Unik, Warga Bojonegoro Punya Tradisi Jaga Makam Orang yang Meninggal di Hari Sakral
Merdeka.com - Masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki tradisi unik menjaga kuburan orang yang meninggal pada hari-hari sakral dalam tradisi kebudayaan Jawa.
Setiap kali ada anggota keluarga yang meninggal pada Jumat Legi, keluarga akan menjaga makam jenazah yang bersangkutan hingga 40 hari ke depan, seperti melansir dari Instagram @lingkarjonegoro. Biasanya jika tidak bisa melakukan sendiri, pihak keluarga membayar orang lain untuk menunggu makam.
Inisiasi Pemerintah Desa
©2021 Merdeka.com/Instagram @lingkarjonegoro
Seiring perkembangan zaman, ada yang berbeda dari pelaksanaan tradisi menunggu makam keluarga yang meninggal di hari sakral ini.
“Pemerintah desa setempat membantu keluarga penunggu dengan perangkat Closed-Circuit Television (CCTV) untuk menunggu makam keluarga tersebut,” tulis @lingkarbojonegoro.
Niat Pemerintah Desa
epala Desa Sidorejo, Sri Murtianingrum mengaku bahwa pemerintah desa hanya berniat membantu meringankan beban warganya yang sedang berduka.
“Kita beli CCTV dengan harapan meringankan biaya penunggu makam yang meninggal di hari Jumat Legi dan Jumat Pahing,” ujarnya pada Sabtu, (16/1/2021).
Sri Murtianingrum pernah mengalami sendiri. Saat itu, ibundanya meninggal di hari sakral, maka ia pun harus mengeluarkan tambahan biaya untuk jasa penunggu makam.
Tradisi menunggu makam masih terus dipegang oleh masyarakat desa setempat. Pihaknya merasa kasihan jika yang berduka merupakan keluarga kurang mampu, lantaran masih harus mencari biaya untuk membayar penunggu makam. Padahal, biaya yang dibutuhkan bisa mencapai jutaan rupiah.
“Hanya berniat membantu warga saja, ini murni inisiatif saya karena pernah mengalami langsung,” imbuh perempuan yang akrab disapa Ningrum itu.
Biaya Penunggu Makam
©2021 Merdeka.com/Instagram @lingkarjonegoro
Keberadaan CCTV ini diharapkan bisa meringankan beban keluarga yang sedang berduka cita. Mereka tidak perlu bersusah payah membayar biaya penunggu makam. Keberadaan CCTV membuat masyarakat tidak perlu menunggu di lokasi pemakaman, melainkan cukup dari rumah penduduk terdekat.
Sebagai informasi, biaya penunggu makam bagi warga yang meninggal pada Jumat Legi dan Pahing di desa ini berkisar antara 4,5 juta hingga 6 juta rupiah untuk 40 hari.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca SelengkapnyaPenduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.
Baca SelengkapnyaTradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaKehadiran dodol dengan bahan baku susu sapi tak lepas dari potensi daerah Kabupaten Boyolali yang mana terdapat banyak peternakan sapi.
Baca SelengkapnyaKeunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.
Baca SelengkapnyaTradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaIni merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca Selengkapnya