Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Polusi Jakarta Tak Bisa Dilakukan, Ini Penyebabnya
BMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023.
BMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menekan polusi udara belum dapat dilakukan di wilayah DKI Jakarta hingga akhir Agustus 2023. Pasalnya, kata Asep taknya ada awan di langit Jakarta.
Hal ini disampaikan Asep dalam rapat kerja bersama Komisi D DPRD DKI Jakarta membahas "Polusi Udara di Jakarta" katanya di Ruang Rapat Komisi D Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/8).
Menurut Asep, kesimpulan ini didapat usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI membahas rencana Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"TMC untuk wilayah DKI Jakarta masih sulit dilakukan karena memang ketidaktersediaan awan. Jadi awan itu jadi faktor penentu TMC itu bisa dilakukan atau tidak. Ternyata hasil dari observasi, TMC ini belum bisa dilakukan di jakarta hingga tanggal 28,29 Agustus ini," kata Asep.
Asep menyampaikan, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan hasil TMC tak sampai ke Jakarta.
"Jadi memang kesulitan itu menjadi dasar, tidak dapat turun hujan di wilayah Jakarta. 3 hari kemarin, BMKG sudah lakukan TMC dan hasilnya hujan hanya di wilayah pinggir Jakarta, yang dilaporkan Pamulang hari minggu hujan, Bogor hujan dan Depok gerimis," jelas Asep.
Oleh sebab itu, Asep menyebut ke depan DLH DKI Jakarta bakal bersinergi dengan BMKG dan BRIN menempuh opsi lain menekan polusi udara. Nantinya, kata dia direncanakan pemasangan generator di gedung-gedung tinggi di wilayah Ibu Kota.
"Kedepannya kami dan BMKG dan BRIN akan mencoba lagi ingin memasang semacam generator di beberapa gedung di DKI Jakarta. Nanti malam akan ada rapat kembali untuk pemasangannya, disamping akan ada upaya lainnya, untuk dapat modifikasi lagi," ujar dia.
Modifikasi cuaca dilakukan dengan menyemprotkan embun air oleh dua pesawat Cesna.
Baca SelengkapnyaPolusi Jakarta sempat turun drastis pada tanggal 17 Agustus 2023. Apa penyebabnya ya?
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkap alasan polusi udara di Jakarta lebih memburuk di malam hari. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai salah satu upaya menekan buruknya polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia berharap, pihak swasta juga menerapkan WFH untuk menekan polusi udara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartikel tersebut berfungsi sebagai inti kondensasi yang dapat memicu percepatan pembentukan tetesan air dalam awan hingga turun menjadi tetes hujan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Baca SelengkapnyaPasalnya, dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di Jakarta sempat menduduki rangking satu terburuk dari seluruh kota di dunia.
Baca Selengkapnya