Merdeka.com - Abdullah Gymnastiar atau yang akrab dipanggil Aa' Gym merupakan seorang pendakwah yang populer di Indonesia. Selain pendakwah, Aa' Gym juga dikenal sebagai seorang penyanyi, penulis buku, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid. Beliau menjadi salah satu pendakwah yang sangat dekat dengan semua kalangan.

Pendakwah kelahiran Bandung, 29 Januari 1962 ini dikenal sebagai seorang pendakwah yang humoris. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai pendakwah yang mengajarkan Muslim dalam pengendalian diri, nurani, toleransi dan keteguhan iman. Tak heran, jika pendakwah satu ini digemari ibu-ibu rumah tangga berkat ajaran agama yang mudah dicerna dan menyenangkan.

Aa' Gym mulai berdakwah di TV Nasional sejak 2000. Pada saat itu, dia mulai mengisi acara rutin dalam program Hikmah Fajar di RCTI. Satu tahun kemudian, di bawah Hikmah Fajar, Aa' Gym memiliki program mandiri bertajuk Manajemen Qolbu. Ketika berdakwah, beliau kerap memberi nasihat kepada para jamaah yang menyejukkan hati.

Berikut kata-kata Abdullah Gymnastiar yang merdeka.com lansir dari Jagokata, Senin (17/8/2020).

Kata-kata Mutiara Abdullah Gymnastiar yang Penuh Makna

Merdeka.com

1. Jangan berlebihan dalam menilai kekurangan diri, karena itu akan menyebabkan timbul rasa minder, dan juga kufur atas nikmat-nikmat karunianya telah diberikan.

2. Iya sekarang kita masih bisa melihat, tapi sesaat kemudian bisa juga buta alias gelap gulita. Iya sekarang kita masih gagah atau seksi, tapi sekejap kemudian bisa juga lumpuh, lunglai tak berdaya, maka wajib mensyukuri karunianya.

3. Ciri-ciri orang ikhlas dia selalu bersemangat dalam hal kebaikan tanpa memperdulikan penilaian orang lain. Sahabatku! Kendalikan keinginan duniawi dan perbanyaklah mensyukuri atas karunianya."

4. Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Doa yang baik adalah doa yang menjadikan seseorang lebih baik dalam hidupnya.

5. Sebuah Pujian orang yang datang kepada kita sebenarnya adalah prasangka orang lain kepada kita, kita tidak boleh larut dalam prasangka orang, justru kita harus serius mengenal diri kita sendiri, ini hal penting saudaraku, mengapa? Karena kita tidak bisa mencapai derajat kedudukan di sisi Allah hanya dengan pujian manusia tetapi kita akan mencapai derajat kedudukan di sisi Allah dengan keikhlasan.

6. Kemampuan merasakan nikmat sabar tergantung sejauh mana keimanan kita terhadap takdir yang Allah tetapkan.

7. Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar.

8. Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi itu semua sesungguhnya adalah bencana.

9. Sahabatku, jangan sia-siakan kebersamaan dengan orang tua, keluarga, dan sahabat - sahabat kita. Bisa jadi itu adalah waktu terakhir.

10. Semua kembali kepada Allah, hati tenang karena mengingat Allah.

Kata-kata Mutiara Abdullah Gymnastiar yang Inspiratif

Kapanlagi.com

11. Salah satu sebab kita tidak bahagia dalam hidup adalah karena ketidaksiapan menghadapi kenyataan, padahal ketetapan Allah pasti baik.

12. Sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong lainnya, begitupun bohong selanjutnya, maka jadilah pembohong yang tak tahu lagi mana yang benar.

13. Setiap ketidakjujuran akan membuat diri ini selalu terancam. Hidup jujur, tulus, berani tampil apa adanya membuat hidup ringan dan bahagia.

14. Semakin sedikit dosa dan aib yang ada, semakin ringan dan merdeka hidup ini. Tak takut ada yang terbongkar. Maka jagalah diri senantiasa.

15. Semakin banyak keinginan, semakin diperbudak. Inginlah selalu taat kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita.

16. Yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyakmengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.

17. Boleh jadi Allah mengabulkan harapan kita dengan tak memberi apa yang kita inginkan karena Dia Maha Tahu bahaya yang akan menimpa di balik keinginan kita.

18. Semakin ingin menunjukan diri kita agar diakui, dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin, dan biasanya makin tak disukai.

19. Semakin sedikit dosa dan aib yang ada, semakin ringan dan merdeka hidup ini. Tak takut ada yang terbongkar. Maka jagalah diri senantiasa.

20. Sebuah musibah akan menjadi kenikmatan jika kita berhasil menyikapinya dengan syukur, sabar dan tawakal serta mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian.