Penonton 'Berdendang Bergoyang' Membeludak, PSI DKI Soroti Pengawasan Pemprov Jakarta
Merdeka.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti penyelenggaraan festival musik Berdendang Bergoyang yang diketahui kelebihan kapasitas. PSI DKI Jakarta menilai kejadian itu buntut lemahnya pengawasan dari para stakeholder terkait.
"Saya kira ini akibat longgarnya pengawasan dan pencegahan," kata Anggota PSI DKI, Justin Adrian Untayana, kepada Liputan6.com, Selasa (1/11).
Justin meyakini membeludaknya penonton tak terjadi secara tiba-tiba. Dia menyebut pasti ada jalur-jalur masuk yang seharusnya diawasi pihak penyelenggara.
"Saya yakin membeludaknya penonton, itu bukan tiba-tiba, karena pasti ada jalur masuk yang semestinya senantiasa diawasi dan diperhitungkan," terangnya.
Justin menyayangkan para stakeholder tidak memantau langsung kondisi di lapangan. Hanya mempercayai apa yang tertulis di atas kertas.
"Instansi terkait jangan hanya menjadi tukang stempel izin, lalu semuanya dibebankan pada penanggung jawab semata, karena kalau sudah menyangkut keselamatan manusia, tanggung jawab apapun tidak mengubah apa-apa," jelas Justin.
Justin menilai penyelenggaraan sebuah festival harusnya telah melalui kerja sama antarpihak seperti Pemprov DKI dengan panitia, serta kepolisian.
Pertanyakan Koordinasi Panitia dan Stakeholder
Kolaborasi itu diharapkan menghasilkan sebuah skenario terkait penyelenggaraan acara tersebut sejak pelaksanaan sehingga kemungkinan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan.
"Baik dari Pihak Pemprov, panitia, dan kepolisian, saya kira semua harus aktif berkolaborasi agar acara tidak terjadi di luar skenario awal, khususnya menyangkut kuantitas pengunjung," kata Justin.
"Karena kuantitas berkaitan dengan kapasitas, dan kapasitas berkaitan dengan keselamatan, keselamatan terkait nyawa," lanjut dia.
Dia berharap kejadian ini menjadi konser terakhir yang dihentikan secara tiba-tiba. Pasalnya, Justin berpendapat bahwa kejadian semacam ini memperburuk profesionalisme seluruh pihak terkait terutama industri pariwisata.
"Kami sendiri juga akan membahas ini di fraksi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menemukan unsur kelalaian panitia festival musik 'Berdendang Bergoyang' yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Diketahui, acara tersebut digelar selama tiga hari, mulai 28-30 Oktober 2022.
"Sementara lebih kepada Pasal 360 KUHP ya. Pasal 360 KUHP itu akibat kelalaian menyebabkan orang lain luka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, Senin (31/10).
Komarudin menerangkan, penyidik menemukan adanya perbedaan pada jumlah penonton. Merujuk pada surat permohonan, jumlah penonton mencapai 3.000.
Sedangkan, merujuk pada surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta jumlah penonton 5.000. Faktanya penonton yang hadir lebih banyak.
"Kenapa jumlah tiket yang dijual melebihi apa yang diajukan kepada kami," ujar dia.
Reporter: Winda NelfiraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaJaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya