Punya Ratusan Koleksi, Ini Keindahan Taman Anggrek Ranu Darungan di Lereng Semeru
Merdeka.com - Salah satu kawasan yang menyita perhatian di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah Taman Anggrek Ranu Darungan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Taman ini mengonservasi ratusan anggrek endemik Gunung Semeru.
Penggerak konservasi anggrek di TNBTS, Toni Artaka mengungkapkan bahwa dulu di kawasan Gunung Semeru banyak sekali ditemukan anggrek dengan berbagai jenis. Namun, kini sudah banyak berkurang.
“Dulu di Semeru ini banyak sekali, sekarang banyak yang berkurang. Ternyata dulu beliau-beliau ini yang ngambil,” ujar Toni sembari berkelakar kepada Mian, pemburu anggrek endemik Semeru yang kini menjadi rekannya di Taman Anggrek TNBTS.
Tobat Jadi Relawan Konservasi
View this post on InstagramMian, seorang warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menceritakan kisahnya bertobat dari aktivitasnya berburu anggrek endemik Gunung Semeru menjadi relawan konservasi.
Pria yang gemar mengenakan topi itu mengaku dulu bisa menjual anggrek dengan berbagai harga. Selain rupiah, ia bisa menjualnya dengan hitungan dollar dan ringgit jika mengekspor anggrek yang diambilnya dari hutan Gunung Semeru.
Tindakannya menjadi hunter atau pemburu anggrek berhenti saat ia mengenal konservasi.
“Tahun 2003 kenal konservasi, ternyata keanekaragaman hayati sangat penting untuk kehidupan yang akan dating,” ungkap Mian, mengutip dari akun Instagram Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Prawono, @ganjar_pranowo, Minggu (24/10/2021).
Perburuan Massif di Masa Lalu
View this post on Instagram
Toni Artaka menceritakan bahwasanya pada tahun 1880-an, di kawasan Gunung Semeru bagian selatan terjadi pengambilan anggrek endemik secara besar-besaran. Anggrek-anggrek tersebut dieksploitasi untuk dijadikan bahan kosmetik.
“Diekspolitasi massif untuk bahan kosmetik, dijual dalam bentuk kering,” terang Kepala Resor Ranu Darungan itu, mengutip dari akun Instagram @untaribisowarno, Sabtu (12/12/2020).
Dikelola Bersama Warga
Pendataan anggrek endemik Semeru dilakukan secara resmi mulai tahun 2016. Toni dan tim keluar masuk hutan untuk memotret aneka anggrek. Setelah ratusan foto diperoleh, Toni khawatir jika publikasi foto tersebut mengundang pemburu datang mengambil anggrek endemik Semeru.
Namun, melalui berbagai pertimbangan dan persiapan, akhirnya pada tahun 2017 ia dan timnya membentuk Taman Anggrek di kawasan Resor Ranu Darungan. Ia mengelola Taman Anggrek itu bersama warga lokal Pronojiwo.
“Anggrek ini bukan sekadar bunganya cantik, tapi daunnya indah,” ungkap penulis buku berjudul Anggrek Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu.
Taman Anggrek Ranu Darungan dibentuk untuk mengupayakan anggrek-anggrek endemik Semeru hidup sesuai habitat asli.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengunjung diimbau selalu waspada dan berhati-hati terutama saat terjadi hujan deras karena lautan pasir biasa terbawa saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaTak jauh dari Desa Ranu Pani, terdapat sebuah danau yang terus mengalami pendangkalan
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suasana teduh khas perdesaan amat terasa di Taman Bambu Tangerang
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaSebuah taman di Batam ini tidak hanya sekedar tempat bersantai saja, melainkan juga disambut dengan aroma segar dari bunga-bunga tropis.
Baca SelengkapnyaSelain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaTaman bersejarah yang erat berkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu direvitalisasi sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca Selengkapnya