Merdeka.com - Sebagian dari Anda mungkin memiliki kebiasaan menggerak-gerakkan kaki secara berulang saat sedang duduk atau berbaring. Jika iya, maka bisa jadi Anda mengalami gangguan restless leg syndrome, atau yang bisa disebut dengan sindrom kaki gelisah.
Sindrom kaki gelisah merupakan salah satu gangguan yang umum terjadi di masyarakat. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan ini sering menggerakkan kaki secara otomatis untuk mengurangi perasaan tidak nyaman. Umumnya, gejala ini sering terjadi di malam hari, seperti saat bersantai atau menjelang tidur.
Meskipun umum terjadi, namun gangguan sindrom kaki gelisah bisa mempengaruhi kualitas tidur sehari-hari. Bahkan gangguan ini juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, jika Anda termasuk salah satu orang yang sering mengalami hal ini, maka penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gangguan sindrom kaki gelisah.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan gejala serta faktor apa saja yang menyebabkan gangguan sindrom kaki gelisah. Bukan hanya itu, kelompok orang tertentu perlu berhati-hati karena dinilai mempunyai risiko lebih tinggi terhadap gangguan ini. Seperti orang dengan kondisi neuropati perifer, kekurangan zat besi, hingga orang yang mengalami gagal ginjal. Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum berbagai informasi mengenai sindrom kaki gelisah, perlu diketahui.
Restless Legs Syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah suatu kondisi yang menyebabkan dorongan untuk menggerakkan kaki dengan tidak terkendali. Biasanya dorongan ini muncul karena sensasi yang tidak nyaman.
Sehingga gejala ini umumnya terjadi di malam hari, baik sedang duduk atau berbaring. Dengan menggerakkan kaki, penderita bisa mengurangi perasaan tidak nyaman yang sedang dialami.
Sindrom kaki gelisah, juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom. Gangguan ini dapat dimulai pada usia berapapun dan umumnya memburuk seiring bertambahnya usia. Bahkan gangguan ini dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Setelah mengetahui pengertian umum, berikutnya Anda perlu memahami gejala apa yang mungkin terjadi. Secara umum, gejala yang dirasakan penderita gangguan ini adalah dorongan atau keinginan untuk menggerakkan kaki. Selain itu, karakteristik umum dari sindrom kaki gelisah juga meliputi:
Setelah mengenal berbagai gejalanya, Anda juga perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan gangguan sindrom kaki gelisah. Sering kali, penyebab sindrom kaki gelisah tidak diketahui secara pasti. Dalam hal ini, para peneliti menduga kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan dopamin kimia otak, yang mengirimkan pesan untuk mengontrol gerakan otot.
Selain itu, penyebab sindrom kaki gelisah juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
Kadang-kadang gangguan sindrom kaki gelisah diturunkan dalam keluarga, terutama jika kondisinya dimulai sebelum usia 40 tahun. Para peneliti telah mengidentifikasi situs-situs pada kromosom di mana mungkin terdapat gen-gen yang mengacu pada kondisi restless leg syndrome.
Kehamilan atau perubahan hormonal sementara juga dapat memperburuk tanda dan gejala gangguan sindrom kaki gelisah. Beberapa wanita mengalami gangguan ini untuk pertama kalinya selama kehamilan, terutama selama trimester terakhir mereka. Namun, gejala biasanya hilang setelah melahirkan.
Setelah memahami gejala dan penyebabnya, terdapat beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan. Seperti disebutkan sebelumnya, gangguan ini dapat terjadi pada usia berapa pun, bahkan bisa dimulai dari usia anak. Namun biasanya, kondisi ini lebih sering terjadi dengan bertambahnya usia dan wanita memiliki risiko lebih tinggi daripada pria.
Selain itu, kelompok orang yang mempunyai kondisi medis tertentu juga dinilai memiliki risiko lebih tinggi terhadap gangguan ini. Berikut beberapa faktor risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:
[ayi]
Baca juga:
Mengenal Sindrom Sjogren, Penyakit Autoimun yang Perlu untuk Diketahui
Mengenal Sindrom Cutis Laxa, Kondisi Langka yang Sebabkan Bayi Berwajah Keriput
Rasa Lelah Tak Kunjung Hilang, Waspadai Sindrom Kelelahan Kronis
Mengenal Penyakit GBS: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Alami Gangguan Kesehatan, Perempuan di Banjarmasin Tertidur Selama 13 Hari
Advertisement
INA VS Argentina, Stafsus Menteri Erick Minta Jangan Sampai Beli Tiket dari Calo
Sekitar 19 Menit yang laluHukum Membaca Talbiyah bagi Jemaah Haji Wanita Haid, Perlu Dipahami
Sekitar 40 Menit yang laluWisata di Jogjakarta Terbaru, Destinasi Liburan Keluarga Seru
Sekitar 2 Jam yang laluMomen Jokowi Habiskan Long Weekend di Jogja, Naik Andong sampai Dikejar Warga
Sekitar 4 Jam yang laluCara Cepat Hamil Menurut Islam, Ketahui Amalannya
Sekitar 4 Jam yang laluArya Sinulingga Bertemu UMKM di Solo, Dorong Milenial Kolaborasi dengan Rumah BUMN
Sekitar 16 Jam yang laluStudio Lokananta Dibuka Kembali, Titiek Puspa Ungkap Kenangan Lawasnya saat Rekaman
Sekitar 22 Jam yang laluJalani Ritual Sakral, Begini Momen Para Biksu Mengambil Air Suci di Umbul Jumprit
Sekitar 22 Jam yang laluWujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia, Kemenristek Dirikan Kampus Ini di Semarang
Sekitar 1 Hari yang laluMerasakan Sensasi Naik KA Banyubiru, Alternatif Baru Transportasi Semarang-Solo
Sekitar 1 Hari yang laluDisebut Titanic dari Indonesia, Ini Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Sekitar 1 Hari yang laluGaji Tak Cukup, Guru Honorer di Magelang Ini Rela Kerja Sampingan Kuli
Sekitar 1 Hari yang laluSegera Nikah, Ini Potret Nurul Calon Istri Angga Wijaya Mantan Suami Dewi Perssik
Sekitar 1 Hari yang laluDikunjungi Presiden Jokowi, Ini Keunikan Bakmi Pele Kuliner Legendaris Jogja
Sekitar 1 Hari yang laluTangis Buruh Pecah Lulus Bintara Polri, Yatim Sejak Kelas 3 SD 'Bapak Pasti Bangga'
Sekitar 2 Jam yang laluPotret Pernikahan Anak Jenderal Polri dengan Adat Bugis, Tamunya Tak Sembarangan
Sekitar 6 Jam yang laluSatlantas Polres Tapanuli Utara Kembali Terapkan Tilang Manual, Catat Tanggalnya
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Sosok Kombes Alfian Nurriza Komandan Upacara Hari Pancasila
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 2 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 2 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 4 Hari yang laluBRI Liga 1: Charles Lokolingoy Gabung Arema FC, Berkat Keterlibatan Mantan Pemain Singo Edan
Sekitar 1 Jam yang laluBRI Liga 1: Tidak Masuk Rencana Luis Milla, Bek Persib Dipinjamkan ke Dewa United
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami