Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelahiran S Bagio 3 Maret 1933, Pelawak Legendaris Indonesia

Kelahiran S Bagio 3 Maret 1933, Pelawak Legendaris Indonesia s bagio. istimewa

Merdeka.com - Indonesia pernah melahirkan para pelawak legendaris yang sampai saat ini karya-karyanya terus menginspirasi generasi setelahnya. Salah seorang pelawak legendaris yang pernah mengisi dunia hiburan Tanah Air adalah S Bagio. Komedian dan bintang film yang yang populer di era 70-an ini namanya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Bagio mengawali kariernya sebagai pelawak pada tahun 1950-an. Namanya mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia ketika bergabung dengan grup lawak daerah bersama temannya yang bernama Derajat. Namun, namanya semakin populer di Jakarta setelah memenangkan perlombaan lawak dengan Iskak dan Eddy Sud.

Tepat hari ini, 3 Maret pada 1933 silam, Bagio dilahirkan di Purwokerto. Saat usianya menginjak 12 tahun, ibunya meninggal dunia. Untuk menghibur diri sendiri, ia sering keluyuran lalu membentuk grup lawak. Lantas, seperti apa perjalanan hidup S Bagio?

Mengenal Sosok S Bagio

Bagio merupakan salah satu pelawak legendaris Indonesia. Pria kelahiran 3 Maret 1933 ini, sejak kecil sering ditinggal ayahnya, yang merupakan Asisten Wedana Sumbang, Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika usianya menginjak 12 tahun, ibunya meninggal.

Untuk mengusir rasa sepi ditinggal ibunya, Bagio menghibur diri dengan keluyuran. Bahkan saat masih duduk di bangku kelas VI sederajat, ia sudah bermain peran bersama salah seorang pelawak bernama Drajat. Sampai akhirnya, di Yogyakarta pula, Bagio berhasil memenangkan kejuaraan melawak, bersama Iskak dan Eddy Sud.

Setelah memenangkan kejuaraan tersebut, pada 1960 Bagio kemudian hijrah ke Jakarta. Bersama grup lawaknya, E.B.I, yang terdiri dari Eddy Sud, Bagio, dan Iskak, ia banyak menghibur masyarakat Indonesia dari panggung ke panggung.

Seiring berjalannya waktu, Bagio semakin dikenal oleh masyarakat luas. Gaya komedianya yang menggunakan bahasa Jawa berhasil membuat warga Yogya dan sekitarnya terhibur. Sampai akhirnya, ia menentukan jalan hidupnya, meski harus meninggalkan kuliahnya di FH UGM.

Perjalanan Karier S Bagio

s bagio

istimewa

Setelah memutuskan untuk putus kuliah, Bagio sempat bergabung dengan beberapa grup pelawak. Kelompok lawak yang awet dan akrab dengan Bagio justru Diran, Darto Helm, dan Sol Saleh, yang sejak 1983 memisahkan diri.

Selain itu, Bagio juga pernah membentuk grup ketoprak bernama Suryo Budoyo, yang menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini dipilih agar orang di luar pulau Jawa tetap bisa menikmatinya. Alhasil, nama Bagio semakin populer di telinga masyarakat Indonesia.

Tidak hanya aktif di panggung ketoprak dan dagelan, Bagio juga sempat beberapa kali main film. Biasanya, bersama Eddy Sud, ia memerankan tokoh yang kagetan dan latah. Beberapa judul film yang pernah ia bintangi, yaitu Mat Dower, Sang Guru, Darah Tinggi, Lompong Sagu, Si Djimat, dan masih banyak lagi.

Wafatnya S Bagio

Selama menjadi seorang pelawak dan pemain film, Bagio berhasil meraih berbagai macam penghargaan. Hal ini tidak lepas dari sikap jenaka yang dimilikinya sejak usia remaja. Gayanya yang ceplas-ceplos dan lucu, membuat pelawak satu ini disukai oleh semua kalangan, dari remaja hingga orang tua.

Beberapa penghargaan yang pernah diraih Bagio, yaitu Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1982. Bagio juga menerima penghargaan sebagai Best Indonesia Clown (Gold Gufo) pada 27 Maret 1982.

Sepanjang hidupnya, Bagio dikenal sebagai salah seorang pelawak yang cerdas. Keterampilannya dalam mengolah kata-kata sederhana menjadi hal lucu, membuatnya mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Tak heran jika pelawak satu ini ditempatkan sebagai seorang pelawak legendaris Tanah Air.

Tepat pada 29 Juli 1993, S Bagio meninggal dunia. Ia berpulang di usia 60 tahun dan meninggalkan 11 orang anak, puluhan karya film, dan gaya lawakannya. Meski telah tiada, tetapi karya-karyanya akan terus dikenang oleh para penggemarnya.

(mdk/jen)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Pesona Air Terjun Naisogop, Wisata Alam Tersembunyi di Pulau Samosir Penuh Legenda
Pesona Air Terjun Naisogop, Wisata Alam Tersembunyi di Pulau Samosir Penuh Legenda

Air Terjun Naisogop, wisata alam indah dan penuh legenda di Pulau Samosir.

Baca Selengkapnya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan

Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis
Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis

Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Soto Bebek Bu Heri Klaten, Kuliner Legendaris Peninggalan Leluhur sejak Tahun 1987
Mencicipi Soto Bebek Bu Heri Klaten, Kuliner Legendaris Peninggalan Leluhur sejak Tahun 1987

Soto ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman mbah buyut dari generasi saat ini

Baca Selengkapnya
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Soto Legendaris Khas Blora yang Jadi Langganan Para Pejabat, Harganya Terjangkau dan Punya Cita Rasa Khas
Mencicipi Soto Legendaris Khas Blora yang Jadi Langganan Para Pejabat, Harganya Terjangkau dan Punya Cita Rasa Khas

Soto Kletuk Pak Galo pertama kali buka pada tahun 1997. Setelah Pak Galo meninggal, usaha itu diteruskan oleh anaknya.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik Curug Cigangsa Sukabumi, Pernah Jadi Persembunyian Pejuang Kemerdekaan
Cerita Unik Curug Cigangsa Sukabumi, Pernah Jadi Persembunyian Pejuang Kemerdekaan

Selain asyik untuk bermain air, di sini juga apik untuk berswafoto hingga mengabadikan pemandangan yang indah.

Baca Selengkapnya