Sisi Lain Kiai Kholil Yasin Penceramah Lucu Asal Bangkalan, Jadwal Ngajinya Penuh hingga 12 Tahun ke Depan
Kiai muda ini sangat digemari jemaahnya karena ceramah yang ia sampaikan.
Kiai muda ini sangat digemari jemaahnya karena ceramah yang ia sampaikan.
Kiai Kholil Yasin lahir di Bangkalan pada 12 Juni 1987 silam. Usianya masih tergolong muda, yakni 37 tahun. Meski demikian, ia sudah sangat dikenal sebagai penceramah kondang, khususnya di Pulau Madura, Jawa Timur.
Berbeda dari kebanyakan penceramah, Kiai Kholil bukan keturunan para kiai. Ia benar-benar meniti kariernya sebagai penceramah dengan bekal ilmu agama yang didapatkan selama di pondok pesantren.
Kiai Kholil memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Bangkalan. Ia jadi santri ponpes tersebut hingga jenjang sarjana. Saat itu, ia menempuh pendidikan S-1 di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah.
Kiai Kholil Yasin kemudian melanjutkan pendidikan jenjang S-2 di Universitas Sunan Giri Surabaya. Ia berhasil lulus dengan menyandang gelar magister pendidikan (M.Pd).
Pandemi Covid-19 menjadi bencana bagi banyak orang, tetapi juga membawa berkah. Hal ini dirasakan Kiai Kholil.
Video-video ceramahnya tersebar luas di media sosial sejak masa pandemi. Akibatnya, sosok Kiai Kholil semakin dikenal masyarakat.
Kini, ia tidak hanya mendapatkan undangan ceramah di Pulau Madura, tetapi meluas hingga Kalimantan.
Mengutip Instagram @bangkalan.ku, jadwal ceramah Kiai Kholil sudah penuh hingga 12 tahun ke depan. Ia tidak bisa lagi menerima undangan ceramah hingga tahun 2036 mendatang.
Banyak orang menyebut Kiai Kholil sebagai sosok yang jenaka. Hal ini membuat ceramahnya diminati banyak jemaah.
"Ceramah beliau lucu, tapi tegas ketika bahas ilmu," ungkap pemilik Instagram @latief_zein.
Kiai Kholil diundang dalam berbagai acara, mulai wisuda santri hingga haul sesepuh sebuah keluarga. Saat menyampaikan ceramah di Pulau Madura, ia seringkali menggunakan bahasa Madura.
Kiai Kholil memiliki penampilan khas sejak muda. Ia biasa berceramah dengan peci hitam dan sorban warna-warni yang diselempangkan di pundak.
Bagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaKakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
Baca SelengkapnyaDi balik kesenangannya pamer pakai seragam, ternyata ada alasan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaAna dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.
Baca SelengkapnyaMeski menjalankan ibadah Ramadan lebih awal dari pemerintah dan Muhammadiyah, para jemaah tetap menggelar salat tarawih dengan khusyuk.
Baca SelengkapnyaKiai Maimoen Zubair alias Mbah Moen menuturkan barang siapa ingin enteng jodoh, maka berziarahlah ke makam Nyai Hamdanah.
Baca SelengkapnyaMasjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaLebih dekat dengan sosok Kirei Na Hana dan Wira Yudha, anggota paskibraka nasional tahun 2023 perwakilan Jawa Timur
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi usai ahli dari tim Ganjar-Mahfud, Risa Permana Deli memberikan keterangan saat sidang.
Baca Selengkapnya