35 Kata-Kata Bijak Percy Bysshe Shelley, Romantis dan Penuh Makna

Merdeka.com - Percy Bysshe Shelley merupakan salah seorang penyair asal Inggris yang berpengaruh di dunia. Dikenal sebagai penyair romantis, Shelley banyak melahirkan karya-karya puisi cinta yang indah dan menyentuh hati. Tak heran jika penyair satu ini kerap dijadikan inspirasi bagi generasi setelahnya.

Sepanjang hidupnya, penyair kelahiran 4 Agustus 1792 ini telah melahirkan karya-karya fenomenal. Beberapa karya bukunya yang terkenal, yaitu Ozymandias (1818), Adonais (1821), Ode to the West Wind (1820), dan masih banyak lagi.

Dalam karya-karyanya, banyak ditemukan kata-kata bijak dan indah yang mampu dijadikan motivasi untuk kehidupan sehari-hari. Berikut kata-kata bijak Percy Bysshe Shelley yang dilansir dari Good Reads:

Kata-Kata Bijak Percy Bysshe Shelley yang Indah

Shutterstock/EpicStockMedia

1. Janganlah takut menghadapi masa depan, jangan pula menangis untuk masa lalumu.

2. Cinta adalah hasrat untuk bersama, bukan perasaan semata, tapi diri kita seutuhnya.

3. Penyair adalah legislator yang tidak diakui di dunia.

4. Semakin banyak kita belajar semakin kita menemukan ketidaktahuan kita.

5. Tidak ada di dunia ini yang sendiri. Segala sesuatu menurut hukum ilahi dalam satu sama lain sedang berbaur. Kenapa aku tidak denganmu?

6. O, angin, jika musim dingin tiba, dapatkah musim semi jauh tertinggal?

7. Jika Musim Dingin tiba, dapatkah Musim Semi berada jauh di belakang?

8. Satu kata pun bisa menjadi percikan pikiran yang tak terpisahkan.

9. Tawa kita yang tulus dengan rasa sakit sudah penuh.

10. Puisi adalah catatan saat-saat terbaik dan bahagia dari pikiran yang paling bahagia dan terbaik.

Kata-Kata Bijak Percy Bysshe Shelley yang Penuh Makna Mendalam

azquotes.com

11. Orang kaya menjadi lebih kaya, dan orang miskin menjadi lebih miskin; dan kapal negara didorong antara Scylla dan Charybdis anarki dan despotisme.

12. Aku bangkit dari mimpi-mimpimu kepadamu. Pada tidur manis pertama di malam hari, ketika angin berhembus rendah, dan bintang-bintang bersinar terang.

13. Lebih buruk dari tangan berdarah adalah hati yang keras.

14. Cinta layu di bawah batasan: intinya adalah kebebasan: ia tidak cocok dengan kepatuhan, kecemburuan, atau ketakutan.

15. Jauh, jauh, dari manusia dan kota-kota, Ke hutan liar dan turun, - Ke padang gurun yang sunyi, Di mana jiwa tidak perlu menekan musiknya.

16. Saya telah mabuk dalam sukacita, Dan saya tidak akan merasakan anggur lain malam ini.

17. Bangkitlah seperti Singa setelah tidur Dalam jumlah yang tak terkalahkan - Kocoklah rantaimu ke bumi seperti embun Yang telah tertidur di atasmu. Kamu banyak - mereka sedikit.

18. Nasib, Waktu, Kesempatan, Peluang, dan Perubahan? Semua ini tunduk pada kasih yang kekal.

19. Hidup mungkin berubah, tetapi mungkin tidak terbang; Harapan bisa hilang, tetapi tidak bisa mati; Kebenaran terselubung, tetapi tetap saja terbakar; Cinta jijik, - tetapi itu kembali!

20. Bernyanyilah lagi, dengan suara kasihmu mengungkapkan. Nada dunia yang jauh dari dunia kita, di mana musik, cahaya bulan, dan perasaan adalah satu.

Kata-Kata Bijak Percy Bysshe Shelley tentang Kehidupan

21. Pemerintahan itu jahat; hanya kesembronoan dan sifat buruk manusia yang menjadikannya kejahatan yang perlu. Ketika semua orang baik dan bijaksana, pemerintah dengan sendirinya akan membusuk.

22. Ketiadaan mungkin bertahan tetapi merupakan hal yang tidak tetap.

23. Menjadi mahakuasa tetapi tidak memiliki teman berarti memerintah.

24. Hanya alam yang tahu bagaimana memberikan hukuman yang pantas untuk kesalahan itu.

25. Kekuasaan, seperti penyakit sampar yang mematikan, mencemari apa pun yang disentuhnya.

26. Mereka yang tidak mencintai sesama mereka menjalani hidup yang tidak berbuah, dan mempersiapkan usia tua mereka sebuah kuburan yang menyedihkan.

27. Takut bukan untuk masa depan, menangis bukan untuk masa lalu.

28. Kesenangan dalam kesedihan lebih manis dari pada kesenangan itu sendiri.

29. Makanan penyair adalah cinta dan ketenaran.

30. Menjadi mahakuasa tanpa teman berarti memerintah.

31. Di manakah cinta, keindahan dan kebenaran yang kita cari.

32. Keteguhan pada dirinya sendiri tidak memiliki kebajikan, terlepas dari kesenangan yang diberikannya, dan mengambil bagian dari semangat keburukan sementara secara proporsional karena ia menanggung cacat moral yang sangat besar dalam objek pilihannya yang tidak bijaksana.

33. Puisi mengangkat tabir dari keindahan dunia yang tersembunyi, dan membuat benda-benda yang akrab menjadi seolah-olah mereka tidak terbiasa.

34. Puisi adalah catatan saat-saat terbaik dan paling bahagia dari pikiran yang paling bahagia dan terbaik.

35. Bagi cinta, keindahan dan kesenangan tak ada kematian ataupun perubahan.