Merdeka.com - Sebuah kedai lotek di Jalan Veteran No.4, Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, mencuri perhatian pengguna jalan. Dalam spanduk yang terpasang di sana tertulis “Juara Satu Lomba Lotek se-Yogyakarta Tahun 1990”. Tempat makan itu bernama Lotek Bu Soehardjo.
Terlihat sejumlah pelanggan memenuhi bagian dalam warung. Sebagian menunggu pesanan, sebagian lainnya tengah lahap menyantap menu makanan yang disajikan. Beberapa menu yang dijual yakni lotek, gado-gado, tahu telur, nasi goreng hingga empal gentong. Namun lotek dan gado-gadonya lah yang menjadi andalan sejak lama.
Sri (60) selaku generasi kedua penerus usaha tersebut mengatakan jika lotek di tempatnya pernah meraih juara pertama lomba lotek yang diselenggarakan oleh salah satu kampus ternama di Yogyakarta tahun 1990.
“Jadi sejarahnya itu, waktu tahun 1990, kampus UII ngadakan lomba lotek se-DIY, dan itu lombanya khusus lotek dan pesertanya harus penjual lotek. Waktu itu yang ikutnya ibu, tapi karena sekarang sudah sepuh usianya 80 tahun, jadi saya yang jualan. Saya itu generasi kedua.” kata Sri, kepada Merdeka.com, Minggu (12/3).
Menurut Sri, lotek di tempatnya amat khas karena resepnya diwariskan turun temurun dari sang ibu. Itu yang kemudian membuatnya meraih juara pertama di tahun 1990 silam.
Bumbu yang digunakan memakai kacang yang diulek halus, dengan beberapa bumbu seperti bawang putih, cabai, gula, garam dan kecap. Manis gurih begitu terasa pas di lidah dengan perpaduan isi dari bayam, tauge, kacang panjang, kol, timun, tomat, tahu dan tempe.
Pelanggan kemudian bisa menambah isian lainnya, seperti telur rebus dengan ekstra biaya yang tidak menguras kantong.
“Lakunya di sini merata sih, semua menu ada yang pesan. Tapi kalau awalnya cuma lotek, gado-gado dan kupat tahu.” jelas Sri.
Advertisement
Saat ia kembali menceritakan pengalaman menang lomba 32 tahun silam, rasa dari loteknya lah yang membawanya meraih juara pertama. Menurut dia, saat itu sang ibu mampu mengalahkan sekitar 20 pesaing yang berasal dari seluruh penjuru Kota Yogyakarta.
“Kami berlomba dengan 20-an peserta saat itu. Lalu yang diambil juara satu, dua dan tiga. Sama juara harapan satu dan dua, dengan keunggulan di kami ada pada bayam yang masih ada akarnya serta ukuran kacang tanah yang besar-besar. Ini ngaruh sekali ke rasa” lanjut Sri
Panitia menetapkan penilaian yang ditentukan oleh dua faktor, yakni rasa dan hiasan tampilan lotek yang dilombakan. Ia ingat betul bahwa ibunya membawa uang sebesar Rp90 ribu, serta sertifikat.
“Yang dilombakannya itu soal rasa dan hiasan. Dari rasa yang beda itu dan tampilannya itu, akhirnya dapat juara satu se Kota Yogyakarta dan juga dapat uang pembinaan.” jelasnya.
Sebelumnya, sang ibu pertama kali berjualan di tahun 1983. Tempatnya sejak lama tidak pindah, hanya bergeser bangunan saja. Dulunya, sang ibu dan dirinya juga menjual kupat tahu dan es dawet. Namun karena kurang tenaga, dua menu itu ditiadakan.
Selain lotek, menu gado-gado juga begitu menggugah selera, dengan isian kol mentah dan matang, kentang, tahu, selada, telur dan tauge. Keunikan di sini, bumbu lotek dan gado-gado dipisah sehingga karakter rasanya autentik di masing-masing menu.
Untuk bumbu gado-gado, Sri dan keluarganya punya rahasia khusus. Yakni bumbunya diberi tambahan santan kental dan dimasak, sehingga karakter gurih dan manisnya kian menonjol dan melimpah di satu porsinya.
“Bumbunya kami beda dan dipisah. Kalau lotek itu kaya pecel, mentah. Kalau gado-gado dimasak pakai santan kental. Jadi memang berbeda antara bumbu lotek dengan gado-gado” kata Sri, melanjutkan.
Advertisement
Khasnya lotek Bu Soehardjo ini kemudian mampu mengundang para penikmat dari masyarakat lokal maupun luar kota. Mereka mengaku terpikat oleh bumbunya yang melimpah, dan punya rasa yang kuat alias tidak hambar seperti yang dirasakan oleh Mardiyanto (57).
Menurut pelanggan asal Kota Yogyakarta itu, dirinya mengaku penyuka gado-gado dan kerap membandingkannya dengan tempat lain. Ia kemudian jatuh hati dengan rasa gado-gado di warung Bu Soehardjo karena memiliki rasa yang pas di lidahnya.
“Kalau menurut pribadi saya di sini gado-gadonya enak. Dan saya bandingin dengan yang di tempat lain karena saya sering nyari-nyari gado-gado, sejauh ini di sini yang bumbunya terasa.” Katanya
Kemudian, banyaknya bumbu di satu porsi gado-gado juga membuatnya ketagihan. Belum lagi sambalnya yang bisa ia ambil sendiri sesuai kebutuhan karena terpisah.
