Pedagang Pasar Gembrong Tak Patuhi Aturan Ganjil Genap Kios
Merdeka.com - Pedagang Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat masih banyak yang tidak mematuhi kebijakan ganjil genap kios selama masa transisi. Padahal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyatakan akan memberikan sanksi bagi pelanggar kebijakan ini.
"Kalau sayur begini cepet layu, apalagi kalau enggak habis. Kalau kita libur sehari, besoknya sudah busuk yang ada kan. Dari pada kita rugi ya mau enggak mau kita tetap buka," kata Eli salah satu pedagang sayur di Pasar Gembrong saat ditemui, seperti dilansir Antara, Kamis (18/6).
Menurut Eli, peraturan ganjil genap kios seharusnya tidak perlu diberlakukan mengingat para pedagang yang berjualan di Pasar Gembrong sudah menaati protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker sampai dengan mencuci tangan menggunakan sabun.
"Yang penting kan kita sudah pakai masker. Masuk pun cuci tangan kan," kata Eli menjawab dengan mantap alasannya tidak mau mematuhi aturan ganjil genap kios.
Pedagang lainnya, Emy yang sehari-hari berjualan ikan di Pasar Gembrong memilih berjualan layaknya seperti hari-hari normal tanpa mengikuti aturan ganjil genap.
"Kita di sini nyari duit, susah juga kalau harus libur sehari. Kita mah ngikut yang lain saja, kalau yang lain buka ya kita buka,"ujar Emy.
Sementara itu saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Pasar Gembrong Delita Purba mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi hingga pemberlakuan sistem ganjil genap kios sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun ia mengakui masih banyak pedagang yang tidak mengikuti aturan khususnya pedagang sektor pangan di bagian los yang tidak tersekat satu pedagang dengan pedagang lainnya.
"Kita sudah terapkan kok, tetapi memang pedagang yang di los seperti yang dagang pangan banyak yang tidak patuh. Suka main kucing-kucingan," kata Delita.
Delita lebih lanjut menambahkan pihaknya belum dapat memberi sanksi khususnya bagi pemilik kios karena pedagang yang menyewa atau memiliki kios dengan patuh mengikuti protokol kesehatan.
"Sanksi jadinya tidak ada. Di sini pedagang lebih banyak yang taat aturan seperti pakai masker dan mencuci tangan," kata Delita.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mendengar dua kali ledakan dari markas gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaAtikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKaesang juga mengunjungi kediaman Ketua Alap Alap Jokowi Isnaini yang berada di belakang pasar tersebut.
Baca Selengkapnya