Merdeka.com - Mega Siswindarto, warga Kota Surabaya, Jawa Timur, mengaku mendapatkan omzet hingga ratusan juta per bulan dari bisnis keripik brownies. Bahkan, selama pandemi, penjualan produknya mengalami kenaikan hingga 20%.

Kesuksesan Mega tidak datang begitu saja. Bisnis yang sebelumnya ia geluti pernah gulung tikar akibat ketatnya persaingan di pasaran.

Dikutip dari akun Instagram @suksesdiproses, Senin (3/1/2022), Mega memulai kariernya di dunia bisnis dengan menjual brownies panggang.

Empat tahun berselang, pada 2015, bisnisnya kalah saing dengan merek-merek besar. Tak hanya itu, tren brownies panggang pun mulai menurun. Bisnis Mega anjlok hingga pendapatannya hampir mencapai nol rupiah.

Modal Rp1 Juta

A post shared by Mega Siswindarto (@megasiswindarto)

Selama tahun 2015, Mega memutar otak. Ia melakukan survei kepada para pelanggannya untuk melihat apa yang disukai masyarakat.

Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat lebih sering ngemil makanan ringan yang bercita rasa manis. Dari sini, terciptalah ide membuat keripik brownies.

Modal awal yang ia gunakan untuk mengembangkan usaha keripik brownies pun tidak besar, yakni Rp1 juta. Modal ini digunakan untuk keperluan branding dan investasi packaging. Pasalnya, Mega sudah memiliki alat-alat dan bahan untuk membuat brownies.

Omzet Ratusan Juta

©shutterstock.com/Robbi

Mega melebarkan sayap bisnis keripik browniesnya dengan cara sistem agen. Hingga kini, sudah ada ribuan orang yang terdaftar sebagai agen keripik brownies.

Kini, pengiriman produk keripik brownies milik Mega sudah dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Tak heran jika penghasilan per bulannya mencapai ratusan juta rupiah.

Selain menambah karyawan, Mega juga menambah aset bisnis. Kini sudah punya dua rumah produksi dan satu gudang peralatan.