Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Fakta Lautan yang Menarik Diketahui, Simpan Banyak Misteri

<b>10 Fakta Lautan yang Menarik Diketahui, Simpan Banyak Misteri</b>

10 Fakta Lautan yang Menarik Diketahui, Simpan Banyak Misteri

Di kedalaman samudra yang luas, tersembunyi kehidupan yang begitu beragam dan misterius.

Lautan dengan segala kompleksitasnya telah menjadi objek kekaguman bagi para peneliti dan penggemar alam. Salah satu fakta yang paling mencengangkan adalah bahwa laut merupakan rumah bagi sekitar 80% kehidupan di Bumi. Dari mikroorganisme kecil hingga hewan raksasa, lautan adalah tempat bagi berbagai spesies yang masih belum sepenuhnya dipahami oleh manusia.

Keindahan lautan juga dipenuhi dengan misteri yang memikat. Misalnya, sekitar 95% dari lautan Bumi masih belum dieksplorasi secara menyeluruh oleh manusia.

Dalam kedalaman yang belum dijangkau, mungkin saja terdapat spesies baru atau bahkan penemuan yang mengubah pemahaman kita tentang kehidupan di Bumi. Selain itu, lautan juga menjadi penyimpanan rahasia sejarah panjang planet ini. Melalui penelitian arkeologi bawah air, kita dapat menemukan reruntuhan kota kuno, kapal karam, dan artefak lainnya yang memberikan wawasan baru tentang peradaban masa lampau.

Sehingga, menarik untuk mengetahui apa saja fakta-fakta mengenai lautan yang misterius ini. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta lautan yang telah merdeka.com rangkum.

<b>10 Fakta Lautan yang Misterius</b>

10 Fakta Lautan yang Misterius

1. 50% hingga 80% dari semua kehidupan di planet ini ada di lautan.

Lautan dengan luasnya yang mencakup sekitar 71% permukaan Bumi, menjadi rumah bagi sebagian besar kehidupan di planet ini. Angka yang berkisar antara 50% hingga 80% dari semua kehidupan ditemukan di lautan, menunjukkan betapa pentingnya ekosistem ini dalam mendukung beragam spesies.

Dari mikroorganisme yang tidak terlihat dengan mata telanjang hingga makhluk raksasa seperti paus biru, lautan menyediakan berbagai habitat yang cocok untuk berbagai bentuk kehidupan.

Alga laut memainkan peran kunci dalam rantai makanan, menjadi sumber makanan bagi berbagai organisme, sementara terumbu karang memberikan tempat tinggal bagi ribuan spesies ikan dan invertebrata lainnya. Keanekaragaman hayati di lautan tidak hanya memengaruhi kehidupan di dalamnya, tetapi juga memiliki dampak besar pada ekologi global dan keseimbangan ekosistem Bumi secara keseluruhan.

Kondisi unik di lautan, seperti tekanan hidrostatik yang meningkat dengan kedalaman dan variasi suhu yang luas, telah memungkinkan evolusi spesies-spesies yang sangat beragam dan adaptif.

2. Sinar matahari hanya dapat menembus hingga kedalaman sekitar 200 meter.

Kedalaman maksimum di mana sinar matahari dapat menembus hingga mencapai sekitar 200 meter. Di bawah kedalaman ini, lautan menjadi semakin gelap karena kurangnya cahaya, dan ekosistem yang beradaptasi dengan kondisi cahaya yang terbatas berkembang.

Meskipun sinar matahari hanya dapat menembus hingga kedalaman tertentu, di bawah 200 meter, kehidupan di lautan tidak sepenuhnya terhenti.

Di zona ini, makhluk-makhluk yang hidup mengandalkan sumber energi alternatif seperti detritus organik yang turun dari permukaan, serta organisme yang mampu menghasilkan cahaya sendiri (bioluminesensi) untuk berkomunikasi atau berburu.

Kondisi di zona ini juga mempengaruhi distribusi spesies di lautan, dengan beberapa spesies hidup di zona epipelagik (dekat permukaan), sedangkan yang lain beradaptasi dengan kehidupan di zona mesopelagik (kedalaman menengah) atau bahkan zona bathypelagik (kedalaman yang sangat dalam), menunjukkan adaptasi yang luar biasa dari kehidupan laut terhadap lingkungannya.

3. Manusia hanya pernah menjelajah 10% ruang yang ramah untuk kehidupan di dalam laut.

Meskipun lautan meliputi sebagian besar permukaan Bumi, eksplorasi manusia di dalam laut masih terbatas pada sebagian kecil dari ruang yang ramah bagi kehidupan laut.

Sekitar 10% dari keseluruhan volume lautan telah dieksplorasi secara intensif, sementara sebagian besar wilayah laut, terutama yang berada di kedalaman yang lebih besar, tetap menjadi misteri bagi manusia.

