Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Halal Bihalal dan Maknanya, Tak Sekadar Momen Idul Fitri Biasa

Sejarah Halal Bihalal dan Maknanya, Tak Sekadar Momen Idul Fitri Biasa Kata-kata Bijak tentang Keluarga. ©2023 Merdeka.com/Pexels

Merdeka.com - Halal bihalal adalah salah satu tradisi khas Hari Raya Idul Fitri di Indonesia. Keberadaannya tak bisa lepas ari momen serta euforia lebaran. Tak lengkap rasanya merayakan Idul Fitri tanpa halal bihalal. Namun pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sejarah halal bihalal dan makna sesungguhnya?

Melansir laman NU Online, halal bihalal pertama kali dicetuskan oleh KH Wahab Chasbullah(1888-1971) pada 1946. Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami masalah disintegrasi bangsa. Kondisi tersebut membuat Bung Karno memanggil KH Wahab Chasbullah untuk meminta saran dan pendapat guna mengatasi situasi politik tersebut.

Dari KH Wahab Chasbullah inilah lahir ide tantang halal bihalal. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membumikan dan menumbuhkan konsep ajaran Ahlussunah wal Jamaah. Rupanya, acara halal bihalal berhasil menyatukan para tokoh dan elit politik. Istilah dan praktik halal bihalal pun lestari hingga di era modern saat ini.

Sejarah Halal Bihalal

Populer sebagai kegiatan yang dicetuskan oleh KH Wahab Chasbullah pada tahun 1946, halal bihalal rupanya memiliki sejarah yang jauh lebih panjang dari saat ini. Ya, halal bihalal sudah ada jauh sebelum tahun 1946,  ditengok dari sumber yang lebih luas, yang merekam adat istiadat Lebaran di Jawa.

Menurut pekamus Poerwadarminta, “Lebaran” berakar kata “lebar” artinya “selesai”, usai merampungkan berpuasa sebulan penuh. Dalam budaya Jawa, Lebaran dipahami juga dengan istilah riyaya atau riyadi. Merujuk kamus Bausastra Jawa (1939), riyaya mengandung arti bêbarêngan mangan enak (bersama makan enak). Sedangkan riyadi memiliki maksud mangan enak sarta slametan ing mangsa lebaran (bersantap nikmat dan perayaan di hari Lebaran Idul Fitri).

Mengutip Heri Priyatmoko dalam tulisannya berjudul Halalbihalal, Kearifan Sejarah dari Solo, halal bihalal sudah  tersurat dalam majalah Persatuan tahun 1937. Sewindu sebelum teks proklamasi dibacakan Bung Karno dan dimitoskan sebagai pencetus terminologi Halal Bihalal. 

Media cetak tersebut diterbitkan oleh organisasi priayi di Surakarta bernama Narpawandawa. Pihak redaksi menurunkan sepucuk artikel yang menjelaskan aspek utama dari perayaan Lebaran ialah “silaturahmi” dan “alal bihalal” (tak pakai huruf h, sesuai lidah Jawa).

Sementara itu mengutip dari NU Online, Pegiat Komunitas Pegon, Ayung Notonegoro mengungkap bahwa istilah halal bihalal juga terdapat dalam manuskrip Babad Cirebon. Dalam Babad Cirebon CS 114/ PNRI halaman 73, terdapat keterangan yang ditulis dengan huruf Arab pegon berbunyi, "Wong Japara sami hormat sadaya umek Desa Japara kasuled polah ing masjid kaum sami ajawa tangan sami anglampah HALAL BAHALAL sami rawuh amarek dateng Pangeran Karang Kamuning”.

Ketua Umum Jayanusa, Idham Cholid, juga menjelaskan bahwa tradisi halal bihalal sebenarnya sudah berkembang sangat lama, jauh sebelum negara Republik Indonesia berdiri. Dala beberapa referensi menyebut, sebagaimana dijelaskan Antropolog UIN Sunan Kalijaga Mohammad Soehadha, tradisi halal bihalal ini berakar dari “pisowanan” yang sudah ada di Praja Mangkunegaran Surakarta pada abad ke-18 atau tahun 1700-an.

Makna Halal Bihalal

Makna dari halal bihalal dapat ditelah dari 3 aspek, yakni aspek Al-Quran, bahasa, hingga hukum. Selengkapnya mengenai makna halal bihalal dijelaskan seperti berikut ini, mengutip Liputan 6:

  • Makna Halal Bihalal Menurut Tinjauan Al-Qur'an
  • Makna halal bihalal pertama-tama dapat dipahami dari tinjauan Al-Quran. Dalam hal ini, halal yang thayyib merupakan berbagai hal yang baik lagi menyenangkan. Dengan kata lain, Al-Quran memerintahkan umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas yang memberikan makna kebaikan dan menyenangkan bagi semua pihak.

    Hal inilah yang lantas menjadi dasar mengapa Al-Quran tak hanya menuntut umat muslim untuk saling memaafkan, tetapi juga berbuat baik terhadap sesamanya. Sebab, sikap saling memaafkan dan mengasihi antar manusia tentu lebih dapat memberikan manfaat kebaikan di dunia.

  • Makna Halal Bihalal Menurut Aspek Bahasa
  • Sementara itu, makna halal bihalal dari segi bahasa dibedah kata per kata. Halal dari segi bahasa diambil dari kata halla atau halala. Kata halla maupun halala mempunyai berbagai makna sesuai dengan konteks atau rangkaian kalimatnya. Namun secara umum, kedua kata tersebut juga memiliki arti menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, dan membebaskan ikatan yang membelenggu.

    Dari beberapa arti tersebut, dapat dipahami bahwa halal bihalal merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menyambung kembali apa yang sebelumnya terputus. Inilah mengapa dengan melaksanakan halal bihalal, masyarakat dapat menyambung tali silaturahim untuk saling memaafkan dan terbebas dari kesalahan serta dosa-dosa masa lalunya.

  • Makna Halal Bihalal Menurut Aspek Hukum
  • Makna halal bihalal selanjutnya dapay ditinjau dari aspek hukum. Secara umum, kata halal digunakan sebagai lawan dari kata haram. Sehingga bisa dipahami halal bihalal merupakan kegiatan yang dilakukan agar terbebas dari dosa dan kesalahan.

    Dari segi hukum, halal bihalal dipahami sebagai salah satu usaha untuk mengubah sikap yang sebelumnya haram atau penuh dosa menjadi halal dan tidak lagi berdosa.

    Tak hanya itu, menurut pakar istilah, halal bihalal juga mencakup konteks makruh. Di mana pada sesuatu yang makruh ada perbuatan yang tidak dianjurkan oleh agama. Sehingga dengan meninggalkan perbuatan tersebut maka akan mendapat pahala dan ganjaran kebaikan.

    (mdk/edl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Manfaat Halal Bihalal dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
    Manfaat Halal Bihalal dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

    Halal bihalal adalah tradisi atau acara yang biasanya dilakukan oleh umat Islam setelah selesai merayakan Hari Raya Idul Fitri.

    Baca Selengkapnya
    3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir
    3 Hal yang Perlu Diperbaiki Menjelang Ramadan, Salah Satunya Ikhlas Menerima Takdir

    Penting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.

    Baca Selengkapnya
    Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
    Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam

    Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
    Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

    Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).

    Baca Selengkapnya
    8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu
    8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

    Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

    Baca Selengkapnya
    Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya
    Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya

    Perang Badar merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar.

    Baca Selengkapnya
    5 Cara Mencegah Makan Berlebih saat Berbuka Puasa
    5 Cara Mencegah Makan Berlebih saat Berbuka Puasa

    Makan berlebih bisa terjadi pada saat berbuka puasa, hindari terjadinya hal ini terutama ketika berkembang menjadi penyimpangan makan.

    Baca Selengkapnya
    Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah & Sendirian, Umat Islam Harus Tahu
    Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah & Sendirian, Umat Islam Harus Tahu

    Berikut bacaan niat sholat Idul Fitri berjamaah dan sendirian yang perlu diketahui.

    Baca Selengkapnya
    Memuliakan Ramadan dengan Perbanyak Menuntut Ilmu
    Memuliakan Ramadan dengan Perbanyak Menuntut Ilmu

    Seorang muslim tidak boleh menjadi orang yang bodoh, orang yang tidak memiliki ilmu.

    Baca Selengkapnya