Mengaku ikut bingung keberadaan pohon palsu, Sandi sebut proyek sudah disetop
Merdeka.com - Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat memutuskan mencabut semua pohon palsu yang terpasang di trotoar sekitar Jl MH Thamrin. Pohon palsu itu menuai kritik lantaran di letakkan di trotoar sempit yang menyulitkan pejalan kaki berjalan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, pascapembersihan pohon palsu dari trotoar, proyek serupa selanjutnya disetop. Alasannya, proyek itu menuai polemik.
"Pak Kadis langsung nyetop karena Pak Kadis melihat di sosial media beliau dan menurut Pak Yuli (Kadis Dinas PE) sampaikan ini kan trotoarnya sudah bagus kenapa ditaro lampu hias tersebut? Maksudnya memang baik akhirnya disetop dan mulai dicabut," ujar Sandiaga, di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (31/5).
Sandiaga mengaku, belum sempat menanyakan perihal kemunculan pohon kontroversial tersebut. Tiba-tiba semua pohon dicabut kembali.
Sandiaga menjelaskan, setiap memasuki hari Raya atau hari-hari besar memang suka dilakukan berbagai pemasangan pernak-pernik untuk mempercantik jalan.
"Saya akhirnya belum sempet nanya udah diangkat dan tadi saya udah terhubung dengan Pak Kepala Dinas. Para Sudin itu berinisiatif untuk city beautification. Dan itu inisiatif Sudin Jakarta Pusat, Sudin PE Jakarta Pusat," kata Sandiaga.
Sandi juga menampik jika dikatakan ada anggaran yang dikeluarkan untuk mengadakan pohon lampu tersebut. Sandiaga mengklaim, stok lampu yang ada di trotoar tersebut merupakan stok yang dimiliki oleh Sudin Jakarta Pusat.
"Kalau anggaran yang Rp 2,2 miliar yang ditanyakan oleh temen-temen itu untuk lampu-lampu dan beautification yang berkaitan dengan Asian Games yang baru akan dilelang. Jadi itu klarifikasi yang kita sampaikan," imbuh dia.
Melihat ramainya perdebatan mengenai keberadaan pohon lampu yang menjadi inisiatif untuk mempercantik daerah tersebut, Sandiaga mengingatkan kepada pihak-pihak terkait agar ke depannya lebih memikirkannya secara matang ketika ingin mengeksekusi sebuah ide.
Sandiaga sendiri mengaku bingung ketika melihat munculnya pohon-pohon lampu tersebut.
"Kebetulan ngeliat ada beberapa. Tapi kok bentuknya seperti itu gitu. Bagus mereka mengambil inisiatif, bagus mereka mengambil take risks. Tapi sayangnya pada hal ini ini menimbulkan tentunya menghalangi jalan dari pada pengguna trotoar, udah sempit ini ditaro lagi seperti itu," ucapnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaEs tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaDikritik oleh masyarakat tentang lampu rotator yang terlalu silau, Kapolri perintahkan mobil polisi untuk memasang skotlet agar tidak mengganggu pengendara.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca Selengkapnya