Keterbatasan dalam menjelajahi lautan disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk tantangan teknis dalam menyelam ke kedalaman yang ekstrim, biaya tinggi, serta kendala waktu dan sumber daya manusia.

Kondisi ini meninggalkan banyak pertanyaan terbuka tentang kehidupan di dalam laut dan ekosistemnya. Banyak spesies laut yang masih belum terdokumentasi, dan penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati laut dan perannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem global.

4. Lautan berisi 97% air di bumi.

Lautan adalah komponen integral dari planet Bumi, meliputi sebagian besar permukaan bumi dengan air. Dengan persentase air sebanyak 97%, lautan tidak hanya menjadi sumber kehidupan yang vital bagi berbagai spesies, tetapi juga memainkan peran penting dalam mengatur iklim global.

Air laut menyerap panas dari matahari di permukaan dan mendistribusikannya di seluruh dunia melalui arus laut dan atmosfer, menghasilkan pola cuaca yang beragam di seluruh planet. Selain itu, lautan juga menyimpan karbon dioksida, membantu menstabilkan iklim Bumi dengan mengatur konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

5. Lautan adalah sumber terbesar protein bagi konsumsi manusia.

Lautan memainkan peran kunci dalam menyediakan sumber protein bagi jutaan orang di seluruh dunia. Ikan dan hewan laut lainnya adalah sumber utama protein hewani dalam banyak diet manusia di seluruh dunia.

Sebagai tambahan, produk-produk laut seperti rumput laut dan kerang juga merupakan sumber protein yang penting dalam beberapa budaya makanan masyarakat dunia. Keanekaragaman hayati di dalam laut memberikan berbagai pilihan bagi konsumen, baik di pantai maupun di wilayah pedalaman, membantu memenuhi kebutuhan gizi manusia.

6. Great Barrier Reef adalah struktur terbesar di bumi. Bahkan terlihat dari ruang angkasa.

Great Barrier Reef adalah salah satu keajaiban alam yang paling mengagumkan di dunia. Terletak di lepas pantai Queensland, Australia, ini adalah struktur terumbu karang terbesar di bumi, membentang lebih dari 2.300 kilometer.

Karena ukurannya yang luar biasa, Great Barrier Reef bahkan terlihat dari luar angkasa. Keindahan alamnya yang spektakuler, dengan beragam warna dan kehidupan bawah laut yang mengagumkan, membuatnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, peneliti, dan pecinta alam dari seluruh dunia.

Namun, Great Barrier Reef menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia lainnya. Pemanasan global telah menyebabkan pemanasan laut dan bleaching karang yang serius, merusak ekosistem yang rapuh ini.

Pencemaran plastik, penangkapan ikan berlebihan, dan aktivitas pesisir juga mengancam keberlanjutan Great Barrier Reef. Upaya perlindungan yang kuat dan pengelolaan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa keindahan alam ini terus dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

7. Batu karang secara biologis mirip dengan tulang manusia sehingga sering digunakan sebagai cangkok tulang pada beberapa operasi.

Batu karang memang memiliki kesamaan struktural dengan tulang manusia, yang membuatnya berguna sebagai bahan cangkok tulang dalam beberapa prosedur medis.

Komponen utama dari kedua materi tersebut adalah kalsium karbonat, yang merupakan bahan dasar dari tulang dan struktur utama dalam batu karang. Selain itu, keduanya juga memiliki struktur poros yang memungkinkan untuk pertumbuhan jaringan hidup di sekitarnya.

Kemiripan ini memungkinkan dokter untuk menggunakan potongan-potongan batu karang sebagai cangkok tulang dalam operasi ortopedi dan rekonstruksi tulang lainnya.

Namun, meskipun kesamaan struktural, penggunaan batu karang sebagai cangkok tulang juga memiliki tantangan dan risiko tertentu. Proses pengambilan batu karang dari habitat alaminya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, termasuk degradasi terumbu karang dan hilangnya habitat bagi berbagai spesies laut. Sehingga, harus dilakukan dengan hati-hati dan pengawasan ketat.

8. Di bawah kedalaman 1000 meter, dipastikan tidak ada cahaya kecuali yang tercipta dari makhluk hidup yang ada di sana.

Di kedalaman laut yang melebihi 1000 meter, dikenal sebagai zona bathypelagic atau zona laut dalam, kondisinya sangat berbeda dari lingkungan di permukaan laut. Di wilayah ini, cahaya matahari tidak dapat menembus secara efektif, menyebabkan kegelapan total di bawah permukaan.

Kondisi ini diperparah oleh penyerapan cahaya oleh air laut yang semakin dalam. Sebagian besar cahaya yang ada di zona ini berasal dari organisme hidup yang berkembang biak di sana, seperti ikan, cephalopoda, dan hewan laut lainnya.

