Upaya Kekinian Fasilitas 'Beranda Betawi' di Perpustakaan Daerah DKI Jakarta
Merdeka.com - Merayakan hari jadi ke-493 kota Jakarta, ada ikhtiar untuk meningkatkan fasilitas Betawi Corner atau Beranda Betawi di perpustakaan-perpustakaan yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ikhtiar ini juga didorong oleh Sylviana Murni, anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta.
Pada Jumat (27/6), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta bersama Sylviana Murni dan komunitas Betawi, seperti Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Forum Jurnalis Betawi (FJB), Gerbang Betawi, Pustaka Betawi, dan Dewan Perpustakaan DKI Jakarta melakukan koordinasi virtual untuk menggencarkan fasilitas Beranda Betawi di perpustakaan daerah. Turut berpartisipasi pula para kepala suku dinas perpustakaan di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu.
Wahyu Haryadi, Kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, menyambut baik inisiatif dari Sylviana Murni, anggota DPD RI, untuk meningkatkan fasilitas Betawi Corner Library di perpustakaan daerah dan wilayah di DKI Jakarta. Untuk itu, seluruh jajaran Dinas Perpustakaan siap berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk komunitas-komunitas Betawi, selain komunitas literasi yang sudah berjalan.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Kunjung Perpustakaan? Setiap tanggal 14 September pemerintah Indonesia memperingatinya sebagai Hari Kunjung Perpustakaan.
-
Mengapa Hari Kunjung Perpustakaan dirayakan? Momentum ini selalu ditunggu oleh insan perpustakaan guna mengingatkan Bangsa Indonesia akan pentingnya kegiatan literasi.
-
Siapa yang menganggap perpustakaan sebagai tempat yang bisa membuat seseorang terhilang dalam arti positif? Kamu bisa tersesat di perpustakaan mana pun, berapa pun ukurannya. Tetapi, makin kamu tersesat, makin banyak hal yang akan kamu temukan. - Millie Florence
-
Kenapa Hari Perpustakaan Nasional penting? Peringatan Hari Perpustakaan Nasional tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan minat baca, tetapi juga untuk memperingati dan menghargai peran serta kontribusi perpustakaan sebagai lembaga yang menyimpan, merawat, dan menyediakan akses ke pengetahuan.
"Kami senang bisa berdiskusi LKB, FJB, Gerbang Betawi, dan Pustaka Betawi. Salah satu PR besar kami adalah memperbanyak tempat membaca. Salah satu program dinas tahun ini adalah aktivasi taman bacaan masyarakat (TBM). Kami targetkan masing-masing wilayah ada 20 TBM. Namun, program ini terkendala sejak pandemi Covid-19 akibat ada re-alokasi anggaran," ujar Wahyu, kemarin.
Penggagas diskusi, Sylviana Murni, mengaku sudah saatnya pemerintah DKI Jakarta memiliki Betawi Corner di tiap perpustakaan daerah dan wilayah yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Bahkan fasilitas ini tersedia juga di kelurahan dan kecamatan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Ini bentuk implementasi Perda Pemberdayaan Kegemaran Membaca dan Perda Pelestarian Budaya Betawi.
Menurutnya, Beranda Betawi memiliki fasilitas buku dan beragam informasi digital tentang budaya Betawi sebagai inti masyarakat Jakarta.
"Kami secara kolaboratif akan meningkatkan kualitas dan kuantitas Beranda Betawi sebagai nama lokal Betawi Corner Library yang sudah ada di perpustakaan daerah dan wilayah," kata Sylviana Murni, anggota DPD RI periode 2019-2024 pemilihan DKI Jakarta.
Konten Menarik dan Partisipatif
©2020 Merdeka.com/sylvianamurni
Diskusi virtual kemarin juga melahirkan beberapa isu harus dibicarakan lebih detail terkait Beranda Betawi. Antara lain alokasi anggaran Dinas Perpustakaan untuk menerbitkan buku dan konten Betawi, pemanfaatan teknologi multimedia sehingga konten Beranda Betawi menarik bagi kaum muda, penerapan konsep GLAM (gallery, library, archieve, and museum), konten para tokoh Betawi, dan lain-lain.
M Sulhi, Sekretaris Dewan Perpustakaan DKI Jakarta, perpendapat perpustakaan dewasa ini memang harus bertransformasi. Ada tiga hal yang harus ditransformasikan, antara lain kontennya tidak lagi soal buku, tapi juga format-format informasi digital kekinian.
Kedua, perpustakaan adalah ruang publik yang seharusnya mengedepankan partisipasi publik. Di negara-negara maju, keberhasilan sebuah perpustakaan dinilai dari sejauh mana mereka dapat melibatkan publik (komunitas) dalam kegiatan dan kampanye-kampanyenya.
"Komunitas-komunitas Betawi seperti LKB, FJB, dan GB harus bersinergi melahirkan konsep Betawi Corner yang sesuai dengan budaya Betawi, dengan tetap memperhatikan aspek kekinian. Konsep ini nanti dibawa ke Dinas Perpustakaan. Jadi, sejak awal ada keterlibatan masyarakat Betawi," pungkasnya.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemeriksaan itu dinilai sebagai petunjuk dari Kejati DKI Jakarta yang kaitannya dengan penyelesaian berkas perkara.
Baca SelengkapnyaTempat duduk tambahan ini untuk meningkatkan pelayanan sekaligus mengakomodir penumpang kembali menuju Jakarta.
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi sendiri adalah pusat penyelarasan kegiatan dan administrasi dari beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi mengatakan, langkah ini merupakan ikhtiar untuk bergotong royong menuntaskan sejumlah program pembangunan di Kota Pahlawan.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku tersebut diketahui atas nama inisial AP.
Baca Selengkapnya