Merdeka.com - Ungkapan air hujan membawa berkah rupanya dirasakan betul oleh seorang warga Dusun Tempursari, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bernama Sri Wahyuningsih. Selain bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari, air hujan yang ia pakai bisa turut memulihkan kondisi lingkungan.
Perempuan 55 tahun itu memang memiliki misi ingin mengenalkan fungsi air hujan yang penuh manfaat, termasuk di kesehatan. Dari situ, dirinya lantas mendirikan Sekolah Air Hujan Banyu Bening.
“Perlu memang bagaimana mengelola air hujan yang jatuh di lingkungan kita itu tidak meluber ke tempat lain, karena ini wilayah atas, air bisa turun ke daerah bawah sehingga banjir” kata Sri, saat ditemui Merdeka, Minggu (11/9) lalu.
©2022 Nurul Diva Kautsar/Merdeka.com
Sri mengatakan, melalui sekolah air hujan yang ia dirikan, masyarakat bisa ikut menjaga sirkulasi air yang jatuh ke bumi sehingga bisa termanfaatkan termasuk oleh anak cucu mendatang.
Salah satu yang disampaikan adalah gerakan menabung dan memanen air hujan, melalui penampungan torn, biopori atau sumur resapan.
“Ini bisa dilakukan melalui talang bisa juga biopori, jika lahan di rumah sempit. Kalau halamannya luas, bikin lah sumur resapan. Itu kalau kita mau jaga air tanah” kata Sri.
Sri sendiri mendirikan Sekolah Air Hujan Banyu Bening pada 2015 lalu, setelah di 2012 dirinya memiliki kesadaran akan fungsi air hujan. Pusatnya berada di Dusun Tempursari. Kegiatan sekolah tersebut terkait dengan manajemen air hujan, yang sudah mulai diikuti oleh beberapa masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement
Air hujan sendiri amat penting bagi Sri, dan komunitas Sekolah Air Hujan Banyu Bening. Upaya yang juga digerakkan oleh dirinya adalah bagaimana mengedukasi masyarakat agar air hujan bisa termanfaatkan sehingga membantu ketersediaan air saat kekeringan.
Pasalnya, seiring waktu berjalan, pertumbuhan penduduk semakin pesat, penggunaan air di bumi pun semakin meningkat. Hal ini yang kemudian memicu tindakan eksploitasi air tanah, hingga rentan mengikis keberadaannya.
“Masalahnya itu, masyarakat terbiasa instan, tinggal buka keran air lalu muncul. Hal ini memunculkan anggapan bahwa air masih tersedia dengan aman, padahal kondisinya kian mengkhawatirkan. Bisa dilihat juga dari banyaknya sumber air yang kering, terus pas kemarau sungai-sungai juga pada kering, itu karena yang kita ambil tidak dimasukkan lagi, belum lagi penggunanya kian banyak” katanya.
Sementara itu, misi lain yang dibawa oleh Sekolah Air Hujan Banyu Bening adalah 5 M yakni menampung, mengolah, meminum, menabung dan mandiri.
Konsep tersebut saling berkaitan, karena hujan yang turun di musim basah itu melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari sana masyarakat bisa mandiri, dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli air.
“Kenapa mengelola, agar air hujan bisa termanfaatkan, maka konsep yang kita bangun di masyarakat itu, ayo kita manfaatkan air hujan agar kita bisa berhenti mengeksploitasi air tanah. Nah sisa yang sudah digunakan untuk kebutuhan itu bisa juga dilakukan dengan nabung, untuk mengganti air yang selama ini kita pakai, di sekolah air hujan, konsep ini dikenal dengan 5 M” terangnya.
Advertisement
Ditambahkan Sri, selain bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Air hujan juga ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan.
Dirinya pun selama ini mengkonsumsi air dari hasil hujan yang ia tampung di kediamannya. Air-air tersebut kemudian diolah dengan mesin Gama Rain Filter, juga dengan penampungan yang bersih. Manfaatnya luar biasa, air tersebut ternyata bisa menyembuhkan sejumlah penyakit di tubuh lantaran air hujan merupakan zat dengan molekul yang super halus dan terjamin kemurniannya.
Berdasarkan penelitian dari komunitas tersebut, air hujan terbukti memiliki PH tinggi, dengan TDS yang rendah. Bahkan, saat hujan yang disertai petir air tersebut jauh lebih murni lagi.
Namun sebelum dikonsumsi, air hujan harus diolah dulu. Harus dipisahkan dulu dengan kadar asamnya. Caranya cukup gampang dan murah. Dari situ air tidak perlu dimasak lagi.
“Air hujan itu bisa dikonsumsi, dan soal dimasak itu karena untuk membunuh bakteri ecoli yang asalnya dari dalam tanah. Air hujan kan dari langit, adanya coliform. Di aturan permenkes tentang air minum, coliform ada batas maksimum 30 per bpm, kalau kita nampung dengan pola dan cara yang tepat, rata-rata hanya 3 sampai 5 coliform per bpm sehingga aman” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu Warga Sleman, Wartini (39) mengakui jika air hujan memiliki rasa yang jauh lebih segar dibanding air sumur yang sebelumnya ia olah dan konsumsi. Sehari-harinya, Wartini mengambil air dengan menggunakan galon ke kediaman Sri.
Manfaat air hujan lainnya yang ia rasakan adalah di kesehatannya. Sebelum mengkonsumsi air hujan, dirinya sempat menderita penyakit batuk selama satu bulan. Langkah medis hingga pengecekan lab sudah ia lakukan, namun masih nihil.
“Dulu saya mulai tertarik pas mulai ada ini, memanen air hujan. Dulu kan saya batuk selama satu bulan gitu, sudah dibawa ke dokter, sudah diperiksa ke lab kok gak sembuh-sembuh. Tapi setelah minum air hujan ini, alhamdulillah batuknya sembuh. Terus saya ngambil air dari sini terus, dan keluarga saya bilang air hujan itu lebih segar rasanya” tandas Wartini.
Advertisement
Masalah Kesehatan pada Anak Down Syndrome, Bagaimana Penanganannya?
Sekitar 11 Jam yang laluTol Fungsional Jogja-Solo Direncanakan Selesai Sebelum Lebaran, Ini Gunanya
Sekitar 12 Jam yang laluDiguyur Hujan Deras, Pria Ini Tetap Jualan Es di Pinggir Jalan sampai Basah Kuyup
Sekitar 13 Jam yang laluBaik Banget, Dosen Ini Janjikan Mahasiswa Nasi Kotak Jika Masuk Kelas
Sekitar 14 Jam yang laluMenikmati Ngabuburit di Kota Lama, Hiburan Murah Warga Semarang
Sekitar 15 Jam yang laluMengunjungi Wedangan Pendopo Kota Solo, Jadi Tempat Favorit Keluarga Jokowi
Sekitar 16 Jam yang lalu5 Potret Ulang Tahun Alyssa Daguise ke-25, Pamer Pacar Baru
Sekitar 17 Jam yang laluJadi Tempat Buang Sampah, Pria Asal Jogja Ini Sulap Selokan Kumuh Jadi Kolam Indah
Sekitar 19 Jam yang laluDikabarkan Pacaran dengan Rachel Florencia, Reza Arap Sebut Ada Sosok Lain
Sekitar 21 Jam yang laluPerang Sarung Terjadi di Berbagai Tempat, Ini 4 Faktanya
Sekitar 1 Hari yang laluPotret Ribuan Laron Serbu Jalanan di Magelang, Motor-Motor Terpeleset
Sekitar 1 Hari yang laluMengunjungi Pasar Sore Kauman, Wisata Kuliner Ramadan Favorit di Jogja
Sekitar 1 Hari yang laluWanita Ini Curhat Hidup di Jogja Sudah Tidak Aman, Komentar Polda DIY Jadi Sorotan
Sekitar 1 Hari yang laluSederet Kasus Polisi Nyambi jadi Calo Penerimaan Bintara Polri
Sekitar 14 Jam yang laluKasatlantas Polres Malang Diperiksa Usai Viral Pamer Barang Mewah
Sekitar 16 Jam yang laluKepercayaan Publik Meningkat, Polri Janji Terus Evaluasi Kinerja
Sekitar 17 Jam yang lalu5 Fakta Terbaru Kasus Kematian Bripka Arfan Saragih, Temukan Satu Orang Saksi
Sekitar 18 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 3 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 4 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluPrediksi Persita Vs Persija di BRI Liga 1: Tim Macan Kemayoran Terpincang-pincang
Sekitar 1 Jam yang laluBRI Liga 1: Hadapi Persita Minus 6 Pemain Inti, Persija Pantang Mundur
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami