Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Hipoglikemia, Kondisi Turunnya Kadar Gula di Bawah Angka Normal

Mengenal Hipoglikemia, Kondisi Turunnya Kadar Gula di Bawah Angka Normal ilustrasi dokter. medcitynews.com

Merdeka.com - Hipoglikemia adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh Anda lebih rendah dari kisaran angka standar. Glukosa adalah sumber energi utama tubuh sehingga apabila kadar glukosa Anda rendah, hal ini akan berdampak pada kondisi fisik Anda secara umum.

Hipoglikemia sering kali dikaitkan dengan pengobatan diabetes karena ini adalah kondisi yang sering terjadi pada penderita diabetes. Tetapi obat lain, makanan, hingga olahraga juga dapat menjadi penyebab gula darah rendah pada orang yang tidak menderita diabetes, melansir dari laman Mayo Clinic.

Terdapat dua jenis hipoglikemia nondiabetes yakni hipoglikemia reaktif, yang terjadi beberapa jam setelah Anda makan dan hipoglikemia puasa, yang mungkin terkait dengan obat atau penyakit.

Hipoglikemia adalah kondisi yang membutuhkan perawatan segera. Bagi banyak orang, gula darah puasa 70 miligram per desiliter (mg/dL), atau 3,9 milimol per liter (mmol/L), atau di bawahnya berfungsi sebagai peringatan untuk hipoglikemia.

Perawatan untuk kondisi ini adalah mengembalikan kadar gula darah secara cepat ke dalam kisaran standar baik dengan makanan atau minuman tinggi gula atau dengan obat-obatan. Pengobatan jangka panjang memerlukan identifikasi dan pengobatan dari penyebab hipoglikemia.

Gejala Hipoglikemia

Kebanyakan orang merasakan gejala hipoglikemia ketika gula darah mereka telah mencapai 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih rendah. Gejala hipoglikemia pada masing-masing orang dapat berbeda, tergantung pada seberapa rendah kadar gula darahnya, mnegutip Web MD.

Meski demikian, secara umum beberapa gejala di bawah ini dapat Anda jumpai atau rasakan saat kadar gula darah sedang menurun yaitu;

  • Terlihat pucat
  • Limbung
  • Berkeringat
  • Sakit kepala
  • Kelaparan atau mual
  • Detak jantung tidak teratur atau cepat
  • Kelelahan
  • Iritabilitas atau kecemasan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Kesemutan atau mati rasa pada bibir, lidah atau pipi
  • Saat hipoglikemia memburuk, tanda dan gejala lainnya yang muncul meliputi:

  • Kebingungan, perilaku yang tidak biasa atau keduanya, seperti ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin
  • Kehilangan koordinasi
  • Bicara cadel
  • Penglihatan kabur atau penglihatan terowongan
  • Mimpi buruk, jika tertidur
  • Sementara itu, kondisi hipoglikemia berat dapat menyebabkan unresponsiveness (kehilangan kesadaran) dan kejang. Anda harus segera mencari bantuan medis jika Anda memiliki gejala hipoglikemia seperti yang disebutkan di atas dan Anda tidak menderita diabetes. Atau, jika Anda penderita diabetes yang sedang mengalami hipoglikemia dan tubuh Anda tak merespon pengobatan seperti mengonsumsi jus, makanan ringan manis, atau tablet glukosa.

    Penyebab Hipoglikemia

    Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah (glukosa) Anda turun terlalu rendah. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Alasan paling umum adalah efek samping dari obat yang digunakan untuk mengobati diabetes. Selain itu, berikut penyebab hipoglikemia lainnya;

  • Regulasi gula darah
  • Saat makan, tubuh memecah makanan menjadi glukosa. Glukosa yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh memasuki sel dengan bantuan insulin, yaitu hormon yang diproduksi oleh pankreas. Insulin memungkinkan glukosa memasuki sel dan menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan sel. Glukosa ekstra disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.

    Ketika Anda belum makan selama beberapa jam dan kadar gula darah Anda turun, Anda akan berhenti memproduksi insulin. Hormon lain dari pankreas yang disebut glukagon memberi sinyal kepada hati untuk memecah glikogen yang disimpan dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah Anda. Ini menjaga gula darah Anda dalam kisaran standar sampai Anda makan lagi.

    Tubuh Anda juga memiliki kemampuan untuk membuat glukosa. Proses ini terjadi terutama di hati, tetapi juga di ginjal. Dengan puasa yang berkepanjangan, tubuh dapat memecah simpanan lemak dan menggunakan produk pemecahan lemak sebagai bahan bakar alternatif.

  • Penyebab hipoglikemia pada penderita diabetes
  • Jika Anda menderita diabetes, tubuh Anda mungkin tidak membuat insulin (diabetes tipe 1) atau Anda mungkin kurang responsif terhadapnya (diabetes tipe 2). Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah dan dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi. Untuk memperbaiki masalah ini, Anda harus menggunakan insulin atau obat lain untuk menurunkan kadar gula darah.

    Tetapi, terlalu banyak insulin atau obat diabetes lainnya dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu banyak. Hal inilah yang lantas menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia juga dapat terjadi jika Anda makan lebih sedikit dari biasanya setelah minum obat diabetes dosis reguler, atau jika Anda berolahraga lebih banyak dari biasanya.

  • Penyebab hipoglikemia pada orang tanpa diabetes
  • Hipoglikemia pada orang tanpa diabetes sangat jarang terjadi. Namun jika ada, penyebabnya bisa meliputi:

    1. Obat-obatan. Mengonsumsi obat diabetes oral orang lain secara tidak sengaja adalah kemungkinan penyebab hipoglikemia. Obat lain juga ada yang dapat menyebabkan hipoglikemia, terutama pada anak-anak atau orang dengan gagal ginjal. Salah satu contohnya adalah kina (Qualaquin), digunakan untuk mengobati malaria.

    2. Minum alkohol berlebihan. Minum banyak tanpa makan dapat mencegah hati melepaskan glukosa dari simpanan glikogennya ke dalam aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan hipoglikemia.

    3. Beberapa penyakit kritis. Penyakit hati yang parah seperti hepatitis parah atau sirosis, infeksi berat, penyakit ginjal, dan penyakit jantung lanjut dapat menyebabkan hipoglikemia. Gangguan ginjal juga dapat mencegah tubuh Anda mengeluarkan obat dengan benar. Hal ini dapat mempengaruhi kadar glukosa karena penumpukan obat yang menurunkan kadar gula darah.

    4. Kelaparan jangka panjang. Hipoglikemia dapat terjadi dengan malnutrisi dan kelaparan ketika Anda tidak mendapatkan cukup makanan, dan simpanan glikogen yang dibutuhkan tubuh untuk membuat glukosa habis. Gangguan makan yang disebut anoreksia nervosa adalah salah satu contoh kondisi yang dapat menyebabkan hipoglikemia dan mengakibatkan kelaparan jangka panjang.

    5. Produksi insulin yang berlebihan. Tumor pankreas yang langka (insulinoma) dapat menyebabkan Anda memproduksi terlalu banyak insulin, yang mengakibatkan hipoglikemia. Tumor lain juga dapat menyebabkan terlalu banyak produksi zat seperti insulin. Sel-sel pankreas yang tidak biasa yang memproduksi insulin dapat mengakibatkan pelepasan insulin yang berlebihan, menyebabkan hipoglikemia.

    6. Kekurangan hormon. Gangguan kelenjar adrenal dan tumor hipofisis tertentu dapat mengakibatkan jumlah hormon tertentu yang mengatur produksi atau metabolisme glukosa tidak mencukupi. Anak-anak dapat mengalami hipoglikemia jika mereka memiliki terlalu sedikit hormon pertumbuhan.

    Perawatan Hipoglikemia

    Jika Anda menderita diabetes dan mengalami hipoglikemia, segera periksa gula darah Anda. Jika di bawah level atau di bawah 70, segera makan atau minum 15 hingga 20 gram karbohidrat.

    Anda bisa mengonsumsi jus, permen keras, atau tablet glukosa. Ini biasanya akan membantu menghilangkan gejala hipoglikemia. Periksa kembali gula darah Anda dalam 15 menit dan obati setiap 15 menit jika kadarnya masih rendah.

    Jika Anda tidak menderita diabetes, solusi jangka panjang untuk mengobati hipoglikemia tergantung pada penyebabnya. Jika obat adalah pemicu gula darah Anda menjadi rendah, maka Anda mungkin perlu mengubahnya. Jika tumor yang menyebabkannya, maka Anda mungkin perlu menjalani operasi.

