Nama Attaturk Batal, KBRI Usulkan Jalan Pakai Nama Kota ke Pemerintah Turki
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan setelah gagalnya Mustafa Kemal Attaturk menjadi nama di jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, KBRI di Turki menawarkan nama alternatif. Kepada pemerintah Turki, KBRI mengusulkan nama tempat dibanding nama tokoh.
"Informasi yang kami dapat dari Pak Dubes, pihak KBRI akan mengusulkan nama-nama kota," ucap Riza dikutip pada Senin (1/11).
Dari usulan tersebut, belum ada konfirmasi dari pihak Turki. Yang jelas, Riza menegaskan kendati pemerintah Turki tekah mengusulkan nama untuk dipakai di sebuah jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih membuka opsi usulan nama.
"Masih terbuka ruang untuk kita diskusikan. Karena ini kan berada di wilayah teritorial kita," ujarnya.
Diketahui, penamaan jalan di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, dengan nama Jalan Mustafa Kemal Attaturk batal digunakan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap penamaan untuk Jalan di Kebon Sirih menggunakan nama tempat.
"Mudah-mudahan nanti dari Pemerintah Turki akan menyampaikan atau juga pilihan tentu harapan kami bukan nama orang tapi nama kota, apakah Istanbul atau Ankara," ucap Riza di Balai Kota, Kamis (21/10) malam.
Riza juga membuka usulan terbuka mengenai penamaan jalan Kebon Sirih, termasuk usulan nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Politikus Gerindra itu mengatakan, banyak usulan dari sejumlah kalangan agar nama Jalan Kebon Sirih diganti dengan nama Jalan Ali Sadikin. Usulan tersebut, imbuh Riza, sangat terbuka untuk dipertimbangkan.
Tinggal saat ini, ucap Riza, Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang memiliki kapasitas untuk mengkaji proses usulan nama jalan.
"Insya Allah nanti kita akan tindaklanjuti kembali nanti Dishub itu yang punya tugas untuk memastikan penamaan jalan untuk bung Ali Sadikin," pungkasnya.
Gugurnya, usulan Mustafa Kemal Attaturk menjadi nama pengganti Jalan Kebon Sirih dipicu sosok Kemal yang dianggap kontroversial. Sejarawan Islam dari Universitas Indonesia, Tiar Anwar Bachtiar bahkan tidak setuju ketika nama Mustafa Kemal Ataturk akan digunakan untuk nama jalan di Indonesia.
"Ini Mustafa Kemal kontroversial, dia ini tentu oleh orang-orang Turki sebagian Kemalis anggap sebagai pahlawan tapi sebagian lain ada tokoh antagonis tokoh yang penuh dengan intrik dia juga sudah menghancurkan khilafah dan sebagainya," kata Tiar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/10).
Tiar juga menyebut Mustafa Kemal tidak memiliki nama terlalu baik untuk masyarakat Turki. Karena hal itu, dia meminta pemerintah agar mencari nama tokoh Turki lainnya.
"Sebaiknya kalau memang pemerintah Indonesia mau memasang nama salah satu tokoh Turki, banyak tokoh Turki yang tidak kontroversial bisa diterima oleh semua masyarakat," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaAHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terjadi kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan peta prakiraan gerakan tanah bulan April 2024, lokasi itu masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi.
Baca SelengkapnyaPKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca Selengkapnya