Mereka para ABG bengis
Merdeka.com - Anak baru gede (ABG) tersangkut kasus hukum ternyata bukan cerita baru di Tanah Air. Sungguh ironis, para ABG ini harus merasakan dinginnya lantai penjara akibat perbuatannya. Bahkan tak ada jaminan keluar dari bui mereka akan memperbaiki perilakunya.
Paling menghebohkan adalah pembunuhan ayah-anak Jordan Raturmon (50) dan Edward Raturmon (22) di Bojong Gede, Depok yang ternyata melibatkan AD, remaja masih berusia 14 tahun. Bersama rekannya, AD menjadi eksekutor. Dengan sadis AD menggorok korbannya dengan pisau dapur.
Setelah ditelusuri petugas, ternyata AD tega menghabisi Jordan dengan iming-iming Rp 6 juta rupiah dari tiga rekannya. Selain itu, AD dan empat pelaku lain juga sakit hati karena korban selalu menagih utang. Dasar penjahat amatir, polisi tanpa bersusah payah berhasil menangkap pelaku tak lama setelah kejadian.
Mundur sekitar dua bulan lalu, aksi bengis ABG juga sempat menghebohkan Bogor. Kala itu Koordinator Front Pembela Islam Wilayah Cisarua dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Mustofa (36) tewas terkena sabetan celurit. Ceritanya, saat itu Mustofa berusaha melerai tawuran warga di Jalan Raya Tajur, Warung Pala, Bogor pada 6 Mei lalu.
Selang satu hari polisi berhasil menangkap pelaku yang ternyata seorang siswa Sekolah Menengah Atas, IVY (17). Dari tangan IVY ditemukan celurit berukuran jumbo. Kasus ini juga sudah sampai pengadilan, hakim menghukum IVY 3,5 tahun penjara.
Tak kalah menghebohkan adalah ulah CH (17). Warga Kecamatan Pujut, Kabupaten Rohil itu membunuh anggota Polres Rokan Hilir (Rohil), Riau, Aipda SP Girsang karena kesal ditegur saat sedang asyik mabok. Girsang tewas dengan enam luka bacok di tubuhnya.
ABG yang dikenal sebagai preman ini akhirnya ditangkap, karena mencoba melawan saat disergap terpaksa petugas menghadiahi timas panas. Ternyata CH memang memiliki catatan hitam di kepolisian. Orang tuanya sempat melapor karena ingin dibunuh.
Kejahatan yang dilakukan para ABG ini menunjukkan adanya yang salah dengan pembinaan. Orang tua tentu punya andil besar memberikan pendidikan positif. Namun pemerintah dan penegak hukum juga memiliki tanggung jawab, jangan sampai setelah bebas dari hukuman para ABG justru menjadi semakin bengis.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaKejagung telah menetapkan belasan orang sebagai tersangka dalam perkara ini
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaJerawat punggung menjadi masalah yang sering dialami banyak orang. Begini penyebab dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaMunculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaBanyak orang mungkin pernah mengalami momen di mana kulit kepala terasa gatal tanpa aba-aba.
Baca Selengkapnya