    Untuk perawatan cepat, Anda bisa makan atau minum 15 gram karbohidrat, dalam bentuk jus, tablet glukosa, atau permen keras. Dalam kasus hipoglikemia berat, Anda mungkin memerlukan suntikan glukagon atau glukosa intravena.

    Cara Mencegah Hipoglikemia

    Anda juga perlu mengetahui cara mencegah hipoglikemia. Pencegahan hipoglikemia terbagi menjadi 2 yakni pencegahan hipoglikemia pada penderita diabetes, dan pencegahan hipoglikemia pada orang non diabetes.

    1. Pencegahan Hipoglikemia pada Penderita Diabetes

    Jika Anda menderita diabetes, Anda dapat membuat beberapa perubahan sederhana untuk membantu menjaga gula darah Anda tetap stabil yaitu:

  • Makanlah setidaknya tiga kali makan dengan jarak yang sama setiap hari dengan camilan di antara waktu makan seperti yang ditentukan.
  • Berolahraga 30 menit hingga 1 jam setelah makan. Periksa gula Anda sebelum dan sesudah berolahraga, dan diskusikan dengan dokter jenis perubahan apa yang dapat Anda lakukan.
  • Periksa kembali insulin dan dosis obat diabetes Anda sebelum meminumnya.
  • Jika Anda minum alkohol, bersikaplah moderat dan pantau kadar gula darah Anda.
  • Ketahui kapan obat Anda berada pada tingkat puncaknya.
  • Uji gula darah seperti yang diarahkan oleh dokter.
  • 2. Pencegahan hipoglikemia pada orang non diabetes

    Jika Anda tidak menderita diabetes, konsultasikan kepada dokter apakah Anda perlu menyesuaikan apa yang Anda makan atau seberapa banyak Anda berolahraga. Perubahan pola makan seperti ini mungkin membantu:

  • Makan makanan kecil dan camilan setiap beberapa jam.
  • Sertakan berbagai macam makanan, termasuk protein, lemak, dan makanan berserat tinggi.
  • Jangan banyak makan makanan tinggi gula.
  • Selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu hal lain yang mungkin menyebabkan gejala hipoglikemia Anda.
  • (mdk/edl)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Gejala Pradiabetes yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
    Gejala Pradiabetes yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

    Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

    Baca Selengkapnya
    Dampak Olahraga saat Perut Kosong, Bisa Picu Hipoglikemia
    Dampak Olahraga saat Perut Kosong, Bisa Picu Hipoglikemia

    Olahraga dengan perut kosong dianggap dapat membantu pembakaran lemak lebih banyak. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan
    Mengenal Prediabetes dan Gejalanya, Peringatan Diabetes yang Tak Boleh Diabaikan

    Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sudah melebihi batas normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
    Ketahui Apa Itu Pra-Diabetes, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

    Sebelum seseorang mengalami diabetes, terdapat kondisi pra-diabetes yang mungkin terjadi dan bisa dikenali.

    Baca Selengkapnya
    5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Penting Diwaspadai, Sebabkan Penyakit Serius
    5 Komplikasi Akibat Hipertensi yang Penting Diwaspadai, Sebabkan Penyakit Serius

    Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi (Hiperkolesterolemia) dan Cara Mengatasinya
    Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi (Hiperkolesterolemia) dan Cara Mengatasinya

    Kolesterol tinggi meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lain.

    Baca Selengkapnya
    6 Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Dikenali dari Perubahan Fisik
    6 Tanda Kolesterol Tinggi yang Bisa Dikenali dari Perubahan Fisik

    Kadar kolesterol yang tinggi seringkali terlewatkan karena gejalanya yang umum, sehingga sering diabaikan. Agar lebih waspada, mari teliti lebih lanjut.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal
    Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal

    Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.

    Baca Selengkapnya
    Karena Gaya Hidup dan Pola Makan, Ken Ken Wiro Sableng Menderita Penyakit Diabetes
    Karena Gaya Hidup dan Pola Makan, Ken Ken Wiro Sableng Menderita Penyakit Diabetes

    Keluarga Ken Ken juga memiliki riwayat penyakit diabetes. Sang ibunda diketahui mengidap diabates.

    Baca Selengkapnya