“Di sini bumbunya itu banyak juga. Pribadi saya, semakin gado-gado banyak bumbunya itu jadi semakin enak. Kemudian kalau minta pedas kita bisa ambil sendiri sambalnya. Jadi bisa ngukur kemampuan pedas saya seberapa.” katanya.
Hal senada juga diungkapkan pelanggan lain bernama Jefri (50). Ia merasa cocok dengan menu lotek di sini, dan selalu mampir saat ke Kota Yogyakarta. Menurutnya, rasa bumbu di sini pas sehingga ia dengan lahap menghabiskan satu porsi lotek dengan pedas sedang kesukaannya.
“Saya makan di sini kebetulan sedang pulang kampung ke rumah mertua di Kusumanegara. Dari dulu mertua saya kalau pulang ngajar ke sini beli lotek atau gado-gado. Jadi dari zaman mertua saya dulu sudah sering diberi tahu. Karena kalau saya pulang kampung, mertua selalu beli makanya jadi tahu tempatnya.” Kata pelanggan asal Tangerang itu.
Menurut dia, lotek yang enak itu memiliki karakteristik seperti sayurannya segar, tempatnya bersih dan bumbunya kuat serta melimpah.
“Ini buktinya lotek yang saya pesan habis (enak). Dan buat saya yang penting tempatnya bersih, sayurnya segar, dan bumbunya terasa. Itu aja yang bikin saya tertarik ke sini. Di restoran besar kalau rasanya lebih enak di sini kenapa gak. Ini bicara soal selera dan rasa sama kebersihan.” terangnya, sumringah.
Selain, menu makanan seperti lotek, gado-gado, tahu telur, nasi goreng dan empal gentong yang valid membuat lidah bergoyang. Es selasih andalan Ibu Soehardjo juga menjadi menu yang sayang untuk dilewatkan.
Menu ini salah satu yang banyak dipesan pelanggan karena mampu menyempurnakan menu makanan yang dipesan. Rasanya segar, dengan isian yang lengkap membuat siapapun yang meminumnya ketagihan.
“Es selasih di sini itu isian ada sirup, nanas, nata de coco, kolang kaling, cincau dan Mutiara sama selasih” lanjut Sri
Setiap harinya, warung lotek dan gado-gado Ibu Soehardjo buka mulai pukul 07.30 – 15.00 WIB. Namun jika sebelum sore hari sudah habis, kedai itu akan langsung tutup. Harga menu yang ditawarkan juga sangat murah, dan tidak menguras kantong.
“Di sini ada menu-menu kaya lotek, gado-gado, tahu telur, nasi goreng sama empal gentong. Harganya itu, gado-gado Rp15 ribu, lotek Rp11 ribu, tahu telur Rp13 ribu, nasi goreng daging Rp16 ribu, nasgor ayam Rp15 ribu, dan empal gentongnya Rp16 ribu.” tandas Sri.
Advertisement
Arti Kata Swag dan Yolo dalam Bahasa Gaul, Pahami Contoh Penggunaan Katanya
Sekitar 1 Jam yang laluBikin Gemas, Aksi Anak TK Tak Ikut Menari saat Tampil di Panggung Ini Viral
Sekitar 1 Jam yang laluWaktu yang Cocok Membaca Ayat Seribu Dinar, Bantu Doa Cepat Terkabul
Sekitar 1 Jam yang laluPerbedaan WhatsApp Beta dan WhatsApp Biasa, Perhatikan Fitur dan Kestabilannya
Sekitar 3 Jam yang laluMomen Kocak Aldi Taher Bertemu Kaesang dan Erina, Titip Salam ke Jokowi
Sekitar 6 Jam yang laluViral Video Evakuasi Bocah 'Tertancap' di Pagar Besi, Begini Kondisinya
Sekitar 8 Jam yang laluUsai Jalani Operasi Kanker Payudara, Begini Kabar Terbaru Nunung
Sekitar 9 Jam yang laluJadi Inspirasi, Anggota TNI di Semarang Ini Punya Sampingan Jadi Peternak Sapi Sukses
Sekitar 14 Jam yang laluGelontorkan Anggaran Ratusan Juta Rupiah, Pemkab Boyolali Bersiap Hadapi Kekeringan
Sekitar 23 Jam yang laluDeddy Corbuzier Coba Filter Penampilan Lawasnya, Begini Potretnya
Sekitar 1 Hari yang laluCara Menghindari Penipuan Jual Beli Online, Teliti dan Jangan Mudah Tergiur
Sekitar 1 Hari yang laluBicara Soal Pendidikan Bangsa, Ketua Muhammadiyah: Harus Kerja Keras
Sekitar 1 Hari yang laluAjari Anak Bahasa Inggris, Tak Sangka Aksen Ibu Ini Bikin Kagum dan Banjir Pujian
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Anggota Komisi III Sebut Kejaksaan Lebih Cantik dari Polisi & KPK
Sekitar 3 Jam yang laluViral Masuk Brimob karena Salah Pencet, Segini Gaji & Tunjangan Bakal Didapat
Sekitar 7 Jam yang laluIngin Ganti Blok Mesin Kendaraan, Ini Saran dari Iptu Benny Gak Bakalan Kena Tilang
Sekitar 9 Jam yang laluDengar Hafalan Quran Naja Kakinya Dicium Syekh Ali Jaber, Perwira Polisi Terkesima
Sekitar 10 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Minggu yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluDeretan Pelatih Asing di BRI Liga 1 2023 / 2024: Persaingan 14 Arsitek Impor untuk Jadi yang Terbaik
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami