Merdeka.com - Tidur merupakan salah satu kebutuhan tubuh yang perlu dipenuhi. Mendapatkan tidur yang cukup, dapat membantu tubuh rileks dan beristirahat setelah beraktivitas seharian. Selain itu, tidur juga membantu Anda mendapatkan kembali energi secara penuh untuk melakukan kegiatan di keesokan harinya.
Lebih dari itu, memiliki pola tidur yang cukup dan teratur membantu daya tahan tubuh tetap kuat dan bugar. Dengan begitu, Anda tidak mudah sakit sebab sistem imun dapat bekerja dengan baik dalam melawan berbagai hal pemicu penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan tidur cukup yaitu 7 hingga 8 jam sehari untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Meskipun begitu, ada sebagian orang yang masih merasa lelah, bahkan setelah mendapatkan durasi waktu tidur 7 hingga 8 jam di malam hari. Di mana Anda sering merasakan kantuk dan muncul keinginan untuk tidur di siang hari, meskipun sudah mendapatkan tidur yang cukup. Sering kali, orang yang terlalu banyak tidur dijuluki kecanduan tidur.
Namun, apakah kondisi kecanduan tidur benar-benar ada dalam kondisi medis. Lalu hal apa saja yang menyebabkan Anda tidur secara berlebihan. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasan mengenai kecanduan tidur dalam kondisi medis yang perlu Anda ketahui.
Secara umum, setiap orang membutuhkan durasi tidur selama 7 jam setiap malam. Ketika Anda secara tidur 7 jam di malam hari, namun tidak merasa mendapatkan istirahat yang cukup dan sering mengantuk, hingga mendambakan tidur di siang hari, Anda mungkin mulai merasa memiliki gangguan kecanduan tidur.
Meskipun begitu, menurut National Health Service, kecanduan tidur bukan termasuk kondisi yang diakui secara medis. Sebab, kecanduan biasanya dikaitkan dengan perilaku kompulsif yang berbahaya, akibat penggunaan zat, obat-obatan, hingga konsumsi alkohol.
Sementara tidur adalah fungsi biologis yang pada dasarnya tidak berbahaya. Di mana, setiap orang memerlukan tidur cukup demi menciptakan kesehatan tubuh yang baik. Sama seperti bernapas, setiap orang perlu bernapas, sehingga tidak ada istilah kecanduan bernapas, atau kecanduan tidur.
Meskipun begitu, kebiasaan tidur berlebihan biasanya dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu. Diketahui, beberapa gangguan mental sering menyebabkan penderita lelah dan mengantuk sehingga mendorongnya untuk tidur lebih banyak dari biasanya.
Advertisement
Seperti disebutkan sebelumnya, kondisi tidur berlebihan sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental tertentu. Dalam hal ini, orang yang mengalami depresi dan kecemasan sering kali mengalami gejala tersebut.
Selain itu, kebiasaan tidur berlebihan juga disebabkan oleh kondisi gangguan tidur. Gangguan tidur yang menyebabkan seseorang tidur dalam waktu lama atau tidur berlebihan dikenal dengan istilah hiperinsomnia. Umumnya, penderita akan merasakan kantuk secara terus menerus, termasuk saat di siang hari.
Kantuk di siang hari yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Ini termasuk:
©Pixabay
Meskipun kecanduan tidur tidak diakui sebagai kondisi medis, namun Anda perlu memperhatikan tanda-tanda apa saja yang sering muncul ketika Anda mengalami gangguan tidur. Khususnya, gangguan tidur hiperinsomnia yang menyebabkan dorongan tidur lebih lama dan berlebihan.
Tanda-tanda hipersomnia meliputi:
Meskipun hipersomnia bukanlah kecanduan, mereka yang telah didiagnosis hipersomnia dapat mengalami berbagai efek samping. Beberapa efek samping yang ditimbulkan gangguan hiperinsomnia ini meliputi:
Dalam beberapa kasus, hipersomnia dapat menyebabkan kondisi lain seperti:
Anda mungkin juga sangat lelah karena kebiasaan tidur yang buruk, jadwal tidur yang terganggu, atau perilaku di siang hari. Dengan begitu, penting untuk memperhatikan kebiasaan tidur sehari-hari. Usahakan untuk mendapatkan istirahat tidur yang cukup, olahraga rutin, dan konsumsi makanan yang bergizi seimbang. Jika Anda mengalami gangguan tidur, sebaiknya segera konsultasikan pada profesional untuk mendapatkan perawatan yang baik.
[ayi]
Baca juga:
Mengenal 4 Tipe Sleep Chronotype, Ketahui Jam Produktif dan Waktu Tidur Terbaikmu
Peristiwa 18 Maret: Peringati Hari Tidur Sedunia, Begini Sejarahnya
Advertisement
Tebak-tebakan Asah Otak dan Jawabannya, Seru dan Menantang
Sekitar 15 Jam yang laluINA VS Argentina, Stafsus Menteri Erick Minta Jangan Sampai Beli Tiket dari Calo
Sekitar 17 Jam yang laluHukum Membaca Talbiyah bagi Jemaah Haji Wanita Haid, Perlu Dipahami
Sekitar 17 Jam yang laluWisata di Jogjakarta Terbaru, Destinasi Liburan Keluarga Seru
Sekitar 19 Jam yang laluMomen Jokowi Habiskan Long Weekend di Jogja, Naik Andong sampai Dikejar Warga
Sekitar 21 Jam yang laluCara Cepat Hamil Menurut Islam, Ketahui Amalannya
Sekitar 21 Jam yang laluResep Es Klepon Latte Gurih dan Manis, Minuman Kekinian Menyegarkan
Sekitar 1 Hari yang laluArya Sinulingga Bertemu UMKM di Solo, Dorong Milenial Kolaborasi dengan Rumah BUMN
Sekitar 1 Hari yang laluStudio Lokananta Dibuka Kembali, Titiek Puspa Ungkap Kenangan Lawasnya saat Rekaman
Sekitar 1 Hari yang laluJalani Ritual Sakral, Begini Momen Para Biksu Mengambil Air Suci di Umbul Jumprit
Sekitar 1 Hari yang laluWujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia, Kemenristek Dirikan Kampus Ini di Semarang
Sekitar 1 Hari yang laluMerasakan Sensasi Naik KA Banyubiru, Alternatif Baru Transportasi Semarang-Solo
Sekitar 1 Hari yang laluDisebut Titanic dari Indonesia, Ini Sejarah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Sekitar 1 Hari yang laluGaji Tak Cukup, Guru Honorer di Magelang Ini Rela Kerja Sampingan Kuli
Sekitar 2 Hari yang laluJenderal Polri Ketemu Anak Tukang Sayur Jadi Polisi, Orangtuanya langsung Dipanggil
Sekitar 35 Menit yang laluTangis Buruh Pecah Lulus Bintara Polri, Yatim Sejak Kelas 3 SD 'Bapak Pasti Bangga'
Sekitar 19 Jam yang laluPotret Pernikahan Anak Jenderal Polri dengan Adat Bugis, Tamunya Tak Sembarangan
Sekitar 23 Jam yang laluSatlantas Polres Tapanuli Utara Kembali Terapkan Tilang Manual, Catat Tanggalnya
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 3 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 5 Hari yang laluDaftar Lengkap Klub Liga 1 yang Sudah Mengisi Slot Pemain Asing ASEAN untuk Musim Depan
Sekitar 29 Menit yang laluRilis Jadwal Liga 1 2023 / 2024 Lebih Awal, PSS Sleman Beri Apresiasi Operator Kompetisi
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami