Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Johannes Jacobus Ras

Profil Johannes Jacobus Ras | Merdeka.com

Johannes Jacobus (Hans) Ras [RIP] menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Bahasa dan Sastra Jawa di Universitas Leiden, Belanda. Pada 1961, Hans, panggilan akrabnya, sempat mengajar di University of Malaya dan pada 1969 menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde), sebuah lembaga ilmiah yang bergerak di bidang Ilmu Bahasa, Negara, dan Antropologi pertama di Jakarta.

Hans Ras adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Bersama dengan tiga saudaranya, Hans Ras membantu usaha ayahnya yang bergerak di bidang jajanan berbahan gula (confectionary). Meskipun Hans Ras dan saudara-saudaranya seharusnya melanjutkan pendidikan ke SMP, mereka semua pada akhirnya mengikuti jejak saudara sulung mereka yang langsung melanjutkan ke tingkat sekolah lanjutan yang lebih tinggi karena kematangannya.

Hans Ras mulai memiliki ketertarikan di bidang bahasa, khususnya bahasa Jawa dan bahasa Arab. Namun sertifikat sekolah yang dimilikinya tidak memungkinkannya untuk mengambil kuliah kesenian di perguruan tinggi. Pada 1946, Hans Ras mendaftarkan diri untuk studi Indologie namun pada akhirnya memutuskan untuk mempelajari ilmu Ekonomi. Setelah itu, Ras hijrah ke Perancis. Di sini ia bekerja di sebuah proyek pembangunan bendungan di mana ilmu bahasa Arab yang diperolehnya semasa studi Indologie sangat berguna baginya.

Ia pun melakukan beberapa perjalanan ke Libya, Mesir, dan Aden. Sepulangnya ke Belanda, Ia pun menjalankan masa wajib militernya sebelum ia melamar bekerja di perusahaan dagang Internatio-Müller di Rotterdam di usianya yang ke-24. Hans Ras akhirnya dikirim untuk bekerja di negara Indonesia di kota Batavia (Jakarta) kemudian ke Banjarmasin. Pada akhirnya, ia menyimpulkan bahwa tidak mungkin bekerja di Indonesia dikarenakan hubungan Belanda dan Indonesia yang sedang genting.

Masa tugasnya di Kalimantan membuat Hans Ras tertarik pada Indonesia. Ia pun menjalani ujian penerjemah Bahasa Indonesia sesuai saran G.W.J. Drewes, seorang guru besar sastra Melayu, dan berhasil meraih ijazah untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden, tempatnya bertemu dengan Widjiati Soemoatmodjo, calon istrinya kelak.

Pada 1961, Hans Ras lulus ujian tingkat doktoralnya dan menikahi Widjiati. Psangan ini memutuskan untuk berangkat ke Kuala Lumpur setelah Ras diangkat sebagai dosen pada University of Malaya. Semasa kerja di sana, Hans Ras menulis disertasinya yang berbicara mengenai Hikayat Banjar. Pada 1971, Hans Ras kembali ke Leiden dan menggeluti Sastra Jawa. Beberapa waktu kemudian, ia dipercaya menjabat asisten Professor Uhlenbeck sebelum pada 1985 diangkat menjadi guru besar Sastra dan Budaya Jawa.

Johannes Jacobus Ras bisa disebut memiliki andil sangat besar dalam perkembangan Sastra Jawa. Berbagai buku mengenai tata bahasa serta wayang dan sejarahnya, dua aspek penting dalam budaya Jawa yang menjadi pusat perhatian Ras, lahir dari tangannya. Sayang, penyakit parkinsons menghalangi ketekunan tangan Guru Besar ini menoreh tinta dan akhirnya menutup mata pada 22 Oktober 2003.

Riset dan analisis oleh Fidelia F. - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Johannes Jacobus Ras

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Rotterdam

  • Tanggal Lahir

    1926-04-01

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Belanda

  • Istri

    Widjiati Soemoatmodjo.

