Wagub DKI : Risiko Tinggi Penularan Covid-19 Ada di Pasar
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, risiko tinggi penularan Covid-19 ada di pasar. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh pedagang dan pengunjung menaati segala protokol kesehatan. Termasuk ketertiban pedagang untuk membuka tokonya sesuai ketentuan ganjil genap.
"Jadi memang yang masyarakat kita di pasar ini yang paling rentan terjadinya penularan inilah puncak dari semua yang kita khawatirkan jujur ada di pasar, bukan di rumah ibadah, bukan di perkantoran, bukan di mall, tapi di pasar yang paling rawan," katanya, Rabu (10/6).
Politikus Gerindra itu meminta pengelola pasar untuk senantiasa menyediakan sarana dan prasarana sanitasi seperti sabun untuk mencuci tangan, wastafel, air mengalir, cairan antiseptik atau disinfektan dan alat pengukur suhu tubuh.
Pemprov DKI, imbuh Riza, tidak kurang-kurangnya mengingatkan di setiap kesempatan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan jika beraktivitas di luar rumah.
"Kita terus melakukan sosialisasi," tutupnya.
Penerapan jaga jarak fisik sejatinya terwujud di tempat-tempat keramaian seperti pasar.
Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun mengatakan, upaya pihaknya agar protokol kesehatan tetap terlaksana yaitu dengan secara terus menerus memberikan imbauan kepada para pedagang dan pengunjung.
Disinggung mengenai adanya upaya menata ulang lapak pedagang dengan memberi jarak lebih luas, Agus bergeming.
"Pertama tadi kita tidak ada bosan-bosannya mengimbau kepada seluruh masyarakat, pedagang, atau pengunjung untuk senantiasa mengikuti protokol kesehatan yang sudah kita himbau karena menumbuhkan kesadaran mereka itu kan tidak gampang kalau kita terus-menerus melakukan itu ia berharap mereka bisa sadar," kata Agus.
Menurutnya dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya protokol kesehatan segala elemen yang ada dalam protokol bisa terlaksana dengan baik.
"Seperti tadi perlu kesadaran dari mereka masing-masing," ujar singkatnya.
Dia berujar, pihaknya tidak lagi melakukan peringatan bagi pedagang atau pengunjung pasar yang mengabaikan protokol kesehatan.
Sementara itu, pasar yang memenuhi kebutuhan pangan merupakan sektor yang dikecualikan atas penerapan PSBB. Hanya saja, selama beraktivitas wajib menjalani segala ketentuan sebagai upaya bentuk pencegahan penyebaran virus Corona.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaPasar Induk Among Tani mampu menampung ribuan pedagang dengan fasilitas lebih dari 2700 kios
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya