Pembunuh pedagang es kelapa mengaku puas habisi korbannya
Merdeka.com - Gugun (22), salah satu pelaku pembunuh pedagang es kelapa Erick Alamsyah (30), mengaku puas usai menghabisi nyawa korban. Gugun beralasan membunuh Erick untuk menjaga kehormatan keluarga.
"Karena kelakuan dia kan nama baik keluarga jadi terusik. Jadi saya puas juga bunuh dia, kehormatan keluarga saya ga lagi terganggu," kata Gugun di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (4/3).
Pelaku lainnya, Nawa merupakan suami Eni yang juga dinikahi secara siri oleh Erick. Nawa mengaku kesal dengan kelakuan Erik yang selingkuh dengan istrinya.
"Saya kesal soalnya dia gangguin istri saya terus. Istri saya juga selingkuh melulu sama dia. Saya sudah tahan-tahan dari tahun 2010," ujar Nawa geram.
Nawa juga mengaku tidak memberikan bayaran kepada Gugun. Nawa hanya memberikan uang untuk keperluan korban melarikan diri.
"Keponakan cuma saya kasih uang transport aja untuk kabur setelah bunuh," kata Nawa.
Pernyataan senada juga diungkapkan Gugun. Usai membunuh Erick dengan menggunakan celurit, Gugun langsung melarikan diri ke arah Karawang, Jawa Barat.
"Saya ngelakuin ini bukan semata-mata untuk duit," ujar Gugun sembari menutupi wajahnya dengan pakaian tahanan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi mengatakan, atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. "Pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara," ujar Hengki.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah celurit, satu potong kaos berwarna ungu, satu potong celana jeans, satu buah jaket kulit, satu kaos berwarna cokelat, dan satu buah celana jeans panjang.
Diberitakan sebelumnya, Erick Alamsyah (30) ditemukan dengan kondisi luka parah di bagian leher dengan luka sayatan sepanjang 10 sentimeter. Korban pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh orang tua korban, Saliyah pada Minggu (3/3) pagi sekitar pukul 03.30 WIB di rumahnya di Jalan Guji RT 3 RW 2, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Orang tua korban mendengar suara seperti orang menggorok di depan rumah, teras sehingga orang tua korban bangun serta keluar rumah dan melihat korban sudah dalam kondisi leher berdarah," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi, dalam pesan singkatnya, Senin (4/3).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ucok Baba mengajak istri dan anak-anaknya untuk kemping. Intip momen keseruannya yuk.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban sempat cekcok dan melangsungkan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca Selengkapnya