  • Biografi

    Johannes Jacobus (Hans) Ras [RIP] menjabat sebagai Guru Besar Emeritus Bahasa dan Sastra Jawa di Universitas Leiden, Belanda. Pada 1961, Hans, panggilan akrabnya, sempat mengajar di University of Malaya dan pada 1969 menjabat sebagai Kepala Kantor Cabang KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde), sebuah lembaga ilmiah yang bergerak di bidang Ilmu Bahasa, Negara, dan Antropologi pertama di Jakarta.

    Hans Ras adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Bersama dengan tiga saudaranya, Hans Ras membantu usaha ayahnya yang bergerak di bidang jajanan berbahan gula (confectionary). Meskipun Hans Ras dan saudara-saudaranya seharusnya melanjutkan pendidikan ke SMP, mereka semua pada akhirnya mengikuti jejak saudara sulung mereka yang langsung melanjutkan ke tingkat sekolah lanjutan yang lebih tinggi karena kematangannya.

    Hans Ras mulai memiliki ketertarikan di bidang bahasa, khususnya bahasa Jawa dan bahasa Arab. Namun sertifikat sekolah yang dimilikinya tidak memungkinkannya untuk mengambil kuliah kesenian di perguruan tinggi. Pada 1946, Hans Ras mendaftarkan diri untuk studi Indologie namun pada akhirnya memutuskan untuk mempelajari ilmu Ekonomi. Setelah itu, Ras hijrah ke Perancis. Di sini ia bekerja di sebuah proyek pembangunan bendungan di mana ilmu bahasa Arab yang diperolehnya semasa studi Indologie sangat berguna baginya.

    Ia pun melakukan beberapa perjalanan ke Libya, Mesir, dan Aden. Sepulangnya ke Belanda, Ia pun menjalankan masa wajib militernya sebelum ia melamar bekerja di perusahaan dagang Internatio-Müller di Rotterdam di usianya yang ke-24. Hans Ras akhirnya dikirim untuk bekerja di negara Indonesia di kota Batavia (Jakarta) kemudian ke Banjarmasin. Pada akhirnya, ia menyimpulkan bahwa tidak mungkin bekerja di Indonesia dikarenakan hubungan Belanda dan Indonesia yang sedang genting.

    Masa tugasnya di Kalimantan membuat Hans Ras tertarik pada Indonesia. Ia pun menjalani ujian penerjemah Bahasa Indonesia sesuai saran G.W.J. Drewes, seorang guru besar sastra Melayu, dan berhasil meraih ijazah untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden, tempatnya bertemu dengan Widjiati Soemoatmodjo, calon istrinya kelak.

    Pada 1961, Hans Ras lulus ujian tingkat doktoralnya dan menikahi Widjiati. Psangan ini memutuskan untuk berangkat ke Kuala Lumpur setelah Ras diangkat sebagai dosen pada University of Malaya. Semasa kerja di sana, Hans Ras menulis disertasinya yang berbicara mengenai Hikayat Banjar. Pada 1971, Hans Ras kembali ke Leiden dan menggeluti Sastra Jawa. Beberapa waktu kemudian, ia dipercaya menjabat asisten Professor Uhlenbeck sebelum pada 1985 diangkat menjadi guru besar Sastra dan Budaya Jawa.

    Johannes Jacobus Ras bisa disebut memiliki andil sangat besar dalam perkembangan Sastra Jawa. Berbagai buku mengenai tata bahasa serta wayang dan sejarahnya, dua aspek penting dalam budaya Jawa yang menjadi pusat perhatian Ras, lahir dari tangannya. Sayang, penyakit parkinsons menghalangi ketekunan tangan Guru Besar ini menoreh tinta dan akhirnya menutup mata pada 22 Oktober 2003.

    Riset dan analisis oleh Fidelia F. - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

  • Karir

    • Bekerja pada sebuah proyek pembangunan bendungan
    • Bekerja di perusahaan dagang Internatio-Müller
    • Profesor di Univerity of Malaya
    • Asisten dosen jurusan Bahasa dan Budaya Asia Tenggara dan Oseania di Leiden
    • Kepala kantor cabang KITLV Jakarta, Indonesia
    • Guru besar Sastra dan Budaya Jawa di Leiden

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya