Fakta di Balik Kernet Meninggal di Bus Madiun, Belum Diketahui Siapa Keluarganya
Merdeka.com - Gunawan (54), kernet bus mini jurusan Caruban-Ngawi, Jawa Timur, meninggal mendadak saat bekerja di dalam bus pada Minggu (26/12).
"Tadi masih berangkat ngernet, saat di Karangjati jatuh di dalam bus, dibawa ke sini karena kosnya di sini. Tadi berangkat ngernet, pulang-pulang sudah meninggal," terang pemilik indekos yang selama ini disewa Gunawan, Watini Suwarno (71).
Kaget dengan meninggalnya Gunawan, para sopir bus mini yang ada di lokasi melapor ke Pos Pengamanan Nataru di Taman Kota Caruban Asti yang kemudian diteruskan ke Polsek Mejayan.
Kronologi Kejadian
Lihat postingan ini di InstagramSetelah menerima laporan, jajaran Polsek Mejayan bersama Tim Inafis Polres Madiun menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengecek kamar kos korban.
"Polsek Mejayan di Pos Taman Asti mendapatkan laporan dari beberapa sopir bus mini Caruban-Ngawi bahwa ada kernet meninggal mendadak di dalam bus," jelas Kapolsek Mejayan AKP Susworo.
Dari hasil olah TKP ditemukan beberapa bukti, di antaranya korban diketahu sudah tinggal di Desa Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, sejak 17 tahun silam.
Saat memeriksa kamar korban, petugas menemukan KTP atas nama Gunawan S. Dalam KTP tersebut tertulis Gunawan lahir di Semarang. Sementara alamat tinggalnya di Desa Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Namun, masa berlaku KTP tersebut sudah habis sejak tahun 2000.
"Kami koordinasikan dengan Lurah di Mlilir, dan sudah tidak tercatat sebagai warga Mlilir," lanjutnya, dikutip dari akun Instagram @madiun_info, Senin (27/12).
Menunggu Informasi Keluarga
Jenazah Gunawan akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Caruban untuk dilakukan pemulasaran sembari menunggu informasi keluarga.
Jika dalam kurun waktu maksimal tiga hari tidak ada keluarga yang mengakui, jenazah akan diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Madiun untuk dimakamkan.
Dari beberapa saksi di TKP diperoleh dugaan sementara penyebab kematian mendadak Gunawan. Sebelumnya, ia sempat mengeluh tidak enak badan namun tetap memaksakan diri bekerja hingga akhirnya meninggal dunia.
"Begitu mendapat penumpang mengantar sampai di dalam bus tahu-tahu pingsan. Begitu ditolong oleh sopir dan penumpang, ternyata sudah meninggal dunia," pungkas AKP Susworo.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini, kecelakaan yang terjadi di Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) kemarin memakan korban sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaBus terbalik usai terdapat truk yang tiba-tiba berada di depannya setelah alami pecah ban dan oleng.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang menelan 11 korban tewas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkung fakta-fakta kecelakaan maut bus big bird yang membawa rombongan ASN Jakarta
Baca SelengkapnyaKetegasan ini perlu dilakukan karena menyangkut keselamatan manusia.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaBocah Alby hilang keseimbangan saat mengendarai sepeda dan terjatuh tepat di depan bus hingga kemudian terlindas.
Baca Selengkapnya11 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban terjatuh akibat tersenggol badan kiri bus yang tengah berbelok masuk ke dermaga eksekutif Merak.
Baca Selengkapnya