Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PGN keluhkan perizinan pasang pipa gas untuk Rusun Tambora

PGN keluhkan perizinan pasang pipa gas untuk Rusun Tambora Rusun Tambora. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah meresmikan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan tempat tinggal murah ini dilengkapi dengan pipa gas dari Perusahaan Gas Negara (PGN).

Kepala Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil mengatakan, belum ada kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PGN untuk pemasangan pipa gas di Rusunawa Tambora. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai pemasangan pipa gas tersebut.

"Memang kami belum ada kerja sama untuk ke Tambora, tapi ke rusun lain ada. Tapi kalau Pak Gubernur mau untuk dibangun ya kami bangun," jelasnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (25/2).

Dia menambahkan, belum ada jalur pipa gas milik PGN ke arah Rusunawa Tambora. Namun, bila Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghendaki adanya pemasangan pipa gas, maka rencana tersebut butuh campur tangan Pemprov DKI Jakarta.

"Bukan kami gak mau narik pipa. Tapi perizinan masang pipa yang sulit. Karena harus ganggu lalu lintas jalan. Kalau mau, tetap butuh waktu lama," katanya.

Ridha menjelaskan, cara lain untuk menyalurkan gas ke Rusunawa Tambora adalah dengan menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) Cluster, yaitu menanam tabung gas di bawah tanah kemudian menyalurkannya dengan pipa ke masing-masing unit.

"Kami sediakan tabung, nanti dialirin pipa ke apartemennya, nanti PGN ngisi pakai mobil tangki misalnya kalau tidak memungkinkan memasang pipa ke sana. Kalau ini memang programnya," ungkapnya.

Dia menjelaskan, ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh warga Rusunawa Tambora jika menggunakan gas yakni harganya jauh lebih murah dari LPG dan lebih nyaman.

"Kalau dia tinggal di lantai 16 ribet pakai angkat tabung. Kalau pakai pipa kan lebih praktis. Apalagi semenjak tahun 70 an belum pernah ada kejadian yang meledak," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan inspeksi ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat. Dia mengatakan, konsep rusunawa ini telah diimpi-impikan semenjak Joko Widodo (Jokowi) masih Gubernur DKI Jakarta.

Namun, Ahok mengungkapkan, rusunawa ini masih memiliki kekurangan. Padahal sudah menggunakan lift dan luas masing-masing ruangan rusunawa sudah mencapai 30 meter persegi.

"Saya senang apa yang kami inginkan tentang rusun, pada saat Jokowi jadi Gubernur dan saya wagub berhasil dibangun. Namun ada kesalahan teknis sedikit," ungkapnya saat memberikan sambutan sebelum meresmikan empat Rusunawa di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2).

Dia mengungkapkan, kesalahan teknis tersebut adalah tidak adanya pipa gas yang terhubung ke setiap ruangan Rusunawa. Sehingga membuat warga kesulitan jika mengganti tabung. Padahal dengan adanya pipa tersebut warga dapat berhemat.

"Harga tabung gas sering naik, dengan pipa bisa setengah harga. Kalau PGN tidak ada jalur ke sini, maka kami akan pasang tabung gas besar di bawah (Rusunawa). Jadi PGN tinggal isi, lalu disalurkan ke seluruh unit," terangnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, walaupun bangunan sudah jadi pipa gas tetap dapat dipasang. Sebab posisi dapur pada masing-masing unit berdekatan dengan jendela, sehingga pipa dapat masuk melalui celah tersebut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meresmikan pengoperasian 4 rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), Rusun Tambora-Jakarta Barat, Rusunawa Pulo Gebang-Jakarta Timur, Rusunawa Jatinegara Kaum-Jakarta Timur, Rusunawa Cipinang Besar Selatan-Jakarta Timur.

Ahok memimpin langsung peresmian yang diadakan di Rusun Tambora. Dia mengatakan, pembangunan Rusunawa merupakan realisasi program rumah sehat dengan biaya sewa murah.

"Dengan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dengan ini saya resmikan Rusun Tambora, Rusunawa Pulo Gebang, Rusunawa Jatinegara Kaum dan Rusunawa Cipinang Besar," katanya.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedum Pemerintah Daerah Ika Lestari Aji menambahkan, dengan peresmian ini maka ratusan kepala keluarga dapat langsung menempatinya. Terlebih 549 unit telah penuh, 477 unit ditempati penghuni. Rusunawa lama sementara sisanya 72 unit diperuntukkan bagi warga yang terkena program relokasi.

"Secara fisik bangunan ini sudah 100 persen selesai dan bisa langsung ditempati," terangnya.

Ika mengungkapkan, masing-masing penghuni akan dikenakan biaya sewa sekitar Rp 458 ribu setiap bulannya. Dana ini akan digunakan untuk biaya pemeliharaan lift dan taman rusun.

"Harga sewa tersebut merupakan harga terendah, karena Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi hingga 80 persen setiap unitnya," kata Ika.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran

Direksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran

Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.

Baca Selengkapnya
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini

Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini

PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam

Jaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam

Jika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.

Baca Selengkapnya
PGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan

PGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan

Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.

Baca Selengkapnya
PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

PNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus

Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023

Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023

PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Sediakan 25 Unit Bus, Subholding Gas Pertamina Antar 1.020 Orang Pulang Kampung Secara Gratis

Sediakan 25 Unit Bus, Subholding Gas Pertamina Antar 1.020 Orang Pulang Kampung Secara Gratis

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN, Fadjar Harianto Widodo mengungkapkan, PGN secara rutin menyelenggarakan program mudik gratis ke kampung halaman.

Baca Selengkapnya
Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Lewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.

Baca Selengkapnya