Pengakuan sopir Metromini sering ugal-ugalan buat kejar setoran
Merdeka.com - Kecelakaan angkutan umum Metromini diseruduk kereta Commuterline yang memakan 18 korban jiwa di Muara Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12) kemarin, tengah menjadi sorotan. Kejadian ini bukan sekali menimpa Metromini. Banyak kecelakaan maut kerap menimpanya.
Lantas apa yang menyebabkan metromini 'langganan' kecelakaan? Salah seorang sopir metromini di terminal Blok M, Jakarta Selatan, Simbolon (37) mengakui, memang banyak faktor angkutan umum ini alami kecelakaan.
Menurut dia, faktor paling sering terjadi yakni berebut penumpang. "Bisa jadi dia(supir) kejar setoran, berebut penumpang. Atau memang pengemudi mau gaya-gayaan, itu sih tergantung orangnya (sopir)," kata Simbolon saat ditemui merdeka.com di lokasi, Senin (7/12).
Simbolon sendiri mengaku tidak mau ambil risiko kebut-kebutan saat membawa penumpang. Dia beralasan selalu ingat pesan istri dan anaknya di rumah.
"Saya narik (bawa penumpang) kecepatan standar lah. Ingat pesan istri, anak nunggu di rumah," ucap pria asal Sumatera tersebut.
Soal kejar setoran, Simbolon tidak menampik sering menerapkan cara itu. Sebab, dirinya menyadari persaingan angkutan umum di ibu kota sudah ketat dan sulit.
Bila setoran kurang, tentu jadi masalah bagi Simbolon. Apalagi Metromini dikendarainya sehari-hari bukan miliknya.
"Pikirin setoran seharian, apalagi kalau penumpang sepi. Setoran pake apa ke Bos?," paparnya.
Sopir Metromini lainnya, Marpaung (41), merasa perlu adanya edukasi bagi para pengendara. Selama ini, diakuinya terlalu mudah menjadi sopir Metromini. Tidak sedikit banyak sopir baru bisa nyetir sudah menarik penumpang.
Mengaku telah kendarai Metromini belasan tahun menjadi, Marpaung sebut sopir ugal-ugalan adalah mereka yang baru bisa nyetir.
"Baru bisa dikit sudah jadi sopir. Nah, ini yang biasanya suka ugal-ugalan di jalan. Kemampuan (pengalaman) rute jalan masih minim, main serobot saja di jalan raya. Itu yang bahaya," keluh Marpaung.
Menurutnya, para sopir baru ini memang berusia masih muda. Sehingga mereka masih nekat membawa Metromini. "Jiwa muda kali ya, maunya ngebut kalau lagi bawa penumpang. Ya kalau setoran juga penting, tapi nyawa yang jadi taruhannya bagaimana?" katanya.
Di singgung soal perilaku buruk supir yakni mabuk saat membawa penumpang, dirinya menanggapi dengan santai bahkan dirinya melarang hal tersebut dilakukan oleh semua supir angkutan umum.
"Ya kalau lagi nyupir bawa penumpang dia mabuk kan urusan pribadinya. Sebaiknya jangan lah. Bahaya di jalan," tegasnya.
Baca juga:
Kapolda Metro sebut Metromini vs KRL di Angke karena kelalaian sopir
Kemenhub bakal buat aturan trayek angkutan umum dilarang lintasi rel
Kemenhub minta Ahok tutup 19 pintu perlintasan kereta api
Buntut tabrakan maut, dishub dan polisi razia metromini-kopaja
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDari keterangan menyebut pelaku telah diamankan oleh TNI dan Polda Metro Jaya di kediamannya kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan itu terjadi karena sopir mengemudikan kendaraannya sebagai sarana angkutan penumpang.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya telah menetapkan sopir Fortuner yang arogan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebagai tersangka pemalsuan pelat dinas TNI.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaCerita Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang sempat mempunyai cita-cita ingin ditempatkan di Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya