Kucurkan Dana Rp11,3 Miliar, Pemprov Jatim Beri Beasiswa untuk Guru Madrasah Diniyah
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di wilayah setempat. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu poin utama dalam Program Nawa Bhakti Satya.
Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, Pemprov Jatim tetap mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya dengan menyerahkan beasiswa pendidikan bagi guru Madrasah Diniyah (Madin) Jawa Timur senilai Rp11,3 Milyar.
Dikutip dari birohumas.jatimprov.go.id (23/9/2020), berikut rincian masing-masing beasiswa yang diterima oleh setiap guru Madin di Jawa Timur.
Beasiswa Perguruan Tinggi
©2016 Merdeka.com
Beasiswa itu diserahkan kepada 850 guru Madin di Provinsi Jawa Timur. Beasiswa guru diniyah mahasiswa S1 sebesar Rp 8,1 milyar, dengan rincian masing-masing orang memperoleh Rp 10.000.000,00. Sementara untuk mahasiswa S2 sebesar Rp 3,2 milyar dengan rincian setiap guru mendapatkan Rp 20.000.000,00.
"Hal ini berkaitan dengan kesempatan meningkatkan kompetensi akademik bagi para pendidik di Madrasah diniyah untuk memperoleh pendidikan di level perguruan tinggi," ungkap Khofifah dalam acara kuliah umum pada Stadium General Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik bagi Guru Pendidikan Diniyah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (23/9).
Tentukan Kualitas Pendidikan
©2020 Merdeka.com/pxhere.com
Menurut Gubernur Khofifah, peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik Madin akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter santri. Oleh karena itu, kualitas tenaga pendidik dan kependidikan perlu terus ditingkatkan.
Sejalan dengan hal tersebut maka kesejahteraan mereka harus diupayakan pemerataannya. Keunggulan yang dicapai pun harus terus diikuti oleh Akhlakul Karimah. Khofifah juga berpesan, di era digitalisasi, sisi kemanusiaan juga tetap harus diperhatikan.
"Pandemi Covid-19 membuat banyak agenda dilakukan secara virtual yang memaksa kita memasuki era 4.0, tetapi kita tidak boleh diremote oleh digitalisasi, diremote oleh robot, diremote oleh artificial intelligence semata. Kitalah yang mengendalikan sistem informasi dan komunikasi agar sistem berjalan dengan tatanan norma dan nilai," ungkap gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
"Ada hal yang memang harus kita seiringkan antara mesin dan sisi kemanusiaan, termasuk bagaimana kita menyeimbangkan 4.0 dengan 5.0," lanjutnya.
Jawab Tantangan
©2020 Merdeka.com/Facebook Pondok Pesantren Darussalam Blokagung
Di sisi lain Gubernur Khofifah meyakini bahwa Pesantren dengan segala kultur dan sistem pendidikan di dalamnya bisa menjawab tantangan dan bersaing di era digitalisasi seperti saat ini.
"Proses ini tidak sederhana, tetapi bahwa di pesantren bisa diisi, bahwa Akhlakul Karimah dibentuk berseiring dengan format proses penyampaian pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui madrasah Diniyah," tandasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaUntuk pembangunan Jawa Timur bagian selatan, Anies akan melanjutkan program pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaAplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diunduh oleh lebih dari 3,5 juta guru.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaAdin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnya