Permukaan Tanah di Pekalongan Turun, Pemkab Upayakan Hal Ini
Merdeka.com - Bencana banjir yang melanda daerah pantura Provinsi Jawa Tengah diiringi fenomena aneh. Fenomena itu adalah turunnya permukaan tanah di antaranya Pekalongan. Menanggapi fenomena itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, menjelaskan pihaknya terus melakukan kerja sama dengan lembaga terkait untuk percepatan penanganannya.
“Pemkab kerja sama dengan pemprov, pemerintah pusat, bahkan dengan lembaga dewan air Belanda, kemudian Rotterdam University juga melakukan kajian sekaligus upaya-upaya untuk mengatasi land subsidence, rob, dan yang baru adalah banjir,” terang Asip.
Lantas apa yang menyebabkan penurunan permukaan tanah itu? Lalu upaya apa saja agar permukaan tanah di sana tidak turun terus-menerus? Berikut selengkapnya:
Penyebab Turunnya Permukaan Tanah
©2015 Merdeka.com
Menurut Asip, penurunan permukaan air tanah lebih cepat karena adanya eksploitasi sumber air tanah. Namun ia memastikan upaya-upaya revitalisasi tetap berjalan.
Penurunan tanah itu cukup mengkhawatirkan karena bisa turun hingga 15-20 cm per tahun. Oleh karena itu, pihak Pemkab Pekalongan sudah menganjurkan agar moratorium air tanah segera dilakukan. Sementara itu, untuk penataan kawasan rob di daerah Wonokerto dan sekitarnya, dia mengatakan bahwa proyek itu belum selesai.
“Jadi kita awalnya konsentrasi mengatasi persoalan rob yang terjadi sejak tahun 2008. Secara teori, terjadi land subsidence yang bisa mencapai 15-20 cm per tahun. Ini harus diwaspadai. Dan pemkab sudah menganjurkan agar moratorium kaitan dengan air tanah segera dilakukan, karena izinnya ada di provinsi,” kata Asip mengutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (25/2).
Pompa Alami Kerusakan
Berdasarkan pantauannya di lapangan, Asip menemukan satu dari tiga unit pompa mengalami kerusakan. Hal itulah yang menurutnya mengakibatkan terganggunya aliran air dari long storage atau bangunan penahan aliran air dari sungai, kanal, atau parit, ke Sungai Sengkarang. Namun ia mengaku sudah menghubungi pihak terkait untuk melakukan perbaikan.
“Long storage ini diharapkan mampu menampung air hujan yang menggenangi pemukiman. Selain itu, hari ini pemkab juga sudah menyediakan pompa untuk membantu mengurangi genangan air yang ada di pemukiman,” kata Asip.
Bobol Pintu Sungai
©2021 Merdeka.com
Asip juga menjelaskan bahwa penataan kawasan rob di daerah Wonokerto dan sekitarnya belum selesai. Ia menuturkan bahwa skema pembangunan tanggul penahan rob belum selesai. Karena itu, pihak Pemkab Pekalongan pun terpaksa membobol Pintu Sungai Mrican yang menjadi satu-satunya sungai yang menjadi muara dari seluruh aliran sungai kecil di Kecamatan Wonokerto.
“Setelah kita bobol alhamdulillah debit air dua hari ini bisa turun hampir 25 cm. Tapi kita juga harus waspada karena pintu ini nanti akan berfungsi untuk menahan saat air rob sudah mulai tinggi,” ungkap Asip mengutip dari Jatengprov.go.id.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena yang terjadi di Desa Tambak, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, itu termasuk hal biasa.
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca Selengkapnya7 Fenomena Alam Menakjubkan yang Layak Disaksikan Langsung. Yuk Simak!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan sensasi tidak nyaman atau hilangnya perasaan pada tangan.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaJK menambahkan, bencana banjir yang melanda Demak untuk kedua kalinya ini karena faktor perubahan iklim
Baca Selengkapnya