Mengenal Tujuan OPEC dan Penjelasannya, Perlu Diketahui

Merdeka.com - OPEC merupakan singkatan dari Organization of the Petroleim Exporting Countries. Organisasi ini dibentuk oleh negara-negara penghasil minyak bumi. Adapun tujuan OPEC yang paling utama adalah menegosiasikan masalah produksi hingga hak konsesi minyak bumi.

Sampai saat ini, anggota OPEC sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan adanya anggota dari beberapa negara penghasil minyak mentah. Adapun syarat menjadi anggota OPEC, antara lain negara pengekspor minyak, memiliki keperluan yang sama dengan negara-negara, dan disetujui oleh mayoritas anggota OPEC.

Tujuan OPEC bisa dibagi menjadi tujuan ekonomi dan politik. Yang mana kedua tujuan OPEC tersebut memiliki klasifikasinya masing-masing. Berikut beberapa tujuan OPEC dan penjelasannya yang dilansir dari Liputan6.com dan sumber lainnya:

Mengenal OPEC

©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Vitchanan Photography

OPEC adalah organisasi internasional yang terdiri dari beberapa negara pengekspor minyak. OPEC berdiri pada tanggal 14 September 1961. Saat itu, anggota OPEC hanya terdiri dari lima negara, yaitu Irak, Kuwait, Arab Saudi, Iran, dan Venezuela. Organisasi ini dibentuk saat harga minyak jatuh dan berimbas pada perusahaan minyak, seperti Petroleum, Texaco, Exxon, Mobil, Socal, Gulf, dan Shell.

Sejak tahun 1965, organisasi ini bermarkas di Wina, Austria. Saat ini, total anggota OPEC adalah tiga belas negara, antara lain Uni Emirat Arab, Venezuela, Arab Saudi, Nigeria, Libya, Kuwait, Irak, Gabon, Angola, Iran, Aljazair, Equatorial Guinea, dan Kongo.

Kemudian pada 1970,OPEC dan perusahaan The Seven Sisters menandatangani sebuah perjanjian bernama “The Tripoli-Teheran Agreement”. Perjanjian ini menempatkan OPEC sebagai organisasi yang secara penuh menetapkan harga pasar minyak internasional.

Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi anggota OPEC. Namun, pada tahun 2016, Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan OPEC. Pengunduran diri ini terjadi karena kebijakan OPEC untuk menurunkan produksi minyak Indonesia sebanyak 37.000 barel perhari, untuk menghentikan penurunan harga minyak.

Saat bergabung menjadi anggota OPEC, Indonesia cukup berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan OPEC, khususnya dalam kegiatan stabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar Internasional. Kemudian pada 2004, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Indonesia terpilih menjadi Presiden dan Sekjen sementara OPEC.

Meski disuspensi, tetapi Indonesia masih tetap menjalin hubungan baik dengan baik. Bahkan, Indonesia juga tetap menjalin hubungan bilateral dengan beberapa negara anggota OPEC.

Tujuan OPEC

english.aawsat.com

OPEC berdiri karena dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak internasional (The Seven Sisters) tahun 1959 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga internasional. OPEC sudah lebih dari 40 tahun berdiri dan mencoba berbagai macam strategi.

Secara umum, tujuan OPEC dibagi menjadi dua, yaitu tujuan ekonomi dan tujuan politik. Tujuan ekonomi adalah mempertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara produsen. Sedangkan, tujuan OPEC dari segi politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan minyak asing atau pemerintah negara konsumen.

Selain itu, ada beberapa tujuan OPEC lainnya yang perlu dipahami, antara lain:

1. Tujuan OPEC yaitu menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara anggota.

2. Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak.

3. Tujuan OPEC yaitu menjamin suplai minyak bagi konsumen.

4. Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga.

5. Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.

6. Melakukan koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota.

7. Menetapkan kebijakan-kebijakan dalam melindungi negara-negara anggota.

8. Menggabungkan kebijakan perminyakan atas negara-negara anggota.

9. Memenuhi permintaan dunia terhadap minyak bumi.