Mereka memiliki sumber cahaya sendiri, yang dikenal sebagai bioluminesensi, yang digunakan untuk komunikasi, konservasi, dan pemangsa atau pertahanan diri dalam lingkungan yang gelap ini.

Ketidakmampuan cahaya matahari untuk menembus ke kedalaman laut yang ekstrem ini menciptakan ekosistem yang sangat khusus di mana organisme hidup telah beradaptasi untuk bertahan dalam kegelapan total. Faktor-faktor lain seperti tekanan tinggi, suhu rendah, dan kurangnya sumber daya juga memengaruhi ekologi di zona laut dalam ini.

9. 85% dari area laut disebut laut dalam. Tanpa cahaya, dingin, dan hanya beberapa derajat di atas membeku.

Laut dalam, yang mencakup sekitar 85% dari total luas lautan, adalah salah satu lingkungan paling ekstrem di planet ini. Terletak di kedalaman yang jauh dari permukaan laut, zona ini jarang terpengaruh oleh cahaya matahari, sehingga kegelapan total menjadi ciri khasnya.

Tanpa akses cahaya, suhu di laut dalam cenderung sangat rendah, mendekati suhu beku air laut. Terlebih lagi, tekanan air yang meningkat seiring dengan kedalaman juga merupakan ciri khas lingkungan ini.

10. Kebanyakan spesies laut dalam membutuhkan lebih dari 20 tahun untuk dewasa dan mampu bereproduksi.

Karakteristik lingkungan laut dalam, seperti kekurangan sumber energi dan kondisi ekstrem, memengaruhi laju pertumbuhan dan reproduksi spesies yang tinggal di sana. Sebagian besar organisme laut dalam memiliki siklus hidup yang panjang dan memakan waktu bertahun-tahun untuk mencapai kedewasaan seksual.

Proses pertumbuhan yang lambat ini umumnya disebabkan oleh keterbatasan sumber daya dan energi di lingkungan yang minim cahaya dan miskin nutrisi.

Kondisi lingkungan yang keras juga dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan organisme tersebut. Selain itu, karena tingkat reproduksi yang rendah dan siklus hidup yang panjang, spesies di laut dalam sering kali rentan terhadap ancaman eksternal, seperti perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia, yang dapat mengganggu keberlanjutan populasi mereka.

5 Fakta Burung Kedasih Si Burung Licik dan Cerdik, Punya Suara Seram yang Khas
5 Fakta Burung Kedasih Si Burung Licik dan Cerdik, Punya Suara Seram yang Khas

Fakta Burung kedasih isi burung licik ini menarik untuk disimak. Salah satunya, ia tidak membuat sarang untuk mengerami telurnya.

Baca Selengkapnya
Misteri Kakek Yakonias Tinggalkan Perahu di Tengah Laut, Tak Diketahui Nasibnya
Misteri Kakek Yakonias Tinggalkan Perahu di Tengah Laut, Tak Diketahui Nasibnya

Rekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut

Baca Selengkapnya
Lubang Misterius di Dasar Laut yang Jadi Perdebatan Ilmuwan Bertahun-tahun Akhirnya Terungkap Penyebabnya
Lubang Misterius di Dasar Laut yang Jadi Perdebatan Ilmuwan Bertahun-tahun Akhirnya Terungkap Penyebabnya

Sejak ditemukan pada 2010, lubang ini menjadi perdebatan ilmuwan dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya
Batu Besar Misterius di Demak Ini Berada di Tengah Ladang Warga, Ini Fakta di Baliknya

Diduga pada abad ke 8-9 Masehi peradaban di tempat itu sudah sangat maju.

Baca Selengkapnya
Misteri Sigulambak, Sosok Makhluk Halus di Tanah Batak yang Kerap Mengganggu Manusia
Misteri Sigulambak, Sosok Makhluk Halus di Tanah Batak yang Kerap Mengganggu Manusia

Cerita sosok makhluk halus yang satu ini cukup populer di lapisan masyarakat Batak.

Baca Selengkapnya
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Gunung Kaba di Bengkulu, Meletus Tahun 1600 hingga Misteri Makhluk Tak Kasat Mata
Fakta Unik Gunung Kaba di Bengkulu, Meletus Tahun 1600 hingga Misteri Makhluk Tak Kasat Mata

Salah satu gunung api aktif yang berada di Selupu Rejang ini memiliki keindahan yang luar biasa, namun dibalik itu semua terdapat sebuah misteri.

Baca Selengkapnya
Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar
Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar

Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Bentang Alam Kabupaten Gunungkidul, Dulunya Hamparan Lautan yang Kini Jadi Deretan Pegunungan
Fakta Unik Bentang Alam Kabupaten Gunungkidul, Dulunya Hamparan Lautan yang Kini Jadi Deretan Pegunungan

Tak jarang di Gunungkidul terdapat bukit yang tersusun dari batu karang seperti yang berada di lautan.

Baca Selengkapnya