Merdeka.com - Joko Pinurbo merupakan salah satu penyair terkenal di Indonesia. Pria yang akrab disapa Jokpin ini telah menghasilkan puluhan karya puisi yang fenomenal. Jokpin dikenal sebagai penyair yang unik karena puisi-puisinya yang menggelitik, namun tetap terdengar indah dan romantis.
Pria kelahiran Sukabumi, 11 Mei 1962 ini menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Sanata Dharma, Yogyakarta. Sejak kecil, Jokpin sudah dikenal sangat hobi membaca. Beliau mulai gemar membaca puisi karya-karya Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohamad ketika berusia 15 tahun.
Jokpin semakin dikenal publik ketika melahirkan kumpulan puisi berjudul Celana (1999). Karya ini menggabungkan unsur humor, narasi, dan ironi yang berhasil menarik perhatian berbagai kalangan. Melalui kumpulan puisi ini Jokpin mendapatkan penghargaan Sastra Lontar pada 2011.
Puluhan karyanya yang menggelitik dan romantis, menjadikan puisi Jokpin sangat digemari kawula muda. Tak heran, jika sosok penyair sederhana ini memiliki banyak penggemar dari kalangan milenial. Berikut kata-kata mutiara Joko Pinurbo yang inspiratif dan penuh makna.
1. Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
2. Kupetik pipinya yang ranum, ku minum dukanya yang belum: Kekasihku, senja dan sendu telah diawetkan dalam kristal matamu.
3. Sebagian rambutku sudah jadi rambut salju. Jangan sedih. Aku belum lupa cara berbahagia. Dompet boleh padam, rezeki tetap menyala.
4. Uang, berilah aku rumah yang murah saja, yang cukup nyaman buat berteduh senja-senjaku, yang jendelanya hijau menganga seperti jendela mataku.
5. Tuhan yang merdu, terimalah kicau burung dalam kepalaku.
6. Malam sudah lunglai, pagi sebentar lagi sampai, tapi kau tahan menyanyi dan bergoyang terus di celah-celah sajakmu.
7. Selamat datang. Saya sudah menyiapkan semua yang akan saudara rampas dan musnahkan: kata-kata, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak saya miliki.
8. Selamat ulang tahun, buku. Anggap saja aku kekasih atau pacar naasmu. Panjang umur, cetak-ulang selalu!
9. Kereta sudah siap. Para pelayat berjejal di dalam gerbong sambil melambai-lambaikan bendera. "Perempuan, ikutlah bersama kami. Kita akan pergi menyambut revolusi."
10. Tengah malam pemulung kecil itu datang
memungut barang-barang yang berserakan
di lantai rumah: onggokan sepi, pecahan bulan, bangkai celana, bekas nasib, kepingan mimpi.
Advertisement
11. Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk atau kepada saya. Siapakah saya? Saya adalah Kata.
12. Dengan atau tanpa celana, saya akan tetap menulis puisi.
13. Selamat ulang tahun, buku. Makin lama kau makin kaya saja. Tambah cerdas pula. Aku saja yang tambah parah dan sekarang mulai pelupa.
14. Sesungguhnya kita ini penggemar dangdut. Kita suka menggoyang-goyang memabuk-mabukkan kata memburu dang dang dang dan ah susah benar mencapai dut.
15. Sesekali ia bercanda juga: "Jaman susah begini, siapa suruh jadi penyair? Sudah hampir pagi masih juga sibuk melamun. Lebih enak jadi teman penyair."
16. Tinggallah malam yang redam, langit yang diam. Tinggallah air mata yang menetes pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.
17. Maaf, aku tidak bisa kasih hadiah apa-apa selain sejumlah ralat dan catatan kaki yang aku tak tahu akan ku taruh atau kusisipkan di mana. Sebab kau sudah pintar membaca dan meralat dirimu sendiri.
18. Si kecil yang suka makan es krim itu sudah besar dan perawan, sudah tidak pemalu dan ingusan.
19. Malam heboh sekali. Orang-orang mulai resah menunggu kereta.
20. Kau bahkan sudah tidak seperti dulu ketika aku berdarah-darah menuliskanmu. Dan aku agak curiga jangan-jangan kau (pura-pura) pangling dengan saya.
©2019 Merdeka.com
21. Para pejoget dangdut sudah tumbang dan terkulai satu demi satu kemudian tertidur di baris-baris sajakmu.
22. Kau penyair ya? Kutahu itu dari kepalamu yang botak dan licin seperti semangka.
23. Kau tergoda dan ingin lebih lama terpana ketika matanya mengerjap dan bulan muncrat di atas rambutnya yang hitam pekat.
24. Sebab kata-kata sudah besar, sudah selesai studi, dan mereka harus pergi cari kerja sendiri.
25. Kau tampak sempoyongan, tapi kau bilang: “Aku tidak mabuk.” Mungkin aku harus lebih sabar menemanimu.
Advertisement
Peristiwa 17 Agustus: Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sekitar 6 Jam yang lalu30 Kata-kata Mutiara Tan Malaka, Penuh Makna dan Perjuangan
Sekitar 18 Jam yang laluCara Memasak Seblak Pedas Berbagai Bahan, Berikut Resepnya
Sekitar 18 Jam yang laluResep Bubur Sumsum Merah Putih, Camilan Manis Mudah Dibuat
Sekitar 19 Jam yang laluMakanan Sehat untuk Prediabetes, Bantu Turunkan Risiko
Sekitar 19 Jam yang laluAntusias, Begini Serunya Komunitas Difabel di Blora Ikuti Lomba HUT RI
Sekitar 21 Jam yang laluMembatalkan Puasa saat Tidak Sahur, Pahami Hukumnya
Sekitar 21 Jam yang lalu7 Adab Makan dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu
Sekitar 22 Jam yang laluNiat Sholat Sepertiga Malam, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya
Sekitar 1 Hari yang laluDoa Tobat dan Berbagai Amalannya, Perlu Diketahui
Sekitar 1 Hari yang laluCara Masak Kerang yang Enak dan Lezat, Mudah Dibuat
Sekitar 1 Hari yang laluDoa Rutin Setelah Sholat Dhuha Lengkap Arab Latin dan Keutamaannya
Sekitar 1 Hari yang laluResep Menchi Katsu Gurih dan Renyah, Menu Lezat Mudah Dibuat
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Cara Bikin Pie Susu Teflon yang Enak dan Lezat, Praktis Sesuai Selera
Sekitar 1 Hari yang lalu117 Polisi di Sumsel Ditilang, Ada yang Terobos Rambu hingga Pakai Knalpot Bising
Sekitar 16 Jam yang laluSepi Job, Persatuan Dukun Laporkan Pesulap Merah, Ini kata Brigjen Pol Krishna Murti
Sekitar 1 Hari yang laluKabar Terbaru Polwan Cantik Nina Oktoviana, Raih Penghargaan Tertinggi PBB di Afrika
Sekitar 1 Hari yang laluPolisi Baik Cari Orang di Jalan yang Hafal Teks Proklamasi, Ending-nya Tak Terduga
Sekitar 1 Hari yang laluHasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diumumkan Pekan Depan
Sekitar 3 Jam yang laluPujian Terakhir Istri Ferdy Sambo ke Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluDesak Kasus Brigadir J Dituntaskan, Mahasiswa Jambi Bakar 770 Batang Lilin
Sekitar 13 Jam yang laluDeolipa Yumara Laporkan Pengacara Baru Bharada E ke Polres Jaksel, Ini Alasannya
Sekitar 13 Jam yang laluReaksi Pengacara Baru Bharada E Dilaporkan Deolipa Terkait Pencemaran Nama Baik
Sekitar 19 Menit yang laluHasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Diumumkan Pekan Depan
Sekitar 3 Jam yang laluPujian Terakhir Istri Ferdy Sambo ke Brigadir J
Sekitar 7 Jam yang laluDesak Kasus Brigadir J Dituntaskan, Mahasiswa Jambi Bakar 770 Batang Lilin
Sekitar 13 Jam yang laluReaksi Pengacara Baru Bharada E Dilaporkan Deolipa Terkait Pencemaran Nama Baik
Sekitar 19 Menit yang laluDeolipa Yumara Laporkan Pengacara Baru Bharada E ke Polres Jaksel, Ini Alasannya
Sekitar 13 Jam yang lalu7 September, PN Jaksel Gelar Sidang Perdana Gugatan Rp15 T Deolipa ke Kapolri
Sekitar 16 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 2 Hari yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 3 Minggu yang laluKesigapan Hadapi Bola Mati Masih Jadi Kelemahan Persebaya di BRI Liga 1
Sekitar 1 Jam yang lalu3 Gol Terbaik Pekan Keempat BRI Liga 1: Proses yang Berkelas, Berbuah Gol yang Luar Biasa!
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami