Peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional, Hindari Diskriminasi
Merdeka.com - Seperti diketahui, manusia diciptakan dengan karakteristik yang berbeda-beda. Biasanya karakteristik ini dilihat dari jenis ras, di mana setiap ras memiliki bentuk fisik yang berbeda-beda. Mulai dari warna dan bentuk rambut, bentuk hidung, bentuk mata, postur tubuh, hingga warna kulit. Masing-masing ras memiliki karakteristik unik yang membedakan satu dengan yang lain.
Selain ras, ada pula faktor genetik yang semakin memperluas keberagaman manusia. Salah satunya, terjadi pada orang dengan albinisme. Albinisme adalah kondisi kurangnya pigmentasi (melanin) pada rambut, kulit, dan mata, yang menyebabkan seseorang dengan kondisi ini rentan terhadap sinar matahari dan cahaya terang.
Secara fisik, orang dengan albinisme memang terlihat berbeda dengan orang pada umumnya. Karena termasuk kondisi langka dan kesadaran masyarakat yang belum optimal, sering kali orang dengan kondisi albinisme ini mendapatkan perlakukan diskriminasi, yang sebenarnya tidak perlu. Dengan ini kemudian, diadakan peringatan khusus Hari Kesadaran Albinisme Internasional sebagai dukungan untuk melawan diskriminasi tersebut.
Bukan hanya itu, peringatan yang dilaksanakan setiap 13 Juni ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang albinisme. Semakin banyak orang teredukasi, maka kesadaran dan solidaritas untuk mendukung hak-hak orang albinisme akan semakin meningkat.
Dilansir dari laman United Nation, berikut kami merangkum berbagai informasi mengenai Hari Kesadaran Albinisme, bisa Anda simak.
Mengenal Albinisme dan Tantangan Kesehatannya
Di peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional ini, penting bagi Anda untuk memahami apa yang dimaksud dengan Albinisme. Albinisme adalah kondisi kurangnya kurangnya pigmentasi (melanin) pada rambut, kulit dan mata, yang menyebabkan seseorang renta terhadap sinar matahari dan cahaya terang.
Ini termasuk kondisi langka yang tidak menular, karena diturunkan secara genetik sejak lahir. Kondisi ini dapat terjadi tanpa memandang jenis kelamin maupun etnis, artinya dapat terjadi pada siapa saja. Terutama, orang tua yang sama-sama memiliki kondisi albinisme kemudian menurunkan pada anaknya.
Karena kurangnya pigmentasi melanin, maka orang dengan kondisi albinisme sangat rentan terhadap sinar matahari dan cahaya terang. Akibatnya, hampir semua penderita albinisme mengalami gangguan penglihatan dan rentan terkena kanker kulit. Di beberapa negara, mayoritas orang dengan albinisme meninggal karena kanker kulit antara usia 30 dan 40 tahun.
Kanker kulit sangat dapat dicegah ketika orang-orang dengan albinisme bisa menikmati hak mereka atas kesehatan. Ini termasuk akses ke pemeriksaan kesehatan rutin, tabir surya, kacamata hitam, dan pakaian pelindung sinar matahari.
Sayangnya, di sejumlah besar negara, sarana penyelamatan jiwa ini tidak tersedia atau sulit diakses oleh mereka yang hidup dengan albinisme. Akibatnya, dalam bidang langkah-langkah pembangunan, orang-orang dengan albinisme telah dan termasuk yang “tertinggal terbelakang”.
Selain itu, orang dengan albinisme juga masih menghadapi diskriminasi karena warna kulit mereka yang berbeda. Tentu hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Perlunya edukasi pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan bersama bagi orang-orang yang hidup dengan albinisme.
Orang dengan Albinisme dan Hak Asasi Manusia
Setelah mengetahui pengertian umum dan latar belakang digagas peringatan Hari Kesadaran Albinsime Internasional, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana tantangan hak asasi manusia yang dihadapi orang albinisme.
Seperti disebutkan sebelumnya, orang albinisme menghadapi berbagai bentuk diskriminasi di seluruh dunia. Albinisme masih sangat disalahpahami, secara sosial dan medis. Penampilan fisik orang-orang dengan albinisme sering menjadi objek kepercayaan dan mitos yang salah yang dipengaruhi oleh takhayul.
Akibatnya, kurangnya edukasi masyarakat tentang albinisme ini membentuk stigma yang mendorong marginalisasi dan pengucilan sosial bagi mereka. Dengan begitu, penting bagi setiap masyarakat untuk memperluas pengetahuan tentang albinisme sehingga tidak dengan mudah menghakimi dan percaya terhadap stigma yang ada.
Hingga kini, isu diskriminasi yang dihadapi oleh orang albinisme masih menjadi fokus perhatian. Di mana butuh dukungan semua pihak, agar edukasi masyarakat bisa semakin meluas dan angka diskriminasi semakin berkurang.
Tema Peringatan Tahun 2022
Setelah mengetahui tantangan kesehatan dan sosial yang dihadapi oleh orang albinisme, di peringatan Hari Kesadaran Albinisme Internasional ini perlu disebarkan fokus tema dan gerakan kampanye tahun ini. Di tahun 2022 ini, Hari Kesadaran Albinisme Internasional mengangkat tema “United in Making Our Voice Heard”.
Tema tersebut diangkat untuk semakin meningkatkan gema suara orang albinisme untuk memperjuangkan hak-hak mereka di berbagai hal, termasuk kesehatan dan sosial. Dalam tema ini, beberapa gerakan dan kampanye disuarakan, antara lain:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca Selengkapnyakriteria hilal yang secara resmi diadopsi pemerintah Indonesia dan ormas-ormas Islam adalah tinggi minimal 3 derajat Celcius.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaGender dysphoria mengacu pada perasaan tidak nyaman yang dialami seseorang karena jenis kelaminnya tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim adalah isu penting yang tidak boleh diabaikan.
Baca SelengkapnyaTak jarang orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan jadi sasaran diskriminasi lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaKulit kering kerap dialami oleh sebagian orang dan terkadang membuat estetika semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya