Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelaan Ahok-Djarot saat Jakarta dikepung banjir

Pembelaan Ahok-Djarot saat Jakarta dikepung banjir Ahok-Djarot pantau hitung cepat di Rumah Lembang. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Hujan deras terus mengguyur ibu kota. Di tambah mendapat kiriman dari Bogor, Jakarta pun kebanjiran.

Bahkan, pada Selasa (21/2) banjir terjadi di sejumlah titik ibu kota. Bahkan kawasan yang sebelumnya tak banjir menjadi ikut terendam.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa beberapa pintu air sudah dalam status siaga 1. Salah satunya adalah pintu air Karet.

Ahok menilai normalisasi yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI belum bisa mengatasi banjir dikarenakan hujan deras turun terus menerus sejak beberapa hari lalu.

"Ya kami harus tunggu. Kalau hujannya terus menerus kan normalisasi kami enggak cukup (belum optimal)," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta.

Mantan Bupati Bangka Belitung tersebut menganalogikan hujan dan tampungan air di Jakarta dengan sebuah gelas yang terisi air. Ahok menjelaskan, air di sungai maupun waduk seperti gelas yang akan meluap jika terus diisi oleh air, yakni hujan yang terus mengguyur. Terlebih jika gelas (tampungan air) tersebut sudah diduduki maupun belum dinormalisasi.

"Makanya saya selalu katakan, kalau kamu dilimpahin air begitu banyak, caranya bagaimana? Sediain gelas atau wadah yang besar. Nah sekarang wadah semakin sempit, ya mesti normalisasi, waduk-waduk mesti dibesarin," tandas Ahok.

Selain itu, Ahok optimis wilayah Jakarta Utara akan aman dari ancaman banjir. Hal itu dikarenakan posisi laut utara tak melebihi tinggi tanggul meski hujan deras terus mengguyur selama beberapa hari terakhir.

"Ini hari mesti bersyukur, bersyukur kenapa? Karena posisi laut tidak lewati tanggul," kata Ahok.

Selama ini Ahok khawatir jika posisi air laut sampai melewati tanggul. Menurutnya, separuh wilayah utara Jakarta bisa tenggelam jika hal itu terjadi.

"Kalau posisi laut lewati tanggul, tidak bisa pompa, tidak bisa buka pembuangannya di Ancol, tenggelam 40 persen Jakarta," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini kembali menegaskan bahwa satu-satunya cara mengatasi banjir di Ibu Kota adalah normalisasi.

"Kunci penanggulangan banjir adalah normalisasi saluran air. Kemudian pembangunan banyak tanggul dan waduk untuk menampung air," terang Ahok.

Jika tidak dilakukan normalisasi, Ahok mengatakan bahwa warga Jakarta harus selalu siap kena banjir karena air akan terus meluap.

"Hujan terus mengguyur, tidak setop. Itu yang saya bilang, kalau kamu enggak mau normalisasi sungai atau tidak bikin tanggul, ya (airnya) meluap," ucapnya.

infografis titik banjir di jakarta

Infografis Titik Banjir di Jakarta ©2017 Merdeka.com/Auliya, Anjani

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meninjau lokasi banjir di Jakarta. Hasil temuannya, dia mengatakan jumlah pengungsi banjir terbanyak di Jakarta adalah di daerah Cipinang Muara dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Saya akan cari pengungsi mana yang paling parah. Ternyata hanya ada di dua tempat Cipinang Muara dan Cipinang Melayu. Cuma dua titik itu," kata Djarot.

Selain mengecek kondisi para pengungsi, Djarot juga telah menginstruksikan para petugas untuk mengecek kondisi seluruh pintu air di Ibu Kota.

"Tadi sudah kita cek, Pasar Ikan oke, Pluit oke, Cideng oke. Sekarang sedang kita operasikan pompa mobile terutama untuk membantu warga ketika pompa di rumah pompa tidak bisa menyedot air, kira-kira seperti itu," ujar Djarot.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir yang lebih parah, Djarot menegaskan bahwa proses pengangkutan sampah akan berjalan seperti biasanya.

"PPSU tetap bekerja seperti biasa, angkut sampah. Bukan hanya di sini tapi di manapun. Pasukan oranye dan biru tetap bekerja optimal. Jangan dimanfaatkan, cepat-cepat buang sampah, daerah-daerah yang memang siap siaga," tegas Djarot.

Tak hanya itu, Djarot juga memerintahkan para petugas untuk fokus membersihkan saluran-saluran, jangan sampai ada sampah yang menyumbat alirannya.

"Tapi jangka pendek kita keruk, kita perdalam dan pompa kita harus standby, makanya saya sampaikan kalau ada yang rawan harus punya stok, kita punya PPSU yang standby di situ, kita gerakkan, terutama kalau hujan terus menerus," terang Djarot.

Sementara itu, untuk tanggul yang jebol di dekat Universitas Borobudur akan segera dibangun jika banjir sudah surut. "Kita bangun nanti, sekarang kan belum bisa," ucap Djarot.

Djarot pun pasrah bila masalah banjir menjadi alat menyerang dirinya bersama Ahok di Pilgub DKI putaran ke-2. Sebagai calon petahana, Djarot merasa bahwa serangan itu menunjukkan adanya progres di Jakarta.

"Enggak, gak apa-apa, bagus malah, enggak apa-apa, enggak apa-apa, enggak apa-apa, enggak apa-apa bagus malahan supaya warga bisa melihat ada progres yang sangat signifikan," kata Djarot.

Dengan adanya kasus seperti ini, Djarot menilai sebagai keuntungan karena warga bisa menilai progres masing-masing pasangan calon.

"Ya kalau enggak gini (enggak banjir) kan enggak ada progress. Ada seperti ini sehingga bisa dilihat bagaimana progresnya ya," ujar Djarot.

Djarot merasa percaya diri normalisasi telah dilakukannya selama ini sudah berhasil meksi tidak maksimal. "Dibanding dulu, wilayah yang banjirnya lama sekali sudah berkurang ya titik banjir yang dulu banyak sekali udah berkurang ya," terang Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar ini bahkan sesumbar membandingkan kondisi Jakarta dengan beberapa wilayah lain di Indonesia.

"Nah, jadi biar dilihat ya kemudian bandingkan dengan banyak wilayah di Indonesia, di Jawa ini banjirnya luar biasa ya nah sekarang berapa titik banjir di DKI? Dan cepat surut. Artinya apa? Program normalisasi yang kita kebut dua tahun terakhir itu bener," tandas Djarot.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta

Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap

Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu

Baca Selengkapnya