Intip Keunikan Masjid Sememen di Kampung Kauman Solo, Punya Menara Mirip Sanggabuwana Keraton
Dilansir dari Surakarta.go.id, Masjid Sememen Kauman merupakan peninggalan dari Khotib Sememi. Ia merupakan tokoh penghulu agama bergelar Kanjeng Kiai Penghulu (KKP) Tafsir Anom.
Sesepuh Masjid Sememen, Mujtahid Arismiadi mengatakan bahwa Masjid Sememen dibangun pada tahun 1890. Pada awalnya bangunan ini hanya berupa langgar atau musala kecil. "Masjid ini dibangun untuk mewadahi kegiatan warga kampung kauman yang dikenal sebagai kampung santri," kata Mujtahid.
Pada awalnya, Masjid Sememen hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Sementara untuk perempuan mereka bersembahyang di pondok yang tak jauh dari masjid. "Tapi sekarang sudah jadi satu antara laki-laki dan perempuan, maka kita buatkan pemisah seperti ini," ungkap Mujtahid dikutip dari kanal YouTube Arai Arbintang. Tak jauh dari masjid tersebut, ada Pondok Pesantren Putri Islam NDM Kauman Surakarta. Biasanya jemaah putri berbaur dengan santri putri di Pondok Pesantren NDM saat salat jemaah.
berita untuk kamu.
Bangunan masjid memiliki arsitektur Indies Java Classic yang merupakan perpaduan antara Eropa dan Jawa. Selain itu, terdapat juga menara masjid yang berbentuk seperti menara panggung Sangga Buwana.
Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
Pada bagian depan, masjid ini memiliki pintu utama dengan empat daun pintu. Pintu tambahan lain terdapat di bagian samping kiri dan kanan yang masing-masing memiliki dua daun pintu.
Masjid Sememen tergolong masjid kecil karena tidak memiliki halaman. Namun terdapat teras atau serambi yang langsung berbatasan dengan jalan atau gang kecil yang menjadi akses masuk ke masjid tersebut.
- Shani Rasyid
Masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Baca SelengkapnyaMasjid Muhammad Cheng Hoo sendiri memiliki arsitektur yang sangat kental dengan nuansa Tionghoa. Bahkan beberapa ornamennya mirip Kelenteng.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangunan masjid masih tampak utuh walau sudah empat tahun terendam air
Baca SelengkapnyaStasiun yang dibangun pada masa perang ini punya arsitektur khusus. Ada terowongan baja tahan ledakan bom.
Baca SelengkapnyaKondisinya sangat memprihatinkan terdampak kemarau panjang. Seperti apa penampakannya saat ini?
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto berangkatkan ratusan staf Mabesad. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaS mengakui panik usai menabrak korban. Saat itu pelaku gugup sehingga tidak membantu korban yang ditabraknya.
Baca SelengkapnyaAdanya aliran sesat pria yang mengaku Imam Mahadi itu disampaikan dari Sekretaris MUI Kabupaten Kampar Ustaz Syamsiatir.
Baca Selengkapnya