Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aku tidak menyangka Gubernur Gatot seperti itu

Aku tidak menyangka Gubernur Gatot seperti itu pks rombak pimpinan. ©2015 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - Sejak mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfhi Hasan Ishak tersangkut korupsi daging sapi impor, popularitas partai itu merosot. Bahkan Lutfhi Hasan digantikan Anis Matta, tagline; 'Bersih, Peduli dan Profesional' diganti 'Cinta, Kerja dan Harmoni.

Namun penggantian tagline itu rupanya tak mengubah perolehan suara PKS sesuai target masuk dalam tiga besar. PKS pada pemilu tahun lalu duduk di peringkat 7 dengan perolehan suara 6,7 persen. Tentu banyak faktor yang membuat partai yang dulunya bernama Partai Keadilan ini menukik bersama dengan partai berbasis agama Islam lainnya.

Kasus korupsi disebut-sebut memengaruhi elektabilitas PKS ini. Hal itu tidak ditampik Presiden PKS yang baru Mohamad Sohibul Iman. Dia pun berencana mengembalikan jalan PKS sebagai partai dakwah sesuai Angaran Dasar Rumah Tangga.

"Kita bukan kembali (ke partai dakwah), dari kemarin juga kita tidak berubah, kita tetap partai dakwah. Cuma tingkat aktualisasi prinsip-prinsip partai dakwah ini yang akan kita tingkatkan. Kalau khitohnya tetap sebagai partai dakwah," kata Sohibul Iman saat berbincang dengan merdeka.com di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa kemarin.

Lalu bagaimana Sohibul melihat kasus Gubernur Gatot yang juga merupakan kader dari PKS? Dia menjawab, "Ya tentu kami kaget dan sangat menyayangkan itu terjadi. Pada dasarnya seperti itu. Aku juga tidak menyangka seperti itu," ujarnya.

Berikut penuturan Sohibul Iman kepada Arbi sumandoyo soal pandangan dan target PKS ke depan:

Ada yang menilai PKS sejak berganti nama dari Partai Keadilan sudah tidak pada jalurnya?

Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang sudah memberikan masukan seperti itu kepada kami. Kami tentu saja melihat sebagai masukan-masukan yang positif untuk kami melakukan perbaikan-perbaikan. Tadi di awal, saya sudah menjelaskan bahwa kami ini partai kader atau partai dakwah, maka insyaAllah kami juga akan berkomitmen agar tetap memegang prinsip-prinsip partai dakwah.

Artinya khitohnya ingin dikembalikan?

Bukan. Bukan. Kita bukan kembali (ke prinsip dakwah) dari kemarin juga kita tidak berubah, kita tetap partai dakwah. Cuma tingkat aktualisasi prinsip-prinsip partai dakwah ini yang akan kita tingkatkan. Kalau khitohnya tetap sebagai partai dakwah.

Ini soal kader yang tersangkut kasus korupsi, apa sanksi tegas dari partai?

Ya memang dalam aturan kami ketika itu sudah inkracht, itu jelas ada aturannya. Tapi sebelum itu, itu sebetulnya kami menekankan ada kesadaran. Tapi kalau sudah inkracht pasti akan ada sanksi lah.

Artinya sanksi tetap menunggu keputusan hukum tetap?

Iya..iya. Tapi anda harus tahu, di PKS itu kasus seperti itu ada sanksi sosial dari kader. Itu juga merupakan sanksi juga bagi yang bersangkutan.

Sanksi sosial kader tidak begitu terasa di masyarakat?

Ya sebetulnya pada dasarnya kami mengikuti proses hukum yang berjalan sampai benar-benar tuntas.

Bagaimana anda melihat kepercayaan masyarakat terhadap partai Islam?

Ya memang kepercayaan terhadap partai baik itu partai yang berbasis agama atau non-agama, itu kan selalu naik turun. Begitu juga dengan partai yang berbasis Agama Islam itu juga naik turun. Sejak kondisi sekarang kalau melihat perolehan ada penurunan. Tapi partai-partai yang tidak berbasis agama juga ada penurunan.

Di titik ini bagi saya sebagai salah satu pimpinan partai berbasis Islam tentu saja ini menjadi tantangan. Bagaimana ke depan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar, partai dakwah, partai berbasis agama Islam ini, saya yakin bisa kita tingkatkan lah. Kita konsisten dengan prinsip-prinsip Partai Islam.

Artinya tagline yang digaungkan Anis Matta akan ditinggalkan?

Kalau tagline itu bisa berubah setiap lima tahun. Tapi satu hal yang perlu saya tegaskan, ciri PKS yang ada di Anggaran Dasar Rumah Tangga itu jelas tetap, bersih, peduli dan profesional. Jadi tagline bisa saja berubah, tapi ciri dasar tidak akan berubah dan itu ada di Anggaran Dasar Rumah Tangga PKS.

Bagaimana partai melihat kasus Gubernur Gatot?

Ya tentu kami kaget dan sangat menyayangkan itu terjadi. Pada dasarnya seperti itu. Aku juga tidak menyangka seperti itu.

Apakah anda melihat ada yang memainkan kasus itu mengingat semua gubernur menggunakan dana Bansos?

Ya sebetulnya analisa-analisa seperti itu bisa-bisa saja. Karena itu menurut saya secara pribadi biarlah itu diproses hukum. Kader PKS mencari keadilan di sana. Dengan saya terus berharap, dan terus mengupayakan agar penegakan itu benar-benar adil. Agar keadilan benar-benar bisa didapat di sana. Tapi proses mencari keadilan itu bisa didapat dengan adil juga.

Bagaimana dengan target PKS di 2019?

Tadi saya sampaikan di Munas persisnya seperti apa. Di Munas nanti kita tetapkan. Tapi pada dasarnya kami ingin menjadi partai papan atas. Yaitu partai yang dua digit. Tapi dua digitnya berapa puluh, berapa belas nanti di Munas ditentukan.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini

BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya
Pakar Nilai Sanksi DKPP kepada Ketua KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran
Pakar Nilai Sanksi DKPP kepada Ketua KPU Tak Pengaruhi Pencalonan Gibran

Menurutnya, paslon 02 itu juga harus diakui memiliki dua titik noda soal etik.

Baca Selengkapnya
PKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika
PKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika

Dia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik Tunggu Sikap KPK Jemput Paksa Shanty Alda di Kasus Gubernur Malut
Eks Penyidik Tunggu Sikap KPK Jemput Paksa Shanty Alda di Kasus Gubernur Malut

Penyidik KPK harus berani melakukan penjemputan paksa terhadap para saksi yang telah mangkir dua kali pemeriksaan tanpa alasan

Baca Selengkapnya
Kaesang Akhirnya Terbiasa Dipanggil Gibran oleh Warga: Semoga Kakak Saya itu Masuk PSI
Kaesang Akhirnya Terbiasa Dipanggil Gibran oleh Warga: Semoga Kakak Saya itu Masuk PSI

Sebelumnya dia kerap mengklarifikasi bahwa dirinya adalah Kaesang bukan Gibran.

Baca Selengkapnya
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK
Ganjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK

KPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
KPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.

Baca Selengkapnya