Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jan Peter Balkenende

Profil Jan Peter Balkenende | Merdeka.com

Jan Peter Balkenende lahir pada 7 mei 1956 dan menjadi Perdana Menteri Belanda pada 22 Juli 2002. Ia memulai karirnya sebagai staf research institute of the Christen Democratisch Appèl (CDA) party dan sebagai anggota dewan kota di Amstelveen.  Ia kemudian menjadi special professor pada “Christian-Social Thinking” di Free University of Amsterdam.

Balkenende pertama kali memasuki  parlemen Belanda pada 19 Mei 1998, sementara saat itu CDA menjadi oposisi. Ia menjadi juru bicara keuangan CDA dan juga terlibat dalam urusan sosial, keadilan, dan urusan internal. Dalam peran ini ia menganjurkan pengurangan hutang substasional  nasional dan menyuarakan keuangan publik.

Balkenende terpilih menjadi Chairman dari parlemen CDA pada 1 oktober 2001, menggantikan Jaap de Hoop Scheffer. Pada 3 November 2001,ia ditunjuk menjadi lijsttrekker ( On 3 November 2001 he was appointed lijsttrekker (kepala daftar kandidat) CDA pada pemilu perlemen di  bulan Mei 2002. Pemilu ini menjadi bersejarah ketika populis sayap kanan Pim Fortuyn tertembak mati , dan kampanye pemilu dihentikan. Hasil dari pemilu dikembalikan pada posisi CDA sebelumnya sebagai partai politik terbesar di parlemen.

Pada 4 Juli 2002, Ratu Beatrix meminta Belkenande untuk membentuk pemerintahan baru, dengan pengunduran diri Perdana Menteri Wim Kok.
Pemerintahan pertama Balkenende (termasuk Partai LPF dan politikus Pim Fortuyn yang terbunuh) jatuh hanya dalam 86 hari dikarenakan terjadi pertikaian di LPF yang membuat pemerintah terpuruk. Setelah pemilihan awal tahun 2003, Balkenende membentuk kabinet kedua dengan conservative liberal  VVD  dan progressive liberal D66. Kebijakan Balkenende berpusat pada reformasi pelayanan publik Belanda, mengurangi kejahatan, kebijakan imigrasi yang sulit dan pemotongan pengeluaran publik yang sangat besar. Langkah-langkah ini menimbulkan kemarahan masyarakat dan hasil buruk dalam pengumpulan jajak pendapat untuk partai CDA. Meskipun demikian, partainya tetap delegasi Belanda terbesar di Parlemen Eropa setelah pemilihan Eropa.
Saat ini, Balkenende menatap bersama istri dan anaknya di Capeele aan den Ijssel. Ia menyewa apartemen di The Hague yang menyebabkan perselisihan politik karena menyedot anggaran pemerintahan Belanda sebesar 9.000 Euro per bulan,  saat rumah tugasnya sedang direnovasi. Hanya beberapa bulan setelah Balkenande tinggal, api meluluhlantakkan lantai pertama rumah tinggalnya, dan memaksa Balkenende untuk mencari tempat tinggal yang baru.

Riset dan Analisa oleh Siwi P. Rahayu

Profil

  • Nama Lengkap

    Jan Peter Balkenende Ph.D

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Kristen

  • Tempat Lahir

    Biezelinge, Zeeland, Netherlands

  • Tanggal Lahir

    1956-05-07

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

    Netherlands

  • Ibu

    Thona Johanna Sandee

  • Ayah

    Jan Pieter Balkenende

  • Istri

    Bianca Hoogendijk

  • Biografi

    Jan Peter Balkenende lahir pada 7 mei 1956 dan menjadi Perdana Menteri Belanda pada 22 Juli 2002. Ia memulai karirnya sebagai staf research institute of the Christen Democratisch Appèl (CDA) party dan sebagai anggota dewan kota di Amstelveen.  Ia kemudian menjadi special professor pada “Christian-Social Thinking” di Free University of Amsterdam.

    Balkenende pertama kali memasuki  parlemen Belanda pada 19 Mei 1998, sementara saat itu CDA menjadi oposisi. Ia menjadi juru bicara keuangan CDA dan juga terlibat dalam urusan sosial, keadilan, dan urusan internal. Dalam peran ini ia menganjurkan pengurangan hutang substasional  nasional dan menyuarakan keuangan publik.

    Balkenende terpilih menjadi Chairman dari parlemen CDA pada 1 oktober 2001, menggantikan Jaap de Hoop Scheffer. Pada 3 November 2001,ia ditunjuk menjadi lijsttrekker ( On 3 November 2001 he was appointed lijsttrekker (kepala daftar kandidat) CDA pada pemilu perlemen di  bulan Mei 2002. Pemilu ini menjadi bersejarah ketika populis sayap kanan Pim Fortuyn tertembak mati , dan kampanye pemilu dihentikan. Hasil dari pemilu dikembalikan pada posisi CDA sebelumnya sebagai partai politik terbesar di parlemen.

    Pada 4 Juli 2002, Ratu Beatrix meminta Belkenande untuk membentuk pemerintahan baru, dengan pengunduran diri Perdana Menteri Wim Kok.
    Pemerintahan pertama Balkenende (termasuk Partai LPF dan politikus Pim Fortuyn yang terbunuh) jatuh hanya dalam 86 hari dikarenakan terjadi pertikaian di LPF yang membuat pemerintah terpuruk. Setelah pemilihan awal tahun 2003, Balkenende membentuk kabinet kedua dengan conservative liberal  VVD  dan progressive liberal D66. Kebijakan Balkenende berpusat pada reformasi pelayanan publik Belanda, mengurangi kejahatan, kebijakan imigrasi yang sulit dan pemotongan pengeluaran publik yang sangat besar. Langkah-langkah ini menimbulkan kemarahan masyarakat dan hasil buruk dalam pengumpulan jajak pendapat untuk partai CDA. Meskipun demikian, partainya tetap delegasi Belanda terbesar di Parlemen Eropa setelah pemilihan Eropa.
    Saat ini, Balkenende menatap bersama istri dan anaknya di Capeele aan den Ijssel. Ia menyewa apartemen di The Hague yang menyebabkan perselisihan politik karena menyedot anggaran pemerintahan Belanda sebesar 9.000 Euro per bulan,  saat rumah tugasnya sedang direnovasi. Hanya beberapa bulan setelah Balkenande tinggal, api meluluhlantakkan lantai pertama rumah tinggalnya, dan memaksa Balkenende untuk mencari tempat tinggal yang baru.

    Riset dan Analisa oleh Siwi P. Rahayu

  • Pendidikan

    • Free University of Amsterdam

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya