Wirid adalah Amalan Dzikir yang Dibaca Terus Menerus, Ketahui Anjuran Bacaannya

Merdeka.com - Seperti diketahui, sholat adalah ibadah wajib yang dilakukan umat Islam lima waktu dalam satu hari. Dalam hal ini, sholat merupakan ritual atau kebiasaan di mana umat muslim menyembah Allah Sang Pencipta alam semesta dan seluruh isinya. Sebagai ungkapan terima kasih, karena telah diciptakan, diberi kehidupan, hingga kesehatan dan umur yang berkah.

Selain menjalankan ibadah wajib, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunah. Salah satu amalan sunah yang baik dilakukan adalah wirid. Sebagian dari Anda mungkin berpikir bahwa wirid adalah dzikir. Namun sebenarnya wirid dan dzikir adalah dua amalan yang berbeda.

Dalam hal ini, wirid adalah amalan membaca bacaan tertentu secara terus menerus yang dijadikan sebagai amalan rutin. Bacaan wirid ini termasuk bacaan dzikir, yang biasanya dikombinasikan dengan berbagai bacaan doa lainnya.

Bukan hanya itu, wirid juga memiliki tujuan khusus yang membedakannya dengan amalan dzikir. Sebagai amalan sunah yang baik diterapkan sehari-hari, maka penting bagi Anda untuk mengetahui lebih jelas apa itu wirid, bagaimana perbedaannya dengan dzikir, dan anjuran bacaan yang bisa dipraktikkan.

Dilansir dari NU Online, kami merangkum pengertian, perbedaan, hingga anjuran bacaan wirid adalah sebagai berikut.

Mengenal Wirid dan Perbedaannya dengan Dzikir

Sebelum mengetahui bacaan wirid yang dianjurkan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan wirid. Sedikit dijelaskan sebelumnya, bahwa wirid adalah membaca bacaan tertentu secara terus menerus yang dijadikan sebagai amalan rutin. Wirid kerap disamakan dengan dzikir, namun sebenarnya wirid dan dzikir adalah dua amalan yang berbeda.

Wirid dan dzikir memang merupakan bacaan yang dibaca setelah menunaikan sholat fardhu. Namun dalam hal ini, dzikir adalah bacaan yang dilafalkan untuk mengingat Allah. Selain mengingat Allah, amalan dzikir dilakukan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dan meningkatkan iman kepada Allah.

Sementara wirid adalah menjalankan bacaan tertentu untuk mendapatkan pencerahan. Tak heran, bacaan wirid lebih panjang dibandingkan amalan dzikir. Wirid juga bukan berupa bacaan dzikir saja tetapi juga kerap dikombinasikan dengan bacaan ayat-ayat dalam Al Quran hingga bacaan doa lain yang disesuaikan dengan situasi.

Dalam khasanah budaya Islam, selain bacaan wirid yang berupa kalimat tayibah, terdapat wirid-wirid lain yang banyak ditulis oleh para kiai, ulama atau waliya. Secara bahasa, wirid adalah aliran, sampai. Selama perjalannya, wirid berkembang menjadi amalan rutin yang dilakukan secara terus menerus. Meskipun termasuk amalan sunah, namun wirid dapat memberikan manfaat kebaikan bagi siapa saja yang mengamalkan.

Anjuran Wirid Menurut Imam Al Ghazali

Setelah mengetahui bahwa wirid adalah amalan dzikir dan kumpulan doa serta ayat-ayat yang dibaca secara rutin, berikutnya akan diberikan beberapa anjuran bacaan wirid menurut Imam Al Ghazali. Seperti dikatakan sebelumnya, terdapat banyak bacaan wirid yang ditulis oleh ulama hingga kiai.

Meskipun berbeda-beda, setiap bacaan wirid baik untuk diamalkan sehari-hari. Bahkan dikatakan, tanpa amalan dzikir atau wirid maka seseorang bisa merasakan kehampaan atau kekosongan dalam hidupnya. Sehingga dianjurkan minimal mengamalkan bacaan dzikir sederhana untuk terus mengingat dan mendekatkan diri pada Allah.

Selain itu, Anda juga bisa mengamalkan bacaan wirid yang lebih panjang. Tentu amalan ini dapat membantu meningkatkan iman Islam Anda, terlebih jika dilakukan secara kontinyu atau berkelanjutan. Berikut beberapa bacaan wirid umum menurut Imam Al Ghazali yang bisa Anda amalkan sehari-hari:

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang maha menjadi raja, maha benar, maha menjelaskan.”

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang esa dan maha perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun.”

Artinya, “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.”

Artinya, “Maha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh (Jibril).”

Artinya, “Maha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung.”

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang maha hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan.”

Artinya, “Ya Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.”

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.”