Olahraga Pagi saat Puasa Ternyata Berbahaya, Begini Kata Pakar Gizi UGM
Merdeka.com - Melakukan olahraga atau aktivitas fisik merupakan salah satu cara dalam menjaga kebugaran tubuh. Namun saat bulan puasa datang, aktivitas olahraga ini perlu dilakukan pada waktu yang tepat.
Terkait olahraga selama Bulan Ramadan, Dosen Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM Tony Arjuna mengatakan, olahraga saat puasa masih bisa dilakukan, namun waktunya harus tepat. Waktu yang disarankan seperti saat mendekati waktu berbuka atau setelah melaksanakan Salat Tarawih.
“Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih,” kata Tony dikutip dari Ugm.ac.id pada Kamis (6/4).
Ia memperingatkan, olahraga saat puasa di waktu yang tidak tepat bahkan bisa membahayakan nyawa. Begini penjelasannya.
Tidak Ideal
Shutterstock/l i g h t p o e t
Tony tidak merekomendasikan olahraga pada pagi hari saat sedang berpuasa. Menurutnya, hal itu sangat berisiko. Apalagi saat olahraga penggunaan kalori akan lebih banyak dan akan membuat gula darah lebih cepat turun.
Olahraga di pagi hari akan membuat tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari. Kondisi ini akan berisiko, terutama bagi penderita diabetes karena bisa terkena serangan hipoglikemia yang membahayakan nyawa.
“Saat lemas, tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam. Tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat. Ya otomatis sisa hari jauh lebih berat untuk dilewati,” kata Tony.
Kondisinya Berbeda
Shutterstock/JaySi
Untuk meminimalisir risiko, Tony menekankan pentingnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa. Pasalnya tubuh akan melewati fase adaptasi. Intensitas olahraga juga tidak bisa dilakukan sama halnya saat sebelum puasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.
Ia menjelaskan, seseorang yang tidak berolahraga sama sekali pada hari pertama dan kedua puasa akan merasakan lapar yang berbeda dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebab, hal itu menjadi fase awal tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.
“Jadi otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah,” pungkas Tony.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memilih waktu yang tepat untuk berolahraga ketika berpuasa bisa memberikan manfaat optimal tanpa mengurangi esensi puasa itu sendiri.
Baca SelengkapnyaSejumlah olahraga bisa efektif dilakukan di bulan Ramadan tanpa harus mengganggu kekhusyukkan ibadah kita.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan olahraga di bulan Ramadan, penting untuk mengatur waktu dan intensitas yang tepat saat melakukannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lakukan persiapan maksimal menjelang bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim ini.
Baca SelengkapnyaSebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPada saat berpuasa, olahraga bisa tetap dilakukan dengan aman untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan panduan atau tips menjaga kesehatan selama puasa di bulan Ramadan agar kondisi tubuh tetap fit.
Baca SelengkapnyaDalam menjaga kesehatan dan kebugaran, olahraga yang tepat sesuai usia merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca Selengkapnya