Kades di Cilacap Keluhkan Sulit Ajak Warga Taati Protokol Kesehatan, Ini Alasannya
Merdeka.com - Edukasi warga tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan ternyata masih jadi hal yang sulit dilakukan. Itulah yang diungkapkan oleh para kepala desa di Cilacap dalam acara “Rembug Desa” secara daring di Pendapa Kabupaten Cilacap pada Kamis (22/7). Terutama soal pentingnya memakai masker yang sesuai dengan standar kesehatan.
“Rata-rata warga merasa jenuh. Ada juga yang beralasan karena aktivitasnya di sawah jadi merasa bebas tidak pakai masker,” kata Mahruri, Kepala Desa Padangsari, Cilacap pada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Desa Karangtengah, Suhartono dan Kepala Desa Pesawahan, Wasito. Mereka mengatakan baru 50 persen warga taat prokes walaupun mereka sudah sering melakukan sosialisasi dan membagikan masker.Selain itu, apa lagi yang dikeluhkan para kepala desa di Cilacap dalam acara Rembug Desa itu?
Kesulitan Lain
©2021 Merdeka.com
Selain soal protokol kesehatan, para kades di Cilacap juga menyampaikan kesulitan-kesulitan lain yang mereka hadapi. Ada kepala desa yang mengadu soal kesulitannya menata pasar, minta izin membuka tempat wisata, hingga meminta vaksin dan meminta tambahan tenaga medis.
“Kami minta bantuan vaksin, Pak. Ada banyak warga kami yang ingin kerja di luar negeri. Syaratnya harus divaksin. Kami sudah menghubungi puskesmas tapi belum ada jawaban. Kami mohon agar ini dibantu, Pak,” kata Kepala Desa Karangturi, Misar.
Tanggapan Ganjar Pranowo
©2021 Pemprov Jateng
Mendengar berbagai keluhan itu, Ganjar langsung memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo beserta para jajarannya untuk menindaklanjuti. Bagi Ganjar, pandemi tidak bisa dilawan hanya dengan data yang ada di laporan pejabat, namun harus didahului dengan mendengarkan suara masyarakat di setiap level.
“Tolong Pak Yuli dicatat dan segera ditindaklanjuti ya. Itu dibantu warganya apakah dari vaksin atau tenaga kesehatan,” pinta Ganjar dikutip dari ANTARA pada Kamis (22/7).
Tahu Persis Kondisi di Lapangan
Berdasarkan rapat itu, Ganjar menilai para kades di Cilacap sudah mampu melaksanakan pendataan pasien, pemenuhan kebutuhan makan warga yang terdampak pandemi, serta pelaksanaan program Jogo Tonggo. Selain itu, dia juga mendapat laporan bahwa para kepala desa itu sudah bisa mengoptimalkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi COVID-19.
“Tadi saya tes, mereka paham berapa yang sakit, berapa ibu hamil, berapa yang risiko tinggi. Mereka tahu detil kondisi di lapangan dan datanya presisi. Maka nanti kalau ada bantuan-bantuan dari pemerintah termasuk obat dari TNI/Polri saya minta kades-kades itu diajak bicara,” pungkas Ganjar.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaUntuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaBerkelana dan menjelajah alam bebas memang menyenangkan namun juga bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan soal bagaimana menciptakan angka harapan hidup untuk masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaMemakai celana dalam merupakan kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak pria.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca Selengkapnya