk menggunakan uang pribadi untu akomodasi, termasuk untuk makan, jajan, dan lainnya," ungkap Eki.

Uang urunan ini berjalan cukup lama. Lebih kurang lima bulan. Itu tercatat sejak November 2016 hingga Maret 2017. Semua terpaksa dilakukan. Demi hasil maksimal dan membanggakan bangsa. Meski dana akomodasi urunan selama ini masih belum jelas soal pergantian. Namun, lagi-lagi semua terpaksa harus disingkirkan. Demi satu nama: Indonesia.

eki febri ekawati

Eki Febri Ekawati ©instagram.com/ekifebrie

Hingga akhirnya pihak Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), sebagai perpanjangan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), hadir mengunjungi latihan Eki di Bandung. Mereka kaget. Mengetahui Eki tinggal di mess. Padahal Satlak Prima menargetkan bahwa atlet SEA Games harus tinggal di hotel dekat tempat latihan. Eki pun pindah. Sejak 1 April, tak lagi beristirahat di mess. Kini tidurnya lebih nyaman. Untuk makan dapat pelayanan hotel. Sedangkan jarak dengan tempat latihan bukan lagi jadi pikiran.

Eki lebih merasa senang. Satlak Prima turun tangan beri bantuan. Sampai waktunya tiba keberangkatan. Menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Per 15 Agustus, Eki dan tim kepelatihan bersiap keluar dari hotel. Semua persiapan sudah matang. Setelah selama 10 bulan dalam karantina. Namun, mereka kembali tersandung masalah dana. Kali ini ditagih pihak hotel terkait masalah pembayaran penginapan.

Pihak hotel menghampiri dirinya. Menanyakan bahwa hingga bulan Agustus menjelang keberangkatan, pihak Kemenpora maupun Satlak Prima belum membayar uang sewa serta akomodasi diberikan hotel selama ini.

"Saya kaget, pihak hotel menanyakan ke saya, karena sampai Bulan Agustus menuju SEA Games kemarin belum dibayar," ungkap Eki.

Masalah ini langsung ditanyakan kepada pihak Kemenpora. Langsung ke bagian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenpora. Dalam prosesnya begitu sulit. Eki merasa repot. Banyak satuan kerja di kementerian dipimpin Imam Nahrawi harus dilalui. Meski akhirnya beres, bagi Eki tentu ini masalah menyulitkan. Tidak menutup kemungkinan bisa mengganggu mental para atlet. Sebab itu seharusnya tidak menjadi urusan para atlet.

Atlet perempuan tolak peluru itu juga kecewa terkait uang pembinaan dan gaji dari Satlak Prima. Pembayarannya terlambat. Bahkan gajinya bisa sampai dirapel hingga dua bulan.

"Uang pembinaan tersebut langsung dari Satlak Prima ke rekening pribadi para atlet, namun uang tersebut kadang telat, sehingga dirapel dua hingga tiga bulan. Jadi ini tolong jadi perhatian khusus untuk kesejahteraan para atlet Indonesia. Jangan sampai terulang lagi," tegasnya.

Tudingan buruk kepada Satlak Prima pun muncul. Salah satunya dari Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), Lukman Edy. Dia menyebut Satlak Prima tak melaksanakan tugasnya dengan benar untuk atlet selama SEA Games. Dia juga menuding banyak orang memiliki kepentingan terselubung di Satlak Prima.

Kondisi ini menyusul kontingen Indonesia tak mencapai target 55 medali emas pada ajang SEA Games 2017 di Malaysia. Itu meleset jauh. Karena medali emas diraih hanya 38 buah ditambah 63 perak dan 90 perunggu. Indonesia harus menempati peringkat ke-5 dari 11 negara peserta SEA Games tahun ini. Prestasi itu menjadi terburuk sepanjang keikutsertaanya di ajang tersebut.

Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto menyadari masalah keterlambatan dana kepada atlet di SEA Games 2017 Malaysia. Namun pihaknya tak merasa salah. Sebab semua tersendat masalah birokrasi di Kemenpora.

Menurut dia, selama ini pihaknya hanya memiliki anggaran namun dikelola Kemenpora. Sehingga untuk mencairkan anggaran harus melalui prosedur rumit. Harus dapat persetujuan dari Kuasa Pemegang Anggaran, PPK dan Bendahara Kemenpora. "Birokrasi ini yang membuat sulit," tegas Sutjipto saat ditemui merdeka.com di kantornya, pekan lalu.

Tugas Satlak Prima, kata Sutjipto, hanya menjalankan program. Semua sudah disusun. Dia bahkan mengklaim telah berjalan. Namun, semua terkendala masalah dana. Padahal semua permintaan atlet telah disetujui. Tetapi pencairan dana harus diakui berjalan lama. Semua tersendat masalah birokrasi di Kemenpora.

Semua anggaran baru bisa cair setelah para atlet selesai menjalankan tugas di SEA Games. Menurut Sutjipto, akibat masalah ini Menteri Imam Nahrawi bahkan merombak satuan kerjanya. Terutama pada bagian birokrasi keuangan. "Langsung dilakukan rolling di Internal," ucapnya.

konpers hasil sea games

Konpers hasil SEA Games ©2017 Merdeka.com/Nur Habibie

Sebenarnya bukan perkara mudah bila anggaran langsung dipegang Satlak Prima. Mantan Kepala Satuan TNI AL ini mengaku siap bertanggungjawab bila terjadi masalah terkait masalah anggaran nantinya. Sayangnya itu semua tidak dilakukan. Kemenpora tetap mengelola anggaran milik Satlak Prima. Hingga dalam prosesnya banyak terjadi kendala.

Sutjipto juga merasa heran dengan tudingan Lukman Edy. Apalagi hingga menuduh dirinya melakukan korupsi. Sebab, selama ini dirinya mengklaim tidak pernah mengelola anggaran. Semua dana di tangani Kemenpora. "Kami tidak pegang anggaran. Saya heran kok bisa dibilang korupsi," ungkapnya.

Sementara itu, Kemenpora mengaku tengah menelusuri masalah birokrasi di internal. Terutama masalah lambatnya pencairan anggaran. Hal itu diungkapkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olah Raga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto. Dia juga merasa terkejut dengan keluhan Eki selama menjalankan tugasnya di SEA Games.

Gatot tidak memungkiri masalah dana atlet ada keterlambatan. Hal itu karena anggaran Kemenpora baru cair sepenuhnya pada bulan April 2017. Sehingga terjadi pembayaran terlambat kepada atlet. Namun tidak mau disalahkan sepenuhnya. Sebab bisa saja atlet juga terkendala masalah administrasi. "Intinya masalah pembayaran kita tidak pernah telat, jika SEAndainya telat karena masalah administratif seperti yang saya bilang tadi," kata Gatot saat kami hubungi.

Ditemui terpisah, Imam Nahrawi mengakui bahwa Satlak Prima belum maksimal dalam menjalankan tugas. Kondisi ini juga menjadi salah satu faktor Indonesia tidak mendapat hasil gemilang dalam ajang SEA Games 2017. Untuk itu, pihaknya segera melakukan evaluasi Satlak Prima guna memperbaiki prestasi ke depan. "kinerja mereka yang kurang optimal," tegas Imam.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Segini Pensiunan yang Bakal Diterima Anggota DPR Usai Menjabat 5 Tahun

Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.

Baca Selengkapnya
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini

Baca Selengkapnya
Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya

Apakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya

Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
ASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang

ASN Terjaring OTT Terkait Dugaan 'Serangan Fajar' Pemilu, Ditemukan Amplop Berisi Uang

Pegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.

Baca Selengkapnya
H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

H-4 Lebaran 2024, Puluhan Ribu Pemudik Padati Stasiun Pasar Senen

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
Cara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar, Berikut Bacaan dan Keutamaannya

Cara Mengamalkan Ayat Seribu Dinar, Berikut Bacaan dan Keutamaannya

Ayat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.

Baca Selengkapnya
17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.

Baca Selengkapnya