Robot Catur Unidus Semarang Berhasil Kalahkan Grand Master Indonesia, Ini Faktanya
Merdeka.com - Waktu demi waktu, teknologi ciptaan umat manusia semakin canggih. Bahkan saking canggihnya teknologi bisa menandingi kemampuan manusia itu sendiri.
Asumsi ini bukan isapan jempol belaka. Pada Rabu (14/12), Grand Master Indonesia Novendara Priasmoro gagal mengalahkan robot catur ciptaan Universitas Dian Nuswantoro (Unidus) Semarang, Rocaku Gen 1.0.
Bagaimana bisa sebuah robot sanggup mengalahkan seorang pemain catur profesional? Berikut selengkapnya:
Robot Berkualitas
©Instagram/@unidusofficial
Di akhir pertandingan, Grand Master peringkat 2.501 versi Federasi Catur Dunia itu harus mengakui keunggulan Rocaku Gen 1.0. Pertandingan itu dilakukan dalam dua babak.
Novendara mengatakan Rocaku merupakan robot berkualitas yang kuat dan akurat. Sebelum menghadapi Rocaku, Novendra mengaku pernah menghadapi robot catur dari salah satu perguruan tinggi, namun saat itu ia berhasil menang.
“Di pertandingan ini, pada babak pertama lebih berkesempatan untuk membuat remis. Yang di babak kedua kalkulasi Rocaku bagus sekali,” kata Novendara dikutip dari ANTARA.
Ketua tim pengembangan Rocaku, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan bahwa uji tanding semacam itu dilakukan untuk mengevaluasi kualitas robot catur yang ia kembangkan. Selain perbaikan, upaya lain yang ia lakukan adalah mendaftarkan hak cipta atas setiap bagian dari robot tersebut.
Tentang Novendra Priasmoro
©Instagram/@novendrapriasmoro
Novendra Priasmoro termasuk pecatur berprestasi di Indonesia. Pada September 2022 lalu, ia berhasil mempertahankan gelar juara Malaysia Open.
Sebelumnya pada Agustus 2022, ia juga meraih gelar juara Mandalika Cup. Pada saat itu, ia menjadi yang terbaik di antara 250 peserta lain.
Kehebatan Novendra bahkan diakui oleh YouTuber catur kondang asal Amerika Serikat, Levy Rozman atau yang lebih dikenal dengan nama Gotham Chess. Levy mengaku dari 12 kali pertemuannya di Chess.com, sembilan pertandingan di antaranya harus berakhir dengan kekalahan.
Tentang Robot Catur Unidus
©Instagram/@unidusofficial
Dilansir dari ANTARA pada Selasa (8/11), robot catur itu bekerja layaknya pecatur yang sedang menghadapi pertandingan sebagaimana pemain catur yang sesungguhnya. Ketua Tim Pengembangan Rocaku, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan bahwa pengembangan robot itu dilakukan sejak dua tahun lalu.
Pada awal pengembangannya, tim masih berfokus pada kemampuan robot untuk bergerak secara vertikal dan horizontal. Proses pengembangan berlanjut dengan menggunakan sensor magnet agar komputer dapat membaca pergerakan bidak catur.
Sensor itu terpasang pada 64 bagian pada bidang berwarna hitam dan putih pada papan catur. Selanjutnya, sensor magnet akan mendeteksi bidak catur yang digerakkan untuk kemudian diteruskan ke bagian otak kecerdasan buatan Roca guna menentukan langkah selanjutnya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterbatasan Fisik Bukan Halangan, Intip Profil Cerdas Barus Grandmaster Catur Asal Karo
Dengan fisik yang terbatas tidak menyurutkan semangatnya dalam menekuni cabang olahraga Catur hingga menjadi Grandmaster.
Baca SelengkapnyaSosok Monang Sinulingga, Master Pecatur Alam Legendaris Indonesia Kelahiran Tanah Karo
Atlet catur legendaris Indonesia yang satu ini memiliki gaya bermain yang taktis dan sudah menyabet beberapa gelar skala internasional.
Baca SelengkapnyaIkut Maruarar Sirait, Ketua Alumni Unpar Ivan Sadik Dukung Prabowo-Gibran
Capres yang bisa melanjutkan program Jokowi adalah Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo-Gibran Menang Telak di Kaltim, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dinyatakan unggul telak dengan perolehan 1.542.346 suara.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran Menang Telak di Sulawesi Barat
Prabowo-Gibran mengalahkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaIstri Capres Ini Hidup Pas-pasan di Negeri Orang, Rela Pulang ke Indonesia Demi Melahirkan Anak Pertama
Lahir di Kuningan, Jawa Barat, wanita ini terbang jauh ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar
Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaCerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaPuncak Harlah NU Digelar di Yogyakarta, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadir
Di acara nanti, Presiden Jokowi akan meresmikan Gedung Kampus Terpadu UNU Yogyakarta
Baca Selengkapnya