Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Probolinggo Punya Cara Unik Budi Daya Udang Vannamei, Pakai Air Laut Buatan

Warga Probolinggo Punya Cara Unik Budi Daya Udang Vannamei, Pakai Air Laut Buatan Ilustrasi Udang Vannamei. ©2021 Merdeka.com/news.kkp.go.id

Merdeka.com - Warga di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memiliki cara unik membudidayakan udang vannamei, yakni menggunakan media kolam terpal dengan ras media air laut buatan. Metode ini disebut Bumi Kraksaan.

Bumi Kraksaan tak lain ialah hasil inovasi dari Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo. Melalui inisiasi yang dilakukan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, inovasi Bumi Kraksaan diterapkan oleh kelompok pembudidaya di Desa Klaseman, Kecamatan Gending.

"Alhamdulillah budidaya udang vannamei dengan teknik Bumi Kraksaan itu sudah diadopsi oleh masyarakat Desa Klaseman dengan memanfaatkan 12 kolam terpal," ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Probolinggo Wahid Noor Azis di kabupaten setempat, Kamis (11/2/2021), dikutip dari Antara.

Proses Budi Daya

budi daya udang vannamei dengan teknik bumi kraksaan

©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id

Sebanyak 5.800 ekor benih udang ditebar pada setiap kolam. Sehingga total untuk 12 kolam ada sebanyak 69.600 ekor benih yang ditebar. Per 10 Februari 2021, masa pemeliharaan udang vannamei sudah memasuki hari ke-50 dengan berat udang 5 gram per ekor.

"Artinya bisa dikatakan ukuran 200 yang berarti 200 ekor per kilogram, sehingga harapannya nanti panen pada ukuran 60-70," ujar Wahid.

Udang berukuran 100-200 biasanya dipanen parsial dengan diambil yang besar-besar guna memenuhi kebutuhan para pemancing sebagai umpan hidup. Udang ukuran ini dijual dengan harga lebih mahal berkisar antara Rp65 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram. Sementara itu, udang yang biasanya dikonsumsi yakni ukuran 60-70 ekor harganya Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.

"Harapannya outputnya lebih kepada perdagangan untuk umpan hidup bagi pemancing karena kalau di kolam terpal lebih mudah untuk menjaringnya jika dibandingkan dengan tambak," terangnya.

Pakai Air Laut Buatan

budi daya udang vannamei dengan teknik bumi kraksaan

©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id

Wahid menjelaskan, budi daya udang vannamei dengan teknik Bumi Kraksaan itu membuktikan bahwa udang itu tidak hanya bisa dibudidayakan para petambak di pantai. Budi daya udang juga bisa dilakukan oleh para petambak di luar wilayah pantai.

"Inovasi budi daya udang Bumi Kraksaan itu dilakukan dengan menggunakan air laut buatan yakni air sumur ditambah dengan garam grosok hingga setara air laut 15 ppm karena standar hidup udang vannamei adalah 15-25 ppm," ungkapnya.

Harapan

budi daya udang vannamei dengan teknik bumi kraksaan

©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id

Di masa pandemi Covid-19, lanjut Wahid, inovasi Bumi Kraksaan bisa diadopsi oleh masyarakat untuk meningkatkan penghasilan. Pasalnya, keuntungan budi daya udang vannamei lebih besar dibanding yang lain. Selain itu, budi daya ini juga bisa dilakukan oleh para pembudidaya yang jauh dari pantai karena menggunakan air laut buatan.

"Harapannya inovasi Bumi Kraksaan itu dapat terus berkembang, sehingga masyarakat lebih paham cara budi daya udang vannamei yang dibudidayakan di luar tambak dan keuntungannya lebih menjanjikan," pungkasnya.

(mdk/rka)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia

Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal
5 Fakta Probolinggo Darurat Demam Berdarah, Kasus Capai 993 Sebanyak 12 Orang Meninggal

Kasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu
Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu

Siapa sangka jika Bangka Belitung memiliki kekayaan alam selain timah, yaitu madu Heterotrigona Itama atau madu teran.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD

Bantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.

Baca Selengkapnya
Penampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa
Penampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa

Di Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Cara Membersihkan Cobek Batu dengan Benar, Lakukan Hal Ini
Cara Membersihkan Cobek Batu dengan Benar, Lakukan Hal Ini

Ternyata cobek batu tak cukup hanya dibersihkan dengan air saja, butuh teknik tersendiri untuk merawatnya.

Baca Selengkapnya