9 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan Ginjal, Perlu Diketahui

Merdeka.com - Seperti diketahui, ginjal merupakan salah satu organ dalam yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Ginjal adalah organ yang berbentuk seperti kacang merah, bekerja menyaring darah, mengolah dan mengeluarkan sampah dan kotoran melalui urin, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral serta menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Tanpa ginjal, tentu sampah, bahkan racun dalam tubuh tidak dapat keluar, menumpuk dan memicu berbagai masalah kesehatan. Bukan hanya itu, tanpa ginjal beberapa sistem kerja tubuh juga tidak dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga organ ginjal tetap sehat sehingga dapat bekerja dengan baik dan optimal.

Menjaga kesehatan ginjal, bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya yaitu dengan menghindari konsumsi makanan yang buruk untuk ginjal. Jenis makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal ini meliputi minuman soda, makanan kaleng, daging olahan, hingga makanan instan.

Tidak hanya itu, beberapa makanan alami lain seperti jenis buah tertentu, susu, dan roti gandum ternyata juga perlu dihindari. Sebenarnya beberapa jenis makanan alami ini tidak begitu masalah jika dikonsumsi oleh Anda yang memiliki kondisi sehat dan normal. Namun, bagi orang yang mengalami gangguan batu ginjal, beberapa makanan ini dapat memberikan efek buruk.

Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum beberapa jenis makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal, perlu diketahui.

Makanan Buruk untuk Ginjal: Minuman Soda, Makanan Kaleng, Daging Olahan

Jenis makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal yang pertama adalah minuman soda. Selain mengandung kalori dan gula tinggi, minuman soda khususnya soda berwarna gelap, mengandung zat aditif fosfor. Dalam hal ini, banyak produsen makanan dan minuman menambahkan fosfor selama pemrosesan untuk meningkatkan rasa, memperpanjang umur simpan, dan mencegah perubahan warna.

©Shutterstock.com/somchai rakin

Tubuh cenderung menyerap fosfor tambahan lebih banyak daripada fosfor yang terdapat pada jenis makanan alami, baik hewani maupun nabati. Pada minuman soda berwarna gelap. diyakini mengandung 50-100 mg dalam porsi 200 ml. Kandungan ini dapat memberikan efek buruk pada ginjal, terlebih bagi penderita batu ginjal.

Jenis makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal berikutnya adalah makanan kaleng. Perlu diketahui, sebagian besar makanan kaleng mengandung natrium dalam jumlah tinggi, karena garam ditambahkan sebagai pengawet untuk meningkatkan masa simpannya.

Banyaknya kandungan natrium di dalam makanan kaleng, tak heran jika dokter menyarankan bagi orang penderita penyakit ginjal untuk menghindari konsumsi tersebut. Anda perlu berhati-hati, karena sebagian makanan kaleng tidak menyantumkan keterangan jumlah natrium di dalamnya. Untuk mencegah risiko, maka hindari konsumsi makanan kaleng.

Daging olahan juga termasuk salah satu makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal. Daging olahan telah lama dikaitkan dengan penyakit kronis dan umumnya dianggap tidak sehat karena kandungan pengawet yang terdapat di dalamnya.

Daging olahan biasanya mengandung banyak garam, sebagian besar untuk meningkatkan dan mempertahankan rasa. Makanan yang banyak mengandung pengawet dan garam memang seharusnya dihindari, terutama untuk menjaga ginjal tetap sehat.

Makanan Buruk untuk Ginjal: Alpukat, Pisang, Jeruk

Makanan buruk untuk kesehatan ginjal selanjutnya adalah alpukat. Alpukat memang jenis buah yang memiliki banyak kandungan nutrisi penting, seperti serat, antioksidan, hingga lemak sehat. Meskipun begitu, bagi penderita penyakit ginjal disarankan untuk menghndari konsumsi buah yang satu ini.

Alasannya, karena alpukat tinggi kandungan potasium, yang diketahui dapat memberikan efek buruk jika dikonsumsi berlebihan. Namun, bagi para penderita penyakit ginjal masih dapat memasukkan alpukat dalam makanan sehari-hari, selama membatasi porsi konsumsinya.

thingsbike.com

Pisang juga termasuk salah satu makanan buruk untuk kesehatan ginjal. Tak jauh berbeda seperti alpukat, pisang adalah buah dengan kandungan potasium yang tinggi. Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 422 mg potasium.

Bagi penderita penyakit ginjal yang telah diinstruksikan untuk membatasi asupan kalium, maka perlu mengurangi konsumsi pisang. Jika ingin mengonsumsi pisang, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter berapa ukuran porsi yang aman untuk dikonsumsi.

Makanan buruk untuk kesehatan ginjal yang perlu diperhatikan selanjutnya yaitu jeruk. Jeruk memang kaya akan kandungan vitamin C dan antioksidan, namun sayangnya buah berwarna cerah ini juga tinggi akan kandungan potasium.

Satu jeruk besar (184 gram) menyediakan 333 mg kalium. Selain itu, ada 473 mg potasium dalam 1 cangkir (240 ml) jus jeruk. Mengingat kandungan potasium yang tinggi, Anda perlu membatasi konsumsi jeruk jika termasuk salah satu pasien dengan keluhan penyakit ginjal.

Makanan Buruk untuk Ginjal: Roti Gandum, Beras Merah, Susu

Makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal juga termasuk roti gandum. Dalam diet sehat, roti gandum utuh termasuk jenis makanan yang sering direkomendasikan. Jenis roti ini diketahui memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dan lebih bergizi daripada roti putih.

Namun, bagi penderita penyakit ginjal, dokter justru merekomendasi konsumsi roti putih daripada roti gandum utuh. Ini tidak lain karena roti gandum memiliki kandungan fosfor dan kalium yang tinggi. Mengingat, penderita penyakit ginjal perlu membatasi makanan yang memiliki dua kandungan ini.

Beras merah juga perlu dihindari jika ingin menjaga kesehatan ginjal lebih baik. Seperti roti gandum utuh, beras merah adalah gandum utuh yang memiliki kandungan kalium dan fosfor lebih tinggi daripada nasi putih.

©Pixabay/EzBom

Satu cangkir nasi merah matang mengandung 150 mg fosfor dan 154 mg potasium, sedangkan 1 cangkir nasi putih matang hanya mengandung 69 mg fosfor dan 54 mg potasium. Untuk mencegah risiko kondisi yang lebih buruk, bagi penderita penyakit ginjal lebih disarankan pada konsumsi nasi putih daripada nasi merah.

Terakhir, jenis makanan yang buruk untuk kesehatan ginjal adalah susu. Sama seperti beberapa jenis makanan yang telah disebutkan, susu mempunyai kandungan fosfor dan kalium alami yang cukup tinggi. Misalnya, 1 cangkir (240 ml) susu murni menyediakan 222 mg fosfor dan 349 mg kalium.

Ketika mengonsumsi terlalu banyak produk susu, terlebih jika dikombinasikan dengan makanan kaya fosfor lainnya, ini dapat merusak kesehatan tulang, serta memberikan efek buruk pada penderita penyakit ginjal.

Khususnya, bagi orang yang mengalami kondisi ginjal rusak, terlalu banyak konsumsi fosfor dapat menyebabkan penumpukan fosfor dalam darah, yang dapat menarik kalsium dari tulang. Hal ini dapat membuat tulang menjadi tipis dan lemah dari waktu ke waktu dan meningkatkan risiko patah atau patah tulang.